Lister – Kali ini, sekali lagi, kita akan membahas sebuah tema preparation yaitu ‘SAT Preparation’, dimana artikel ini juga akan bersifat sebagai pelengkap dari kedua artikel test preparation sebelumnya. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas artikel yang berjudul: SAT, Tiket Kuliah di Negeri Paman Sam.
Hingga saat ini kita sudah membahas lima artikel test preparation yang terbagi menjadi dua jenis: tes kompetensi berbahasa (IELTS, TOEFL, dan TOEIC), serta tes pencapaian akademis (GRE dan GMAT).
Karena itulah pada artikel kali ini akan dimuat mengenai guna menggenapkan tes pencapaian akademis, sebuah materi yang dianggap cukup ringan untuk dibahas, yaitu SAT, tiket kuliah di Negeri Paman Sam.
Mengenal Lebih Jauh Tentang SAT
Sama halnya dengan kedua tes yang sudah dibahas pada artikel sebelumnya, tes yang satu ini juga tidak begitu umum di ranah nasional.
Bisa terbilang masih sedikit di Indonesia sendiri, orang-orang yang berminat dan tertarik dengan tes yang satu ini – hanya mereka-mereka yang berencana untuk melanjutkan studi diluar negeri saja yang mungkin akan mempertimbangkannya.
Maka itulah, tes ini berhubungan erat dengan urusan-urusan akademis dan tentu saja, dirancang untuk memenuhi kebutuhan para penutur asli (native speaker).
Sebelum berbicara lebih lanjut, bagi mereka yang merasa tertarik untuk mengambil tes yang satu ini, pastikanlah Bahasa Inggris kalian sudah cukup mumpuni ya!
Seperti yang disebutkan diatas, kedua artikel yang telah dibahas pada artikel sebelumnya adalah GRE dan GMAT. Bahasan kita kali ini-pun tidak akan “keluar jalur” terlalu jauh dari jenis pembahasan pada kedua artikel tersebut.
Pasalnya, diartikel kita kali ini, pembahasan mengenai SAT juga memiliki karakter yang sama dengan pembahasan tes-tes sebelumnya. Perbedaannya-pun hanya akan terletak pada jenjang-jenjang dituju, yang mana akan dibahas lebih lanjut nantinya. Dan berikut ini, beberapa spesifikasi dan karakteristik sekaligus beberapa fakta mengenai SAT.
Jika kita ingin memulai pembahasan mengenai SAT, akan lebih baik diawali dengan pendefinisian SAT itu sendiri terlebih dahulu. Berbeda dengan tes-tes yang telah dibahas sebelumnya, kepanjangan dari SAT sendiri sudah mengalami perubahan berkali-kali.
Pada awalnya, tes ini bernama Scholastic Aptitude Test, yang pertama kali membuatnya memiliki julukan SAT. Dalam jangka waktu tertentu lantas nama inipun diubah menjadi Scholastic Assessment Test. Tidak berhenti disana, revisi nama-nama lain juga ikut muncul seperti SAT I: Reasoning Test, SAT Reasoning Test, hingga akhirnya sekarang cukup disebut dengan SAT saja.
SAT dikembangkan dan dimiliki secara penuh oleh organisasi nirlaba asal Amerika bernama College Board, namun pada tahap pengembangannya, mereka juga dibantu oleh lembaga ETS atau Educational Testing Service (organisasi swasta nirlaba yang bergerak pada pengembangan pengujian dan penilaian akademis, terbesar di dunia) yang sekaligus ikut mengelola SAT hingga sekarang.
College Board sendiri didirikan pada bulan Desember pada tahun 1899, atau kurang lebih 121 tahun yang lalu. Pada awalnya College Board memiliki nama College Entrance Examination Board atau juga disingkat dengan CEEB.
Tujuan awal organisasi ini didirikan agar keberadaan akses masuk berbagai universitas dan perguruan-perguruan tinggi bagi masyarakat dapat menjadi lebih luas lagi.
Hingga akhirnya, mereka-pun merancang SAT – sebuah standar tes dan penilaian yang dapat berlakukan secara nasional pada berbagai bentuk kurikulum.
SAT biasa digunakan oleh para siswa yang ingin melanjutkan studi mereka ke jenjang perguruan tinggi ataupun universitas.
Berbeda dengan GRE dan GMAC, yang mana dipergunakan sebagai sertifikasi ataupun syarat memasuki jenjang pascasarjana (graduate) baik magister (master) maupun doktoral (doctor), SAT sendiri hanya diperuntukkan untuk proses penerimaan jenjang sarjana (undergraduate) saja.
Dalam satu periodenya, SAT dapat diikuti oleh lebih dari 2,22 juta kandidat dimana untuk satu kali percobaan, biaya yang perlu dikeluarkan berkisar antara US$52.50-101.50.
Selain itu, sertifikasi SAT-pun dapat diterima oleh hampir seluruh program dan jurusan sarjana di berbagai universitas serta perguruan-perguruan tinggi di Amerika.
Lebih Dalam Mengenai SAT
SAT biasa dilakukan dengan menggunakan media kertas atau yang juga disebut dengan paper-based test (PBT). Jika dilihat dari programnya, terdapat dua jenis SAT yang ada.
Masing-masing dari program memiliki spesifikasi dan kegunaannya tersendiri. Namun keduanya sangat berhubungan erat dengan persyaratan penerimaan perguruan tinggi ataupun universitas. Dua program tersebut adalah sebagai berikut:
- SAT Test
Program SAT yang ini bertujuan untuk menguji pencapaian akademis siswa serta kesiapan mereka dalam menghadapi kehidupan studi di perguruan tinggi atau universitas nantinya. Tes ini terdiri dari tiga jenis mata uji wajib dan satu mata uji pilihan, diantaranya:
- Mata Uji Wajib: Reading; Writing and Language, serta; Math
- Mata Uji Opsional (Essay): Reading, Analysis, and Writing
Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada tabel berikut:
No. | Mata Uji | Alokasi Waktu | Jumlah Pertanyaan | Format Score | |
Evidence Based | Test Score | ||||
1. | Reading | 65 | 52 | 200-800 (akan digabung dengan Math) | 10-40 |
2. | Writing and Language | 35 | 44 | 10-40 | |
3. | Math | 80 | 58 | 200-800 (akan digabung dengan Reading & Writing) | 10-40 |
4. | Essay | 50 | 1 | 2-8 |
- SAT Subject Test
Merupakan jenis program SAT yang berfokus pada suatu bidang (subject) tertentu saja. Tes ini biasa digunakan untuk pemenuhan syarat-syarat penerimaan pada fakultas-fakultas yang membutuhkan persyaratan khusus atas kompetensi-kompetensi pada bidang tertentu.
Mata uji tes inipun bisa dikatakan beraneka ragam, sesuai dengan berbagai kebutuhan admisi bermacam-macam fakultas yang ada pada berbagai perguruan tinggi dan universitas.
Karena itu, antara satu dan mata uji yang lain memiliki spesifikasi dan karakteristik yang berbeda-beda.
Yang bisa disamaratakan adalah, secara umum, nilai program tes SAT ini terbentang antara skor 200-800, selain itu, jumlah soalnya pun berkisar diangka 20-an soal. Meski begitu, ada beberapa tes yang tidak mengikuti kedua standar tersebut guna mengimbangi spesifikasi jurusannya masing-masing.
Bahasa Inggris SAT
Tentu saja seperti apa yang sudah dibahas pada materi diatas, bahwasanya SAT sendiri dimaksudkan untunk memenuhi kebutuhan para pelajar yang ingin melanjutkan studi mereka di berbagai universitas serta perguruan-perguruan tinggi di Amerika.
Karena itulah, sebagian besar kandidat yang mengikuti SAT adalah para pelajar yang berasal dari sekolah-sekolah dan warga asli Negara Paman Sam tersebut. Sudah barang tentu kemampuan kebahasaan mereka, khususnya Bahasa Inggris, sudah tidak diragukan lagi – mengingat mereka adalah para penutur asli (native speaker).
Maka kemampuan Bahasa Inggris yang diperlukan oleh SAT, baik untuk program SAT Test maupun SAT Subject Test, sendiri sangatlah luas – bahkan tidak kalah dengan kemampuan Bahasa Inggris yang diperlukan baik oleh GRE ataupun GMAT.
Hal ini dikarenakan SAT memerlukan kemampuan Bahasa Inggris yang sudah mampu menunjang kemampuan seseorang dalam menganalisa komponen-komponen akademis.
Tingkat kemampuan Bahasa Inggris yang diperlukan SAT bahkan bisa terbilang lebih tinggi jika dibandingan GMAT yang mana hanya terfokus pada jenis-jenis Bahasa Inggris spesifik saja.
Dan itulah beberapa hal mengenenai SAT. Jika memang tertarik untuk mencoba mengikuti SAT, pastikan terlebih dahulu bahwa kemampuan Bahasa Inggris yang dimiliki dapat menunjang proses akademis yang akan dijalani, baik dalam sistem admisi ataupun dalam masa studi kelak.