Kursus Bahasa Korea – Penggemar drama Korea pasti sudah tak asing dengan minuman khas Korea yang satu ini: soju. Bagi masyarakat dunia, soju dapat dianggap sebagai minuman nasional Korea Selatan.
Soju tak hanya merupakan warisan dan budaya, tetapi juga menjadi sarana mengakrabkan diri dengan orang lain. Bagi kamu yang ingin tahu rasa soju karena belum pernah mencicipinya, yuk cari tahu di artikel berikut!
Rekomendasi artikel : Mengupas program G to G Korea, Baca Sebelum Apply!
Minuman khas Korea : soju
Soju (소주) adalah minuman khas Korea Selatan, bahkan dijuluki sebagai minuman nasional negara tersebut. Soju memiliki warna yang bening dan biasanya dikemas dalam botol kaca berwarna hijau berukuran 360 ml.
Terdapat beberapa jenis soju. Pertama, soju yang lebih banyak beredar di pasaran adalah jenis yang lebih cair. Soju ini terbuat dari ekstrak bahan seperti ubi jalar, tetes tebu, atau tapioka. Jenis ini lebih murah karena produksinya yang lebih mudah.
Kedua, ada soju yang dibuat dengan cara disuling. Soju ini memiliki rasa yang bersih dan tanpa aroma, tetapi kadar alkoholnya lebih tinggi.
Asal-usul soju
Dikutip dari Kore Limited, soju berasal dari abad ke-14 di Goryeo, yakni nama kerajaan di Korea di masa lampau. Saat itu, bangsa Mongol yang dipimpin Genghis Khan menguasai Goryeo.
Mengapa kerajaan Korea di masa lalu bernama Goryeo? Berikut sejarahnya dalam artikel Hanguk, Sebutan Warga Korea Selatan bagi Negaranya.
Bangsa Mongol memperkenalkan teknik penyulingan arak yang berasal dari Arab ke penduduk Semenanjung Korea. Setelah itu, pabrik penyulingan didirikan di kota Gaegyeong (sekarang disebut Kaesong) yang menjadi ibu kota Goryeo pada saat itu.
Pada Dinasti Yuan, Kubilai Khan (cucu Genghis Khan), mendirikan basis pasokan di Andong, Semenanjung Korea. Pada masa ini, dikembangkan suatu proses pembuatan yang menjadi cikal-bakal soju modern.
Para ahli kimia asal Korea yang berdagang dengan bangsa Arab mengembangkan lebih lanjut teknik penyulingan mereka. Mereka pun menyempurnakan proses pengolahan minuman keras yang terbuat dari beras dan biji-bijian lainnya.
Secara harfiah, soju berarti minuman keras yang dibakar. Istilah ini mengacu pada hasil sulingan dengan kadar 35% ABV (alkohol berdasarkan volume). Namun, pada tahun 1965, pemerintah Korea Selatan melarang penyulingan soju yang terbuat dari beras.
Sejak saat itu, soju dengan kadar ABV rendah menjadi lebih populer. Minuman tersebut dibuat dengan bahan alternatif, seperti ubi jalar dan tapioka.
Walaupun larangan ini dicabut pada tahun 1999, jenis soju ini tetap diproduksi, bahkan dikembangkan menjadi variasi campuran berbagai perisa buah. Soju buah dengan berbagai macam rasa umumnya memiliki kadar alkohol yang lebih rendah.
Pada tahun 1998, kadar alkohol pada soju yang beredar di pasaran adalah 23%, dan di masa modern ini berkisar antara 15% sampai 53%.
Minuman soju semakin populer, bahkan diekspor ke berbagai negara di seluruh dunia, karena sering muncul dalam budaya populer Korea, seperti K-drama.
Mungkin anda suka : Note Penting saat Memberi Ucapan Happy Birthday Bahasa Korea
Seperti apa rasa soju?
Soju memiliki rasa yang ringan dan netral, sehingga sering disebut sebagai vodka versi manis. Soju dengan perisa buah umumnya memiliki rasa yang lebih manis dan tidak setajam vodka.
Dengan kadar alkohol yang lebih rendah, soju tidak menimbulkan rasa terbakar layaknya vodka. Walaupun begitu, soju meninggalkan rasa pahit di lidah setelah diteguk.
Dengan rasa yang ringan dan manis, soju dapat dinikmati begitu saja atau dibuat campuran cocktail sebagai pengganti vodka.
Dalam tradisi masyarakat Korea, terdapat ungkapan bahwa rasa soju melambangkan kehidupan. Di suatu waktu rasanya akan pahit, di waktu lain rasanya akan manis.
Baca juga : 5 Cara Belajar Bahasa Korea Agar Cepat Fasih
Cara Menikmati Soju
Masyarakat Korea gemar menikmati soju saat makan, contohnya untuk mendampingi tteokbokki (kue beras), samgyeopsal (daging babi panggang), jokbal (kaki babi yang dimasak dalam kaldu), kimchi, dan masih banyak lagi.
Soju adalah minuman yang harus dinikmati bersama-sama. Dikutip dari Thrillist, terdapat tata cara khusus untuk menikmati soju.
- Orang yang lebih tua akan menuangkan soju ke gelas kecil dan memberikannya kepada orang yang lebih muda.
- Orang yang lebih muda harus menerima gelas tersebut dengan kedua tangan sebagai tanda hormat.
- Soju di dalam gelas harus dihabiskan dalam satu kali tegukan, sembari mengalihkan pandangan dari orang yang menuangkannya.
- Setelah itu, bergantian menuangkan soju ke gelas orang lain.
Jika minum bersama-sama, umumnya orang yang paling muda yang akan menuangkan soju ke gelas setiap orang. Tidak boleh ada gelas yang kosong. Jika tidak ingin menambah, kamu dapat menyisakan sedikit soju di dalam gelas, artinya kamu menolak gelasmu diisi ulang dengan soju.
Saat meminum soju bersama-sama, kamu dapat menyerukan gonbae, yang artinya, “Cheers!”
Soju adalah lambang kebersamaan, sebagai bagian dari budaya minum-minum di Korea Selatan. Di negara tersebut, sangat jarang ditemukan seseorang minum soju sendirian.
Makanan Pendamping, Anju
Anju (안주) adalah makanan yang dinikmati bersama dengan minuman beralkohol. Jenis-jenis anju beragam, termasuk makanan berat maupun ringan. Berikut penjelasannya menurut 10 Mag.
Bossam (보쌈)
Bossam adalah daging babi kukus yang dibungkus dengan sayuran, seperti selada merah atau daun wijen. Bossam sering disajikan bersama dengan kondimen yang disebut ssamjang.
Bossam juga dilengkapi dengan bawang putih, bawang bombai, lada, atau kimchi manis, baik yang mentah maupun sudah dimasak.
Dubu Kimchi (두부김치)
Dubu kimchi adalah anju yang sangat populer. Penganan ini terbuat dari tahu yang dikukus dan kimchi.
Gamjatang (감자탕)
Gamjatang adalah semur tulang babi pedas dengan berbagai macam sayuran, seperti kubis, jamur, peterseli, daun bawang, dan taoge. Bumbu yang digunakan adalah bawang putih, cabai merah, dan daun perilla panggang.
Hweh (회)
Hweh adalah ikan mentah yang dipotong tipis-tipis, kemudian disajikan dengan makanan pendamping lainnya. Irisan ikan ini biasanya dicelupkan dalam saus chojang yang manis pedas, lalu dibungkus dengan sayuran atau disebut dengan ssam.
Ingin tahu apa saja makanan pendamping yang jadi konsumsi sehari-hari masyarakat Korea? Berikut artikelnya 10 Jenis Banchan Populer Korea, Nggak Cuma Kimchi.
Jokbal (족발)
Jokbal merupakan olahan babi yang sangat populer di Korea. Jokbal adalah kaki babi tanpa tulang yang dibumbui manisan, kecap, dan jahe yang menciptakan rasa yang unik.
Maeuntang (매운탕)
Maeuntang adalah sup ikan pedas yang dibumbui gochujang (pasta cabai merah), gochugaru (cabai merah kering), dan berbagai sayuran. Tak hanya ikan, sup ini juga dilengkapi dengan daging sapi cincang.
Samgyeopsal (삼겹살)
Samgyeopsal adalah irisan tebal daging babi yang dipanggang bersama dengan kimchi, jamur, bawang putih, dan bawang bombai, kemudian dimakan bersamaan.
Hidangan ini biasanya dilengkapi dengan selada, bayam, atau sayur daun-daunan lainnya yang digunakan untuk membungkus samgyeopsal yang sudah matang.
Sundae (순대)
Sundae adalah sosis babi yang diisi dengan beras ketan dan bihun ubi jalar. Sebagai pendamping, makanan ini biasanya dihidangkan dengan lada, gochugaru, garam, kkakdugi (kimchi lobak), dan sup hangat atau udon.
Belajar Budaya Korea, Mulai dari Bahasanya
Korea Selatan memiliki daya tarik budaya yang unik. Agar lebih seru mempelajarinya, kamu dapat membekali diri dengan kemampuan berbahasa Korea. Untuk itu, ikuti Kursus Bahasa Korea Lister.
Selain itu, kamu juga bisa mengikuti Instagram Lister untuk informasi belajar bahasa asing lainnya dan promo terbaru.
Kamu dapat memilih jumlah kelas sendiri, bahkan tutor dan kelas pengganti. Selain itu, dapatkan Garansi Skor untuk kelas tertentu.
Gunakan kode promo BLOGLISTER10 untuk mendapatkan diskon 10 persen, minimal pembelian kelas seharga satu jutaan (maksimal diskon Rp500 ribu). Daftar sekarang!
Sumber gambar : Freepict