TPA Bappenas adalah adalah ujian yang dirancang untuk mengukur kemampuan akademik seseorang dalam berbagai bidang.
Tes Potensi Akademik Bappenas ini sering digunakan sebagai syarat seleksi program pascasarjana atau beasiswa, termasuk yang dikelola oleh Bappenas.
Kamu mungkin bertanya, mengapa tes ini begitu penting? Selain untuk menilai kemampuan verbal, numerik, dan logika, tpa Bappenas juga digunakan untuk menyeleksi kandidat terbaik yang memenuhi kualifikasi akademik tertentu.
Rekomendasi persiapan TPA Bappenas : Kursus TPA Bappenas bersama Lister
TPA Bappenas adalah
TPA Bappenas adalah jenis tes potensi akademik (TPA) yang dikembangkan Unit Usaha Otonom Penyelenggara Tes (UUO PT) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Hasil TPA Bappenas digunakan berbagai institusi pendidikan dan perusahaan sebagai standar seleksi masuk. Tes ini sering disebut juga dengan TPA OTO Bappenas.
Tes Potensi Akademik (TPA) Bappenas adalah alat ukur yang dirancang untuk mengevaluasi potensi intelektual seseorang, khususnya dalam konteks pendidikan tinggi dan seleksi karyawan.
Bappenas TPA digunakan secara luas untuk menilai kemampuan akademik calon mahasiswa pascasarjana maupun pegawai yang ingin bergabung dengan institusi tertentu.
Secara umum, TPA Bappenas mencakup tiga aspek utama
- kemampuan verbal
- kuantitatif
- penalaran
Kemampuan verbal mengukur kecakapan memahami teks dan menganalisis kata, sedangkan kemampuan kuantitatif berfokus pada pemecahan masalah numerik. Penalaran, di sisi lain, menguji kemampuan berpikir logis dan analitis.
Sering kali, tes TPA Bappenas dibandingkan dengan GRE (Graduate Record Examination) yang digunakan di luar negeri.
Soal-soal yang diujikan seperti sinonim, hitungan angka, dan pola logika membantu menggambarkan tingkat intelektual peserta.
Misalnya, soal TPA Bappenas dapat mencakup analisis diagram, deret angka, atau penilaian logika kalimat.
Dengan persiapan yang baik, tes ini menjadi langkah awal untuk meraih peluang pendidikan tinggi atau karier yang lebih baik.
Jadi, penting untuk memahami struktur dan tujuan dari Bappenas TPA agar hasilnya optimal.
Latar Belakang Tes Potensi Akademik Bappenas
Menurut situs Bappenas, Overseas Training Office (OTO) Bappenas pertama kali mengembangkan TPA pada 1984. Tujuannya adalah membantu para PNS meraih program beasiswa S-2 dan S-3 di luar negeri.
Namun berbagai universitas di Amerika Serikat menggunakan standar Graduate Record Examination Aptitude Test (GRE) sebagai syarat masuknya. Nilai GRE dianggap lebih valid dibandingkan nilai IPK untuk memprediksi keberhasilan pendidikan pascasarjana.
OTO Bappenas lalu mengembangkan model TPA dengan GRE sebagai acuannya. TPA ini dianggap cukup valid sebagai standar seleksi calon mahasiswa pascasarjana.
Kini TPA digunakan secara luas sebagai seleksi masuk berbagai institusi. OTO Bappenas kemudian berganti nama menjadi Koperasi Pegawai Bappenas.
Tujuan Tes Potensi Akademik Bappenas
Bappenas TPA memiliki berbagai tujuan penting dalam dunia pendidikan dan pekerjaan. Salah satu penggunaannya yang utama adalah sebagai alat seleksi mahasiswa.
Banyak universitas di Indonesia, khususnya untuk program pascasarjana seperti S2 dan S3, menjadikan tpa Bappenas sebagai salah satu syarat penerimaan mahasiswa baru.
Tes ini membantu universitas menilai potensi intelektual calon mahasiswa secara objektif.
Selain itu, tes TPA Bappenas juga digunakan dalam rekrutmen karyawan oleh berbagai perusahaan, termasuk perusahaan swasta dan BUMN.
Tes ini dirancang untuk menilai kemampuan kandidat secara menyeluruh, baik dari segi logika, kuantitatif, maupun verbal.
Perusahaan mengandalkan hasil tes ini untuk memastikan kandidat memiliki kemampuan analitis yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.
Bahkan, soal TPA Bappenas dirancang untuk mencerminkan kemampuan berpikir kritis dan analitis peserta.
Dengan persiapan yang baik, tes ini dapat membantu kamu menonjol dalam proses seleksi akademik atau pekerjaan.
Jika kamu sedang mempersiapkan diri menghadapi tes TPA Bappenas, penting untuk memahami strukturnya agar hasil yang kamu capai optimal.
TPA Bappenas kini tidak hanya digunakan untuk beasiswa S-2 dan S-3 di luar negeri. Berikut contoh seleksi masuk yang menggunakan TPA Bappenas. 1. Program S-2 dan S-3 perguruan tinggi negeri dan swasta dalam negeri 2. Penerimaan pegawai baru 3. Mutasi/promosi jabatan oleh departemen/lembaga non-departemen di pusat dan daerah serta BUMN/BUMD 4. Mutasi/promosi jabatan di perusahaan swasta |
Baca juga: Cek Perbedaan TOEFL ITP dan TOEFL iBT yang Perlu Kamu Tahu
Penyelenggara TPA Bappenas
Koperasi Pegawai Bappenas menyediakan unit khusus yang melayani penyelenggaraan TPA dan beberapa tes lainnya, yaitu Unit Usaha Otonom Penyelenggaraan Tes (UUO PT).
Unit ini menyediakan buku soal, lembar jawaban, tenaga pengawas, penilaian skor, dan penyerahan nilai. Namun batas skor lulus ditentukan oleh institusi yang mengadakan tes.
Selain TPA, Bappenas juga menyediakan tiga jenis tes lainnya.
TPIU
Tes Potensi Intelektual Umum (TPIU) diberikan kepada lulusan SMA/SMK yang hendak melanjutkan pendidikan ke jenjang S-1.
TOEFL
Test of English as Foreign Language (TOEFL) diselenggarakan bersama dengan The Indonesian International Education Foundation (IIEF) Jakarta untuk keperluan menguji kemampuan bahasa Inggris.
TKDA
Tes Kompetensi Dasar Akademik (TKDA) diberikan kepada dosen yang hendak menjalani sertifikasi.
Struktur Tes Potensi Akademik Bappenas
TPA Bappenas terdiri dari 250 soal yang harus dikerjakan dalam 3 jam, yakni terdiri dari tiga bagian. Tes ini biasanya terdiri dari tiga bagian utama, yaitu:
- Kemampuan Verbal: Mengukur kemampuan memahami dan menganalisis kata, sinonim, antonim, dan makna dalam konteks tertentu.
- Kemampuan Numerik: Menilai kecakapan kamu dalam menyelesaikan soal hitungan, deret angka, serta aritmatika dasar.
- Kemampuan Logika: Menguji kemampuan berpikir logis dan analitis melalui soal logika diagram, silogisme, dan pola.
Soal TPA Bappenas dirancang untuk menantang kemampuan analitis kamu sehingga menjadi indikator yang baik untuk menilai kesiapan akademik.
Berapa Harga Tes Potensi Akademik Bappenas?
Biaya mengikuti tes TPA Bappenas dapat bervariasi tergantung lembaga penyelenggara. Umumnya, harga tes ini berkisar antara Rp200.000 hingga Rp500.000 per sesi.
Namun, beberapa program beasiswa mungkin memberikan subsidi atau menanggung biaya tes sepenuhnya.
Pastikan untuk memeriksa informasi terkini dari penyelenggara resmi agar kamu mendapatkan detail yang akurat.
Pastikan untuk memeriksa informasi terkini dari penyelenggara resmi agar kamu mendapatkan detail yang akurat.
Kursus TPA Bappenas, Siapkan Diri Raih Skor Tertinggi
Mengerjakan TPA Bappenas membutuhkan persiapan matang dari jauh-jauh hari, terutama jika menargetkan skor tinggi. Agar lebih maksimal, ikuti Kursus TPA Bappenas di Lister.
Alumni Lister terbukti telah meraih skor 610 di TPA SBM ITB setelah mengikuti kursus di Lister.
Kamu dapat memilih jumlah kelas sendiri, bahkan tutor dan kelas pengganti. Selain itu, dapatkan Garansi Skor untuk kelas tertentu.
Yuk, raih kesuksesanmu di tes potensi akademik Bappenas bersama Lister! Hubungi kami sekarang melalui WhatsApp untuk konsultasi dan jadwal belajar. Jangan tunda lagi impianmu!
Sumber gambar sampul: Freepict