TOEIC Preparation – Tips Menghadapi TOEIC!

Lister – Kali ini kita akan membahas tema ‘TOEIC Preparation’ yang akan menambah wawasan kita mengenai jenis tes kompetensi kebahasaan yang lain, yaitu: Tips Menghadapi TOEIC!

Di beberapa artikel mengenai test preparation yang lalu, kita telah membahas beberapa jenis tes kompetensi kebahasaan, khususnya Bahasa Inggris, seperti IELTS dan TOEFL beserta berbagai jenisnya.

Lantas sekarang, kita akan membahas salah satu jenis tes kompetensi kebahasaan lain yang juga cukup dikenal dikalangan penggiat bahasa. Meski tes ini tidak sepopuler IELTS dan TOEFL, namun tentu akan menjadi topik yang menarik jika turut dibahas bukan?

Karena itulah pada artikel kali ini akan dibahas mengenai materi tips-tips mengahadapi TOEIC guna memudahkan para pembelajar yang mungkin tertarik untuk mencobanya.

Apa itu TOEIC?

Mungkin untuk sebagian orang akan bertanya-tanya mengenai tes yang satu ini. Beberapa pertanyaan yang sering muncul seperti: “TOEIC, apa sih itu?” atau “apa bedanya TOEIC dengan tes-tes kebahasaan lainnya?”.

Pertanyaan-pertanyaan seperti itu akan terjawab melalui materi bahasan artikel kali ini. Secara garis besar, TOEIC sendiri tidak terlalu memiliki perbedaan dengan IELTS ataupun TOEFL. Tetapi tentu saja terdepat beberapa karakteristik khusus yang dapat dicirikan dari keduanya.

TOEIC yang merupakan singkatan dari Test of English for International Communication adalah tes kecakapan berbahasa, khususnya Bahasa Inggris, berstandar internasional yang dikhususkan untuk para bukan penutur asli (non-native speaker). TOEIC sendiri dirancang untuk mengukur kemampuan Bahasa Inggris sehari-hari dalam cakupan lingkungan kerja internasional.

Sama halnya dengan TOEFL, perizinan TOEIC juga berada di\bawah naungan lembaga pengujian dan penilaian nirlaba swasta terbesar di dunia yaitu Educational Testing Service atau yang juga dikenal dengan sebutan ETS. ETS sendiri sudah lama bersaing dengan pemain-pemain ‘besar’ lainnya dalam ‘bisnis’ pengujian kompetensi bahasa seperti Cambridge (ikut menaungi IELTS. FCE, CAE, & CPE) juga Trinity College London (menaungi GESE & ISE)

Pada awalnya, TOEIC diperuntukkan untuk memenuhi pengukuran kecakapan berbahasa Inggris pada cakupan bisnis dan profesionalisme yang akan dipergunakan di Jepang. Salah satu tokoh figur yang cukup dikenal bernama Yasuo Kitaoka pertama kali mengajukan proposal ini kepada ETS pada tahun 1970.

Setelah melalui berbagai persoalan administrasi dan birokrasi yang cukup pelik dinegaranya, Kitaoka akhirnya berhasil mendapatkan dukungan dari pemerintah.

Dengan telah dikantonginnya bentuk dukungan tersebut, pada tahun 1977, ETS-pun setuju untuk memulai pengembangan sebuah bentuk tes yang baru. Namun baru pada 1979-lah pembelajar bahasa, khususnya Bahasa Inggris, di Jepang untuk pertama kalinya melaksanakan tes TOEIC, yang pada saat itu berbentuk pilihan ganda.

TOEIC Preparation

Karakteristik TOEIC dan Perbedaannya dengan Tes-Tes yang Lain

Berbeda dengan tes-tes yang lain, TOEIC memiliki perbedaan yang cukup kentara.

Pasalnya, tes TOEIC sendiri lebih terkesan terkotak-kotak dan memiliki spesifikasi-spesifikasi yang dikhususkan. Dapat kita lihat IELTS sendiri memiliki sebuah sistem pengujian yang baku; TOEFL memiliki banyak program yang dibedakan berdasarkan medianya; sedangkan program-program TOEIC sendiri diklasifikasikan berdasarkan kemampuan atau skill-nya.

Dikutip dari halaman resmi ETS, TOEIC memiliki tiga jenis program, diantaranya: TOEIC Listening and Reading Test; TOEIC Speaking and Writing Test; dan TOEIC Bridge Test. Masing-masing dari program yang ada memiliki spesifikasi sebagai berikut:

  • TOEIC Listening and Reading Test

Merupakan program TOEIC yang terspesifikasi pada pengujian kemampuan menyimak (listening) dan membaca (reading). Tes ini terdiri dari 200 soal pilihan ganda yang dibagi rata diantara masing-masing tes.

Setiap kandidat tes akan mendapat skor tersendiri yang tersebar pada rentang 5 hingga 495 poin, sedangkan total skor untuk kedua mata uji terbentang dari angka 10 hingga 990 poin.

Total alokasi waktu untuk kedua tes ini adalah 2 jam yang dibagi menjadi: 45 menit untuk listening dan 75 menit untuk reading.

  • TOEIC Speaking and Writing Test

Program TOEIC yang satu ini merupakan salah satu program yang masih dapat terbilang baru. Dibuka pertama kali pada tahun 2006, program ini terdiri dari dua tes.

Sesuai namanya, tes yang pertama adalah berbicara (speaking) dan tes yang kedua adalah menulis (writing). Uniknya dari program ini adalah, kemampuannya untuk memenuhi permintaan secara custom sesuai dengan kebutuhan dari kandidat.

Mereka dapat mengambil mata uji speaking saja ataupun juga sebaliknya. Karena itulah mata uji yang ada akan dinilai secara terpisah dimana skor yang diberikan berkisar pada rentang 0-200. Total alokasi waktu untuk kedua tes adalah kurang lebih 80 menit yang dibagi menjadi: 20 menit untuk speaking dan 60 menit untuk writing.

  • TOEIC Bridge Test

Program terakhir disebut juga dengan TOEIC Bridge. Tes ini difokuskan untuk mengukur empat kemampuan dasar dalam berbahasa yaitu menyimak (listening), membaca (reading), berbicara (speaking) dan menulis (writing).

Hal yang membuat program ini berbeda dari “saudara-saudara”-nya dan program-program kebahasaan yang lain, adalah basis standar yang dimilikinya – dimana hasil dari skornya dapat dipetakan sesuai dengan standar dari CEFR atau Common European Framework of Reference. Hal ini dirasa cukup unik melihat kebanyakan program lain mengisukan standar besutan mereka sendiri. Dan tabel berikut dapat menggambarkan pemetaannya:

Redesigned TOEIC Bridge TestsScore Scale RangeMinimum Score
A1A2B1
Listening15–50162639
Reading15–50193445
Speaking15–50233743
Writing15–50203243

Itulah sedikit banyak mengenai TOEIC. Untuk informasi yang lebih lengkap lagi mengenai berbagai spesifikasinya, dapat dilihat langsung pada situs resmi ETS.

Tips Menghadapi TOEIC

Dan kita sudah membahas mengenai beberapa karakteristik mengenai TOEIC, maka materi inipun akan ditutup dengan kehadiran tips-tips menghadapi TOEIC. Maka berikut ini adalah tips-tipsnya:

  • Perhatikan jenis ujian yang akan diambil. Dikarenakan TOEIC terspesifikasi pada kemampuan-kemampuan tertentu, persiapan-persiapan yang dilakukan-pun juga dapat difokuskan ke bidang-bidang tertentu saja. Jangan sampai salah mengambil program yang berbeda dengan sertifikasi kompetensi yang kita butuhkan.
  • Cermati program-programnya. TOEIC sendiri memang dimaksudkan untuk menunjang sertifikasi kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan Bahasa Inggris bisnis dan profesional. Jangan sampai penggunaannya malah digunakan untuk tujuan-tujuan diluar itu: untuk urusan akademis misalnya.
  • Kenali gaya bahasanya juga. Tentu saja gaya bahasa bisnis dan profesional akan berbeda. Perbedaan ini juga mempengaruhi sumber-sumber yang kita gunakan sebagai referensi untuk mempersiapkan TOEIC – jangan gunakan sumber-sumber persiapan IELTS atau TOEFL untuk menghadapi TOEIC!
  • Ukur kemampuan Bahasa Inggris yang dimiliki terlebih dahulu. Jika belum yakin, jangan sampai terburu-buru untuk mendaftar dikarenakan TOEIC membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Amat sangat disayangkan jika hasil yang keluar nantinya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Usahakan untuk mematangkan diri terlebih dahulu dengan mengikuti kursus, les, privat atau progam pelatihan lainnya.
  • Carilah informasi secara mendalam mengenai TOEIC. Spesifikasi TOEIC dapat terbilang khusus, tidak seperti IELTS ataupun TOEFL yang dapat digunakan diberbagai bidang. Para kandidat yang mengambil tes TOEIC biasanya memiliki tujuan untuk memenuhi persyaratan yang mengharuskan mereka memiliki sertifikasi tersebut. Jika memang tidak harus, akan lebih baik jika mengambil IELTS atau TOEFL saja.

Maka itulah tadi pembahasan mengenai TOEIC. Tentu tes yang satu ini tidak seterkenal dan seberpengaruh IELTS atau TOEFL. Namun ada baiknya jika memiliki wawasan mengenai tes ini bukan? Karena siapa yang tahu, suatu saat, mungkin trend dunia akan berubah dan TOEIC malah menjadi lebih dominan.

Share:

Fatimatuzuhroh
Fatimatuzuhroh
A passionate writer who loves reading self-help books!

Social Media

Get The Latest Updates

Subscribe To Our Weekly Newsletter

No spam, notifications only about new products, updates.
Next On

Related Posts

"Langkah Terakhir untuk Klaim Kode Promo 30% dari Lister"

Isikan data diri kamu di sini.

Click Here

Thank you!

Kode Diskon akan segera dikirimkan Tim Student Success ke Nomor WhatsApp Anda.