Kursus Business English – Para pahlawan Indonesia memiliki peran yang tak tergantikan. Dengan pengorbanan mereka, Republik Indonesia berhasil meraih kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Melalui perjuangan dan keteguhan mereka, Indonesia terbentuk sebagai negara tempat tinggal kita saat ini.
Dengan wilayah yang sangat luas, pahlawan Indonesia ini berasal dari berbagai daerah dan memiliki peran masing-masing dalam proses melindungi Indonesia dari kolonial.
Berikut ini adalah 10 nama pahlawan nasional beserta asalnya seperti dikutip dari Ensiklopedia Pahlawan Nasional Kemendikbud (1995).
Sultan Iskandar Muda – Aceh
Sultan Iskandar Muda, lahir pada tanggal 21 Januari 1591 di Banda Aceh. Beliau merupakan seorang penguasa yang memegang tampuk kerajaan Aceh sejak usia yang sangat muda. Ia mencapai puncak kejayaan pemerintahannya di Aceh.
Pada rentang tahun 1615 hingga 1629, salah satu dari 50 nama pahlawan Indonesia yang selalu disebut ini melancarkan serangan besar-besaran terhadap bangsa Portugis di Malaka, walaupun upayanya tersebut mengalami kegagalan.
Kemudian, secara tiba-tiba, Sultan Iskandar Muda ditemukan meninggal dunia pada tahun 1636.
Sultan Hasanuddin – Sulawesi Selatan
Salah satu dari 20 pahlawan nasional ini memiliki julukan “Ayam Jantan dari Timur”. Sultan Hasanuddin berasal dari Sulawesi Selatan dan merupakan anak kedua dari Sultan Malikussaid. Beliau dilahirkan di Makassar pada tanggal 12 Januari 1631.
Beliau juga melakukan perlawanan terhadap Belanda. Akibatnya, Belanda meminta bantuan dari Batavia untuk menaklukkan Somba Opu, benteng terkuat di Gowa, pada tanggal 12 Juni 1669 dan meninggal pada Juni 1670.
Pattimura – Maluku
Kapten Pattimura, yang juga dikenal dengan nama Thomas Matulessy adalah pahlawan Indonesia selalu ada dalam daftar 100 nama pahlawan indonesia dan fotonya.
Pahlawan nasional ini lahir di Ambon pada tahun 1763. Pattimura memimpin perlawanan melawan penjajah Belanda yang saat itu berusaha menguasai Maluku dengan melakukan penindasan, kerja paksa, dan eksploitasi kekayaan Maluku.
Pada tahun 1817, Pattimura berhasil menyatukan Kerajaan Tidore dan Ternate dalam upaya mengusir penjajah dari wilayah tersebut.
Meskipun Belanda sempat menawarkan kerja sama, Pattimura menolaknya. Akhirnya, pada tanggal 16 Desember 1817, ia dijatuhi hukuman mati sebagai akibat perlawanannya.
Baca juga: Sosok Joan of Arc, Gadis Belia Pahlawan Perang Prancis
Tuanku Imam Bonjol – Sumatera Barat
Nama pahlawan Indonesia selanjutnya adalah Tuanku Imam Bonjol atau juga dikenal dengan nama Peto Syarif. Beliau lahir pada tahun 1772 di Kampung Tanjung Bunga, Sumatera Barat.
Di kampung halamannya ini, Imam Bonjol dikenal sebagai seorang ulama dan pemimpin masyarakat.
Antara tahun 1803 hingga 1838, Imam Bonjol bersama dengan kaum Padri (kaum agama) melawan penjajahan Belanda yang ada di Sumatera Barat.
Sebagai akibat dari perlawanan ini, ia pun ditangkap dan diasingkan ke beberapa tempat seperti Cianjur, Ambon, dan Manado. Beliau meninggal dunia pada 6 November 1864, di usia 92 tahun.
Pangeran Diponegoro (Yogyakarta)
Pangeran Diponegoro adalah sosok pahlawan kemerdekaan yang selalu muncul di gambar pahlawan laki-laki. Pahlawan yang juga dikenal dengan nama Raden Mas Ontowiryo, lahir di Yogyakarta pada tanggal 11 November 1785.
Beliau adalah anak sulung dari Sultan Hamengkubuwono III yang namanya dikenal melalui Perang Diponegoro.
Perang tersebut terjadi antara tahun 1825 hingga 1830. Perang Diponegoro tercatat sebagai perang dengan jumlah korban terbanyak dalam sejarah perang Indonesia.
Pada tahun 1830, Diponegoro ditangkap dan kemudian diasingkan di Manado. Diponegoro meninggal pada Januari 1985 di Ujung Pandang.
Ki Hadjar Dewantara – Yogyakarta
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau lebih dikenal sebagai Ki Hajar Dewantara adalah tokoh pahlawan Indonesia yang dilahirkan pada tanggal 2 Mei 1889 di D.I Yogyakarta.
Sepanjang hidupnya, Ki Hajar Dewantara mendirikan perguruan Taman Siswa pada tahun 1929 dan turut membantu pribumi yang tidak memiliki kesempatan untuk bersekolah.
Setelah Indonesia merdeka, pahlawan kemerdekaan Indonesia ini pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan. Pada tanggal 26 April 1959, beliau wafat dan dimakamkan di kota kelahirannya, yaitu D.I Yogyakarta.
Baca juga: Karl Landsteiner, Sosok Inspiratif di Balik Sejarah Hari Donor Darah Sedunia
Pahlawan Indonesia Wanita
Cut Nyak Dien – Aceh
Pahlawan nasional Indonesia selanjutnya adalah Cut Nyak Dien. Pahlawan wanita ini lahir dan tumbuh di Aceh. Meskipun beliau seorang perempuan, Cut Nyak Dien mampu memimpin pasukan ketika melawan Belanda selama terjadi Perang Aceh.
Karena itu beliau termasuk salah satu dari 100 nama pahlawan Indonesia dan asalnya yang selalu dikenang.
Motivasi di balik keikutsertaan Cut Nyak Dien dalam melawan Belanda ini adalah untuk membalas kematian suaminya yang gugur dalam perang. Perjuangannya akhirnya membawanya bertemu dengan Teuku Umar yang kemudian menjadi suami keduanya.
Sayangnya, Cut Nyak Dien ditangkap dan kemudian meninggal dunia di Sumedang pada tanggal 6 November 1908, ketika berusia 60 tahun.
R.A Kartini – Jawa Tengah
RA Kartini atau Raden Ajeng Kartini merupakan salah satu pahlawan yang selalu ada ketika diminta sebutkan 30 nama pahlawan nasional Indonesia yang dihormati sebagai pionir dalam perjuangan emansipasi perempuan di Indonesia.
Sepanjang hidupnya, Kartini berjuang agar perempuan mendapatkan kesetaraan hak dan mendirikan sekolah perempuan yang dikenal sebagai Yayasan Kartini pada tahun 1912.
Sekolah Kartini didirikan di berbagai kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur, termasuk Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, dan lain sebagainya.
Kartini meninggal dunia dalam usia yang sangat muda, yakni 25 tahun, pada tanggal 17 September 1904 di Rembang.
Baca juga: Naoko Takeuchi, Sosok Legendaris di Balik Sailor Moon
Cut Meutia – Aceh
Selain Cut Nyak Dien, ada lagi pahlawan perempuan dari Aceh yakni Cut Meutia. Beliau juga termasuk salah satu dari 50 nama pahlawan Indonesia dan gambarnya yang selalu dicari.
Wanita bernama lengkap Cut Nyak Meutia ini lahir di Perlak, Aceh pada tahun 1870. Beliau adalah seorang panglima di Aceh yang berjuang melawan penjajahan Belanda.
Bersama suaminya, mereka melancarkan serangan terhadap pusat patroli Belanda di pedalaman Aceh. Dengan keteguhan hati, Cut Nyak Meutia terus melanjutkan perjuangannya melawan Belanda. Namun, nasibnya berakhir pada tahun 1910 ketika ia meninggal dunia.
Dewi Sartika – Jawa Barat
Dewi Sartika lahir pada tanggal 4 Desember 1884 di Cicalengka dan berasal dari keluarga bangsawan. Dengan latar belakang tersebut, Dewi Sartika terinspirasi untuk mendirikan Sekolah Istri atau Sekolah Khusus Perempuan Hindia Belanda.
Kegigihan pahlawan Indonesia wanita ini akhirnya membuahkan hasil, dan pada masa itu Dewi Sartika menerima penghargaan Bintang Perak dari Pemerintah Belanda.
Namun, selama perang kemerdekaan, ia diungsikan ke Cineam, Tasikmalaya, dan kemudian meninggal dunia pada bulan September 1947.
Indonesia merupakan bangka yang sangat menghargai jasa para pahlawan. Ada banyak cerita mengenai sejarah panjang berkaitan pahlawan yang gigih berjuang melawan penjajah.
Sederet pahlawan Indonesia tersebut telah gugur berjuang dan menyerahkan jiwa raga semata untuk kebaikan bangsa. Demi berjuang mendapatkan kemerdekaan, hak asasi manusia, dan kemajuan bangsa.
Dari Sultan Iskandar Muda hingga Kartini, pahlawan Indonesia yang berjuang demi masa depan negara. Tak gentar dan mundur melawan penjajah demi semangat patriotisme, pengabdian yang tulus, dan cinta mereka pada tanah air.
Para pahlawan ini tidak hanya menjadi contoh inspiratif bagi generasi masa lalu, tetapi juga bagi kita sebagai generasi saat ini dan masa depan.
Diskon dan Cicilan di Lister
- Promo Group Class 50% OFF!
- Program Cicilan untuk kamu yang mengambil Private Class (minimal 12 pertemuan). Namun cicilan harus dilunasi sebelum pertemuan ke-12, ya.
Kursus Bahasa Inggris dengan Potongan Harga
Kursus Business English di Lister memiliki harga tiap program mulai dari Rp 400 ribu. Kamu bisa pilih kelas yang diinginkan, seperti Private hingga Group dengan jumlah siswa mulai dari 1-20 orang.
Pilih jumlah kelas sendiri, bahkan tutor dan kelas pengganti. Selain itu, dapatkan Garansi Skor untuk kelas tertentu.
Gunakan kode promo BLOGLISTER10 untuk mendapatkan diskon 10 persen, minimal pembelian kelas seharga satu jutaan (maksimal diskon Rp500 ribu). Hubungi WhatsApp untuk pendaftaran sekarang!