Bisa kuliah ke luar negeri mungkin masih menjadi impian bagi sebagian besar orang Indonesia, termasuk kamu. Kabar baiknya, saat ini mendapatkan beasiswa ke luar negeri bukanlah hal sulit lagi seperti dulu. Pasalnya, ada banyak beasiswa ke luar negeri yang bisa kamu coba, fellas.
Baca juga: Mentoring Beasiswa Online
Meski begitu, beberapa sifat negatif dan mental berikut harus kamu buang jauh-jauh karena bisa menghalangimu untuk mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Apa saja?
Bersikap Malas
Saat ini, berbagai informasi mengenai universitas dan beasiswa di luar negeri bisa kamu dapatkan dengan mudah. Sayangnya, kamu bisa saja kehilangan berbagai kesempatan tersebut kalau kamu punya sifat malas. Karenanya, yuk sebisa mungkin proaktif mencari informasi sendiri mengenai berbagai peluang beasiswa ke luar negeri. Selain itu, kamu juga sebaiknya rajin mencari berbagai tips dan trik untuk lolos ke luar negeri.
Baca juga:
- Panduan Beasiswa Mancanegara
- Kuliah di Korea Selatan? Daftar Beasiswa KGSP Aja!
- Template Surat Rekomendasi Beasiswa (Beserta Contoh!)
- 7 Kegiatan Saat Kuliah S1 Bisa Bantu Kamu Raih Beasiswa, Apa Saja?
- Beasiswa Mohamed Bin Zayed Scholarship ke Dubai United Arab Emirates
- Mau Kuliah di Belanda? Beberapa Beasiswa Ini Bisa Kamu Incar
Takut Gagal dan Pesimis
Mungkin, kamu enggan mendaftar beasiswa ke luar negeri karena terlihat sulit dan rumit. Hal itu gak sepenuhnya salah, tapi bukankah orang sukses adalah orang yang berani mengambil resiko? Mendapatkan beasiswa memang gak mudah, tapi jangan sampai pikiran pesimis menurunkan nyali dan semangatmu.
Bagaimana kamu mau dapat beasiswa ke luar negeri kalau kamu saja sudah takut mendaftar? Tanamkan sikap berani mencoba dan kamu hanya perlu menjalani prosesnya. Yang terpenting, tetap berpikir positif ya!
Mudah Menyerah
Kamu mungkin akan bersaing dengan ratusan bahkan ribuan orang lainnya dalam mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Karenanya, gak heran kalau banyak orang yang gagal di percobaan pertamanya mendapatkan beasiswa dan baru berhasil setelah sekian kali menerima penolakan.
Semakin banyak kegagalan yang kamu terima, kamu akan semakin tahu hal mana yang bisa kamu perbaiki di surat motivasimu. Seiring berjalannya waktu, kamu pun bisa membuat surat motivasi lebih baik lagi sehingga peluangmu mendapatkan beasiswa pun lebih besar. Jadi, jangan mudah menyerah ya! Sekali gagal, kamu bisa mencoba lagi mendaftar beasiswa lainnya. Ketika satu pintu tertutup, bukankah pintu lain akan terbuka?
Suka Menunda dan Tidak Teliti
Mendapatkan beasiswa ke luar negeri bukanlah proses instan. Kamu biasanya akan melewati proses yang cukup panjang, mulai dari mencari informasi seputar beasiswa atau universitas yang akan kamu tuju, persiapan berbagai berkas atau dokumen sebagai syarat administratif, wawancara, hingga pengumuman akhir dan persiapan keberangkatan.
Kebiasaan suka menunda-nunda bisa membuatmu keteteran. Proses mengumpulkan dokumen, misalnya, bisa sangat menyita waktumu. Jangan sampai kamu belum mendapatkan sertifikat IELTS atau surat rekomendasi dosen ketika deadline sudah datang. Karena itulah, sebaiknya kamu mulai mempersiapkan segala sesuatunya jauh-jauh hari sebelumnya. Buat time management yang jelas ya, fellas!
Kalau kamu termasuk orang yang gak teliti, kamu harus berjuang mengurangi sifat tersebut demi mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Setiap beasiswa memiliki aturan yang bisa jadi berbeda-beda dalam aplikasinya.
Ketika mengisi formulir pendaftaran beasiswa, pastikan kamu membaca petunjuknya dengan cermat. Baca apa yang diminta oleh pihak pemberi beasiswa, supaya aplikasi kamu memenuhi kriteria sehingga bisa lolos ke tahapan seleksi selanjutnya. Sifat teliti juga kamu perlukan untuk mengecek konten, grammar error, dan penulisan sesuai kaidah bahasa di dalam surat motivasimu.
Beberapa Tipe Mental Orang Mau Kuliah ke Luar Negeri
Mental lemah
Orang yang harus di motivasi, banyak keluhan misalnya , sekolah dari daerah terpencil, tidak pintar, tidak punya fasilitas dll. Yang sebenarnya tidak masalah kamu lahir dimana, berasal darimana asal kamu punya punya niat pasti ada jalannya. Karna sudah banyak contoh yang bisa kita lihat orang yang kurang mampu, atau sekolah yang tidak elit bisa kuliah diluar negeri.
Mental Instan
orang-orang yang malas mencari informasi, sedkit-dikit bertanya hal yang sebenarnya bisa di google di website kampusnya. Tidak punya usaha sendiri, pengennya di suapin terus.
Mental Ningrat
orang yang sudah nyaman dari kecil apa yang dibutuhkan semua tersedia, padahal kalau kuliah di luar negeri kamu dituntut untuk mandiri, Mau pergi kemana harus naik public transport, dan mengurus diri sendiri.
Mental Pejuang
Orang yang mempunyai mental pejuang pasti sudah mempersiapkan segala sesuatu sedini mungkin, mulai dari nulis essay , ketemu kakak alumni dan mencari informasi sebanyak mungkin. Dapat dipastikan kamu sudah siap kuliah diluar negeri.
Dari sekian mental yang ada, kamu menempati level mana nih fellas? Oya, jangan lupa ada beberapa sifat negatif yang harus kamu hindari juga agar kamu lolos beasiswa, fellas. Semoga bermanfaat ya!
Baca juga: BIMBINGAN DOKUMEN BEASISWA