Rumus silogisme penting banget dipahami buat kamu yang lagi belajar logika dasar, apalagi buat persiapan TPA atau tes masuk S2.
Dengan rumus ini, kamu bisa menarik kesimpulan logis dari dua premis yang diberikan. Yuk, pelajari aturan dan contoh soal silogisme biar makin paham cara kerja logika formal!
Baca juga: Tes Bakat Skolastik LPDP (TBS): Jenis, Tips, Passing Grade
Silogisme adalah
Apa itu silogisme? Silogisme adalah bentuk penalaran logis yang terdiri dari dua premis (pernyataan awal) dan satu kesimpulan yang ditarik secara logis dari kedua premis tersebut.
Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Aristoteles, seorang filsuf Yunani, sebagai bagian dari logika deduktif.
Dalam silogisme, premis mayor menyatakan pernyataan umum, premis minor menyatakan pernyataan khusus, dan dari keduanya diambil kesimpulan yang logis dan sah.
Contoh struktur silogisme:
- Premis mayor: Semua manusia pasti mati.
- Premis minor: Socrates adalah manusia.
- Kesimpulan: Maka, Socrates pasti mati.
Silogisme digunakan dalam berbagai bidang seperti filsafat, matematika, debat, hukum, hingga soal-soal TPA (Tes Potensi Akademik).
Tujuannya adalah untuk menguji apakah suatu kesimpulan memang logis dan sah ditarik dari premis-premis yang ada.
Tokoh populer seperti Aristoteles dan Carl Cohen menjelaskan tentang Silogisme, beberapa kutipannya bisa dicek berikut ini!
Aristoteles du jurnal Aristotle’s Theory of the Assertoric Syllogism “Discourse in which certain things having been supposed, something different from those supposed results of necessity because these things are so.” Artinya, sebuah bentuk penalaran deduktif dimana jika premis-premisnya diterima kebenarannya, maka kesimpulan yang dihasilkan adalah logis dan pasti. |
Selanjutnya juga ada kutipan dari Irving M. Copi & Carl Cohen menjelaskan bahwa silogisme artinya argumen deduktif yang terdiri dari tiga proposisi kategoris.
Irving M. Copi & Carl Cohen Dalam buku mereka Introduction to Logic, silogisme dijelaskan sebagai “a deductive argument consisting of three categorical propositions that together contain exactly three terms, each of which occurs in exactly two of the propositions.” Ini berarti: silogisme adalah argumen deduktif yang terdiri atas tiga proposisi kategoris (dua premis dan satu kesimpulan), dengan tiga istilah yang masing-masing muncul dua kali |
Jenis-jenis silogisme
Ada 5 jenis silogisme yang utama yang biasa keluar dalam soal-soal TPA, diantaranya adalah
1. Silogisme Kategoris
Silogisme ini menggunakan proposisi kategoris yang menyatakan hubungan antara kelompok atau kelas, biasanya memakai kata seperti “semua,” “beberapa,” atau “tidak ada.” Silogisme kategoris Menggunakan tiga istilah, fokus pada kelas dan subkelas terdiri dari tiga pernyataan: premis mayor, premis minor, dan kesimpulan.
Rumus Silogisme:
- Premis Mayor: Semua P adalah Q
- Premis Minor: Semua R adalah P
- Kesimpulan: Maka, semua R adalah Q
Contoh:
- Semua manusia (P) adalah makhluk hidup (Q).
- Semua guru (R) adalah manusia (P).
- Jadi, semua guru (R) adalah makhluk hidup (Q).
Karakteristik:
- Terdiri dari tiga istilah (term): subjek, predikat, dan middle term (istilah tengah).
- Digunakan dalam logika deduktif tradisional, cocok untuk argumen yang melibatkan klasifikasi.
2. Silogisme Hipotetik
Jenis silogisme ini menggunakan proposisi kondisional yang berbentuk “jika… maka…” (implikasi). Fokusnya pada hubungan sebab-akibat atau kondisi.
Rumus Silogisme:
- Premis 1: Jika p maka q (p → q)
- Premis 2: Jika q maka r (q → r)
- Kesimpulan: Maka, jika p maka r (p → r)
Contoh:
- Jika saya belajar (p), maka saya lulus ujian (q).
- Jika saya lulus ujian (q), maka saya akan mendapat beasiswa (r).
- Jadi, jika saya belajar (p), maka saya akan mendapat beasiswa (r).
Karakteristik:
- Memiliki bentuk logika implikasi.
- Cocok untuk argumen yang menghubungkan sebab dan akibat.
3. Silogisme Disjungtif
Silogisme yang menggunakan disjungsi, yaitu pernyataan yang menyatakan pilihan antara dua hal (simbol “∨” artinya “atau”). Memberikan pilihan antara dua kondisi, menolak salah satu, menyimpulkan yang tersisa.
Rumus Silogisme:
- Premis 1: p atau q (p ∨ q)
- Premis 2: Tidak p (¬p)
- Kesimpulan: Maka q
Contoh:
- Saya akan pergi ke bioskop atau ke taman (p ∨ q).
- Saya tidak akan pergi ke bioskop (¬p).
- Jadi, saya akan pergi ke taman (q).
Karakteristik:
- Menyajikan dua kemungkinan dan menolak salah satu.
- Membantu menentukan pilihan yang tersisa.
4. Silogisme Dilematik
Silogisme ini menggunakan dua premis kondisi yang berbeda tapi keduanya mengarah pada kesimpulan yang sama.
Rumus Silogisme:
- Premis 1: Jika p maka r (p → r)
- Premis 2: Jika q maka r (q → r)
- Kesimpulan: Maka, jika p atau q, maka r ((p ∨ q) → r)
Contoh:
- Jika hujan (p), maka saya tidak keluar rumah (r).
- Jika saya sakit (q), maka saya tidak keluar rumah (r).
- Jadi, jika hujan atau saya sakit (p ∨ q), maka saya tidak keluar rumah (r).
Karakteristik:
- Menyimpulkan akibat yang sama dari dua kondisi berbeda.
- Memperlihatkan konsistensi hasil meskipun premisnya berbeda.
5. Silogisme Eksistensial
Silogisme ini menekankan keberadaan /eksistensi suatu objek dalam premisnya atau menegaskan keberadaan minimal satu anggota dalam kelompok berdasarkan premis “beberapa”
Rumus Silogisme:
- Premis: Beberapa P adalah Q
- Kesimpulan: Ada P yang merupakan Q
Contoh:
- Beberapa mahasiswa (P) aktif di organisasi kampus (Q).
- Jadi, ada mahasiswa yang aktif di organisasi kampus.
Karakteristik:
- Fokus pada eksistensi atau keberadaan anggota kelompok tertentu.
- Biasanya menggunakan kata “beberapa” atau “ada.”
Untuk anda: 30 Contoh Soal Tes TPA Numerik dan Pembahasan Lengkap
Rumus Silogisme
Dalam logika formal, rumus silogisme biasanya ditulis dalam bentuk variabel seperti p, q, dan r untuk mewakili proposisi.
Jenis Silogisme | Silogisme Rumus Silogisme |
---|---|
Silogisme Deduktif / Hipotetik | Premis 1: p → q Premis 2: q → r Kesimpulan: p → r |
Silogisme Disjungtif | p ∨ q (p atau q benar) ¬p (p salah) Maka q benar |
Silogisme Kategoris | Premis Mayor: Semua P adalah Q Premis Minor: Semua R adalah P Kesimpulan: Semua R adalah Q |
Silogisme Dilematik | Premis 1: p → r Premis 2: q → r Kesimpulan: (p ∨ q) → r |
Silogisme Eksistensial | Premis: Beberapa P adalah Q Kesimpulan: Ada P yang merupakan Q |
Contoh-contoh silogisme dari 5 jenis silogisme di atas bisa dicek sebagai berikut:
1. Contoh Silogisme Deduktif / Silogisme Hipotetik
- Premis 1: Jika rajin belajar (p), maka nilai bagus (q)
- Premis 2: Jika nilai bagus (q), maka lulus S2 (r)
- Kesimpulan: Maka, jika rajin belajar (p), maka lulus S2 (r)
2. Contoh Silogisme Disjungtif
- Saya akan belajar atau bermain game (p ∨ q)
- Saya tidak belajar (¬p)
- Maka: Saya bermain game (q)
3. Contoh Silogisme Kategoris
- Semua dokter (P) adalah tenaga kesehatan (Q)
- Semua spesialis anak (R) adalah dokter (P)
- Maka, semua spesialis anak (R) adalah tenaga kesehatan (Q)
4. Contoh Silogisme Dilematik
- Jika hujan, maka saya tidak keluar rumah.
- Jika saya sakit, maka saya tidak keluar rumah.
- Jadi, jika hujan atau saya sakit, maka saya tidak keluar rumah.
5. Contoh Silogisme Eksistensial
- Beberapa mahasiswa (P) aktif di organisasi kampus (Q)
- Jadi, ada mahasiswa (P) yang aktif di organisasi kampus (Q)
Untuk anda: TPA Bappenas adalah: Tujuan, Penyelenggara, Harga & Contoh Soal
Contoh soal silogisme di TPA
Contoh soal silogisme di TPA sering kali muncul untuk menguji kemampuan logika dan penalaran kamu.
Materi ini biasanya disajikan dalam bentuk premis-premis yang harus kamu simpulkan secara tepat. Dengan memahami pola silogisme, kamu bisa menjawab soal-soal TPA dengan lebih cepat dan akurat.
Berikut 10 contoh soal silogisme yang sering muncul dalam Tes Potensi Akademik (TPA), lengkap dengan bentuk premis dan pilihan jawabannya:
1.
Premis 1: Semua mahasiswa rajin membaca.
Premis 2: Dina adalah mahasiswa.
Kesimpulan:
A. Dina tidak suka membaca
B. Dina mungkin membaca
C. Dina rajin membaca
D. Semua yang rajin membaca adalah Dina
Jawaban: C
2.
Premis 1: Semua dokter adalah lulusan kedokteran.
Premis 2: Rina adalah dokter.
Kesimpulan:
A. Rina bukan lulusan kedokteran
B. Rina lulusan kedokteran
C. Semua lulusan kedokteran adalah Rina
D. Dokter bukan lulusan kedokteran
Jawaban: B
3.
Premis 1: Jika hujan turun, maka jalanan basah.
Premis 2: Hujan turun.
Kesimpulan:
A. Jalanan tidak basah
B. Jalanan kering
C. Jalanan basah
D. Hujan tidak turun
Jawaban: C
4.
Premis 1: Semua guru adalah pendidik.
Premis 2: Beberapa pendidik adalah motivator.
Kesimpulan:
A. Semua guru adalah motivator
B. Beberapa guru adalah motivator
C. Tidak ada guru yang motivator
D. Kesimpulan tidak dapat ditarik
Jawaban: D
5.
Premis 1: Semua manusia akan mati.
Premis 2: Andi adalah manusia.
Kesimpulan:
A. Andi tidak akan mati
B. Andi pasti mati
C. Andi bukan manusia
D. Semua manusia adalah Andi
Jawaban: B
6.
Premis 1: Jika belajar keras, maka nilai bagus.
Premis 2: Rudi belajar keras.
Kesimpulan:
A. Nilai Rudi jelek
B. Nilai Rudi biasa saja
C. Nilai Rudi bagus
D. Nilai Rudi tidak diketahui
Jawaban: C
7.
Premis 1: Semua kucing adalah hewan.
Premis 2: Semua hewan membutuhkan makan.
Kesimpulan:
A. Semua kucing membutuhkan makan
B. Beberapa hewan bukan kucing
C. Kucing tidak makan
D. Semua hewan adalah kucing
Jawaban: A
8.
Premis 1: Jika olahraga teratur, maka tubuh sehat.
Premis 2: Tubuh tidak sehat.
Kesimpulan:
A. Tidak olahraga teratur
B. Olahraga teratur
C. Tubuh kurus
D. Kesimpulan tidak dapat ditarik
Jawaban: A (modus tollens)
9.
Premis 1: Semua A adalah B.
Premis 2: Semua B adalah C.
Kesimpulan:
A. Semua A adalah C
B. Semua C adalah A
C. Semua B adalah A
D. C adalah A
Jawaban: A
10.
Premis 1: Saya akan menonton film atau membaca buku.
Premis 2: Saya tidak menonton film.
Kesimpulan:
A. Saya tidur
B. Saya membaca buku
C. Saya menonton film
D. Saya tidak melakukan apa-apa
Jawaban: B
Latihan soal silogisme dan kunci jawaban
Kamu bisa cek latihan soal untuk latihan di rumah dengan mendownload PDF di bawah ini, semoga bisa banyak membantu kamu ya!
Contoh Soal Silogisme TPA PDF
1.
Premis 1: Semua pemain bola adalah atlet.
Premis 2: Ronaldo adalah pemain bola.
Kesimpulan:
A. Ronaldo bukan atlet
B. Ronaldo adalah atlet
C. Atlet adalah Ronaldo
D. Semua atlet adalah Ronaldo
2.
Premis 1: Semua dosen adalah lulusan S2.
Premis 2: Beberapa lulusan S2 menjadi penulis.
Kesimpulan:
A. Semua dosen adalah penulis
B. Semua penulis adalah dosen
C. Beberapa dosen adalah penulis
D. Kesimpulan tidak dapat ditarik
3.
Premis 1: Jika makan siang, maka kenyang.
Premis 2: Saya tidak kenyang.
Kesimpulan:
A. Saya makan siang
B. Saya tidak makan siang
C. Saya lapar
D. Kesimpulan tidak valid
4.
Premis 1: Semua bunga mawar berwarna merah.
Premis 2: Bunga yang dipegang Tania adalah mawar.
Kesimpulan:
A. Bunga Tania tidak merah
B. Bunga Tania merah
C. Mawar bukan bunga
D. Semua bunga merah adalah mawar
5.
Premis 1: Semua A adalah B.
Premis 2: Semua B adalah C.
Kesimpulan:
A. Semua A adalah C
B. Semua C adalah A
C. Semua B adalah A
D. Tidak ada hubungan
6.
Premis 1: Jika langit mendung, maka turun hujan.
Premis 2: Tidak turun hujan.
Kesimpulan:
A. Langit cerah
B. Langit mendung
C. Langit biru
D. Langit tidak mendung
7.
Premis 1: Semua anak rajin belajar.
Premis 2: Budi adalah anak.
Kesimpulan:
A. Budi tidak belajar
B. Budi adalah guru
C. Budi rajin belajar
D. Semua yang belajar adalah Budi
8.
Premis 1: Semua sapi adalah herbivora.
Premis 2: Semua herbivora adalah makhluk hidup.
Kesimpulan:
A. Semua sapi adalah makhluk hidup
B. Semua makhluk hidup adalah sapi
C. Semua herbivora adalah sapi
D. Makhluk hidup bukan sapi
9.
Premis 1: Saya akan tidur atau membaca buku.
Premis 2: Saya tidak tidur.
Kesimpulan:
A. Saya membaca buku
B. Saya tidur
C. Saya nonton
D. Saya lapar
10.
Premis 1: Semua pelajar memiliki kartu pelajar.
Premis 2: Dina memiliki kartu pelajar.
Kesimpulan:
A. Dina bukan pelajar
B. Dina pasti pelajar
C. Dina mungkin pelajar
D. Tidak ada kesimpulan pasti
11.
Premis 1: Semua penyanyi bisa bernyanyi.
Premis 2: Budi adalah penyanyi.
Kesimpulan:
A. Budi bisa bernyanyi
B. Budi tidak bisa bernyanyi
C. Budi adalah penari
D. Semua orang bisa bernyanyi
12.
Premis 1: Semua kucing suka susu.
Premis 2: Beberapa hewan suka susu.
Kesimpulan:
A. Semua hewan adalah kucing
B. Semua hewan suka susu
C. Beberapa hewan adalah kucing
D. Kesimpulan tidak dapat ditarik
13.
Premis 1: Semua guru mengajar.
Premis 2: Pak Andi tidak mengajar.
Kesimpulan:
A. Pak Andi bukan guru
B. Pak Andi guru
C. Pak Andi siswa
D. Semua yang tidak mengajar adalah siswa
14.
Premis 1: Jika bekerja keras, maka sukses.
Premis 2: Susi sukses.
Kesimpulan:
A. Susi bekerja keras
B. Susi tidak bekerja keras
C. Tidak bisa disimpulkan
D. Susi orang kaya
15.
Premis 1: Semua tanaman membutuhkan air.
Premis 2: Kaktus adalah tanaman.
Kesimpulan:
A. Kaktus tidak butuh air
B. Kaktus bukan tanaman
C. Kaktus membutuhkan air
D. Kaktus tanaman buatan
16.
Premis 1: Semua burung bisa terbang.
Premis 2: Ayam adalah burung.
Kesimpulan:
A. Ayam bisa terbang
B. Ayam tidak bisa terbang
C. Ayam adalah unggas
D. Ayam bukan burung
17.
Premis 1: Jika belajar, maka pintar.
Premis 2: Tidak pintar.
Kesimpulan:
A. Tidak belajar
B. Pintar
C. Belajar
D. Lelah
18.
Premis 1: Semua mahasiswa membaca buku.
Premis 2: Dika membaca buku.
Kesimpulan:
A. Dika adalah mahasiswa
B. Semua pembaca buku adalah mahasiswa
C. Dika bukan mahasiswa
D. Tidak bisa disimpulkan
19.
Premis 1: Semua pelukis adalah seniman.
Premis 2: Semua seniman adalah kreatif.
Kesimpulan:
A. Semua pelukis adalah kreatif
B. Semua kreatif adalah pelukis
C. Semua kreatif adalah seniman
D. Semua seniman adalah pelukis
20.
Premis 1: Jika pandemi berakhir, maka sekolah tatap muka.
Premis 2: Sekolah belum tatap muka.
Kesimpulan:
A. Pandemi belum berakhir
B. Sekolah tutup
C. Sekolah buka
D. Pandemi selesai
Download Contoh Soal Silogisme TPA PDF |
Latihan silogisme TPA langsung dari tutor expert, banyak yang terbantu skor naik!
Di Belajar Persiapan TPA Lister, kamu bisa belajar bareng pengajar profesional yang ngerti banget pola soal TPA, termasuk tipe-tipe silogisme yang sering keluar di tes masuk S2 atau seleksi kerja.
Baca: [Story Alumni] Peningkatan Skor TPA Signifikan, Muzhaffar Bisa Daftar S2 Magister Manajemen UGM
Materinya dibuat sistematis dan gampang diikuti, jadi kamu bisa paham konsep logika tanpa pusing. Selain teori, ada juga latihan soal intensif yang bikin kamu terbiasa dengan bentuk soal aslinya.
Kamu juga akan dapet tips cepat jawab soal silogisme dengan logika yang terstruktur. Cocok banget buat kamu yang pengen lolos TPA dengan skor tinggi tanpa bingung belajar sendiri.
Ada kelas fleksibel, bisa online dari mana aja, plus bimbingan pribadi sesuai kebutuhanmu konsultasikan lewat Whatsapp. Yuk, siapin dirimu dari sekarang bareng Lister biar makin pede hadapi TPA!
Sampul: Freepik