15 Tradisi Malam Tahun Baru di Seluruh Dunia, Ada Sejarahnya!

malam tahun baru

Program Lister – Malam tahun baru adalah momen perayaan akhir tahun yang banyak dilakukan di berbagai negara. Simak asal-usul perayaan malam tahun baru dan tradisinya di berbagai belahan dunia berikut ini!

Asal-usul Tradisi Perayaan Malam Tahun Baru

Malam tahun baru yang bertepatan pada tanggal 31 Desember adalah hari terakhir penghujung tahun. Umumnya perayaan tahun baru dilakukan dengan pesta kembang api, berkumpul bersama keluarga atau teman terdekat, hingga pawai besar-besaran.

Sejarah perayaan tahun baru ternyata dimulai dari zaman dahulu kala. Dikutip dari Twinkl, berikut sejarah singkat munculnya perayaan malam tahun baru.

1. Zaman Babilonia

Pada zaman Babilonia kuno lebih dari 4000 tahun yang lalu, orang mulai merayakan Tahun Baru. Namun di masa lampau, makna perayaan berbeda dengan zaman sekarang. 

Tahun baru di Babilonia kuno ditandai dengan titik balik musim semi, yaitu ketika waktu siang menjadi lebih lama daripada waktu malam. Hal ini terjadi pada akhir Maret, karena Babilonia berada di belahan Bumi utara.

Orang-orang Babilonia merayakan Tahun Baru dengan festival ritual selama 11 hari. Festival yang dinamakan Akitu ini bertujuan merayakan kemenangan Dewa Langit, Marduk, terhadap Dewi Laut yang jahat, Tiamat.

2. Zaman Romawi

Pada zaman Romawi, sekitar 1500 tahun yang lalu, masyarakat Romawi kuno adalah yang pertama merayakan Tahun Baru pada 1 Januari.

Pada saat itu, kalender Romawi yang dibuat seharusnya selaras dengan pergerakan matahari. Namun seiring berjalannya waktu, perhitungan tanggal pada kalender tersebut menjadi kurang tepat.

Oleh karena itu, orang Romawi mempercepat penanggalan dengan menambahkan 90 hari. Akhirnya, setiap awal penanggalan menjadi tanda tahun yang baru. Nama bulan pada awal tahun diambil dari sosok Janus sebagai Dewa Permulaan yang Baru.

3. Zaman Abad Pertengahan

Pada zaman Abad Pertengahan di Eropa, para pemimpin gereja tidak setuju dengan sistem penanggalan yang dirancang bangsa Romawi. Hal ini berdampak pada perubahan tanggal pada kalender, yakni Tahun Baru ditetapkan jatuh pada tanggal 25 Desember. Hari Natal kemudian diubah menjadi tanggal 25 Maret.

Namun Paus Gregorius XIII menyadari bahwa tidak ada yang salah dengan sistem penanggalan Romawi. Ia pun mengubah kembali penetapan Tahun Baru menjadi tanggal 1 Januari, tepatnya pada tahun 1582.

15 Tradisi Perayaan Tahun Baru di Berbagai Negara

Setiap negara memiliki kultur dan kepercayaan yang berbeda untuk merayakan pergantian tahun. Apa saja keunikan tradisi Tahun Baru di masing-masing negara?

1. Spanyol: makan 12 buah anggur

malam tahun baru

Warga Spanyol memiliki tradisi unik dalam memulai tahun baru, yakni mengonsumsi 12 buah anggur. Tradisi yang disebut las doce uvas de la suerte ini melambangkan setiap angka di dalam jam.

Tradisi las doce uvas de la suerte mulai dilakukan pada akhir abad ke-19, karena dipercaya dapat menangkal kejahatan dan meningkatkan keberuntungan di tahun yang baru. Hal tersebut dapat terwujud jika berhasil menghabiskan semua anggur dalam hitungan detik sebelum jam menunjukkan tengah malam.

2. Brasil: pergi ke pantai

Tradisi tahun baru di Brasil adalah mengunjungi pantai saat tengah malam. Di Brasil, malam tahun baru jatuh pada musim panas.

Ada kepercayaan untuk melompati tujuh ombak sambil membuat tujuh permintaan dengan memakai pakaian serba putih yang melambangkan kesucian. Tradisi ini berawal dari penghormatan terhadap Dewi Air, Yemanja.

3. Amerika Serikat: menonton bola jatuh

Pada tahun 1907, jutaan orang Amerika berkumpul di depan televisi atau jalan-jalan di Times Square untuk melihat bola jatuh tepat tengah malam setiap tahun. Kebiasaan ini menjadi tradisi tahunan dan salah satu cara merayakan malam Tahun Baru yang populer sejak saat itu.

4. Jepang: makan mie soba

malam tahun baru

Warga Jepang memiliki tradisi makan semangkuk mi soba hangat untuk memulai tahun yang baru. Tradisi ini dimulai sejak periode zaman Kamakura, di mana para biksu di kuil Buddha membagikan mi kepada orang-orang miskin. Menyantap mi soba melambangkan simbol perpisahan terhadap tahun yang lalu.

Tak hanya itu, terdapat pula tradisi hatsumode di Jepang untuk menyambut awal yang baru. Simak ulasannya di artikel Ke Jepang saat Tahun Baru? Jangan Lupa Ikuti Hatsumode!

5. Prancis: berpesta champagne

malam tahun baru

Orang Prancis merayakan tahun baru dengan melakukan pesta sambil minum anggur atau champagne. Mereka akan menari dan berpesta menyambut tahun yang baru.

Selain itu, terdapat beragam makanan pendamping minuman anggur, seperti daging kalkun, tiram, daging angsa, atau ayam Cornish.

6.  India: membangun patung lelaki tua dan membakarnya

Tradisi ini berasal dari Bombay, sebuah kota di India. Patung lelaki tua melambangkan tahun yang lalu, sehingga harus dibakar pada tengah malam. Pembakaran melambangkan telah berlalunya kesedihan di tahun yang lalu dan memberikan kesempatan untuk tahun yang baru.

7. Denmark: melempar piring lama

Warga Denmark memiliki tradisi untuk melemparkan piring lama sebagai simbol pembawa keberuntungan. Tradisi Denmark ini cukup unik, di mana semakin banyak peralatan dapur yang rusak dan dikumpulkan di depan pintu, maka semakin beruntung.

8. Kanada: memancing di es

malam tahun baru

Malam tahun baru di Kanada jatuh pada musim dingin. Masyarakat Kanada akan memulai tahun baru dengan memancing di es.

Dikutip dari Glamour, mereka akan menyewa tenda dan peralatan masak untuk menikmati pesta Tahun Baru dengan orang-orang terkasih.

9. Haiti: Berbagi sup joumou

Menikmati sup joumou atau sup labu menjadi kebiasaan pada perayaan Tahun Baru di Haiti. Tanggal 1 Januari bertepatan pula dengan hari Kemerdekaan Haiti. Pada saat itu, mereka juga akan berbagi sup joumou dengan tetangga sekitar.

10. Meksiko: memberikan tamale kepada orang terkasih

Di Meksiko, keluarga akan berkumpul untuk memasak makanan pada malam pergantian tahun, yakni tamale. Tamale merupakan makanan yang terbuat dari adonan jagung yang diisi dengan daging, keju, dan sayuran. 

11. Yunani: menggantungkan bawang di depan pintu

malam tahun baru

Bawang dilambangkan sebagai sumber keberuntungan di tahun yang baru. Selain itu, bawang dipercaya akan membawa kesuburan dan pertumbuhan. Biasanya bawang akan digantung pada pintu setelah ibadah gereja Tahun Baru.

12. Kolombia: menaruh tiga kentang di bawah tempat tidur

Tradisi menaruh tiga kentang di bawah tempat tidur setiap anggota keluarga ini disebut dengan agüero. Ketiga kentang yang diletakkan berbeda, yakni yang pertama dikupas, yang kedua tidak dikupas, dan yang ketiga hanya sebagian yang dikupas.

Setiap kentang menandakan satu tahun keberuntungan, kesulitan keuangan, dan gabungan keduanya. Pada saat tengah malam, setiap orang akan mengambil satu kentang dari bawah tempat tidur dengan mata tertutup.

13. Irlandia: melemparkan roti ke dinding

Keluarga Irlandia percaya bahwa dengan melemparkan roti ke dinding dapat membuka jalan kehidupan yang lebih baik dan mengusir roh jahat di tahun yang baru.

14. Norwegia dan Denmark: merayakan dengan kue yang disusun tinggi

Di Norwegia dan Denmark, warganya membuat Kransekake, kue cincin tradisional yang memiliki setidaknya 18 lapis. Kue ini disantap saat malam tahun baru.

15. Filipina: menyediakan 12 jenis buah bentuk bulat

malam tahun baru

Keluarga di Filipina akan menyajikan 12 buah bulat, seperti apel, anggur, dan plum. Buah-buahan ini diyakini melambangkan kemakmuran karena bentuknya yang menyerupai koin. Selain itu, 12 buah ini merupakan simbol angka keberuntungan, karena setiap buah melambangkan satu bulan dalam setahun.

Wujudkan Mimpi Study Abroad, Mulai dari Bahasanya!

Mewujudkan cita-cita ke luar negeri mulai dari studi, kerja, atau tinggal membutuhkan kemampuan bahasa asing. Siapkan dirimu dengan mengikuti dengan berbagai Program Lister.

Kamu dapat menentukan jumlah kelas sendiri sesuai kebutuhanmu. Selain itu, dapatkan Garansi Skor untuk kelas tertentu.

Gunakan kode promo BLOGLISTER10 untuk mendapatkan diskon 10 persen, minimal pembelian kelas seharga satu jutaan (maksimal diskon Rp500 ribu). Daftar sekarang!

Share:

Devi Marietta Siregar
Devi Marietta Siregar
aktif menulis tentang perjalanan tak biasa di Korea dan menulis untuk dampak positif

Social Media

Get The Latest Updates

Subscribe To Our Weekly Newsletter

No spam, notifications only about new products, updates.
Next On

Related Posts

"Langkah Terakhir untuk Klaim Kode Promo 40% dari Lister"

Isikan data diri kamu di sini.