Pernah terbawa arus trend yang ada tanpa sadar? Sudah melalui setengah jalan namun tiba-tiba terhenti karena hilang arah?
Jika iya, yuk berhenti dulu, ambil jeda, dan mulai renungi proses yang kamu lalui. Setelah itu, coba jawab beberapa pertanyaan ini untuk mengetahui apakah hal yang selama ini dilakukan benar-benar keinginan kamu atau mengikuti trend semata.
- Hal/kejadian apa yang membuat kamu mempunyai goal itu?
- Kenapa goal tersebut penting untuk diraih satu tahun yang akan datang?
- Adakah pain yang akan diterima seandainya goal tersebut tidak tercapai? dan sebaliknya
Harapannya, setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, kita akan tersadar langkah yang selama ini sudah diambil tepat atau tidak. Selain itu, jika ternyata tujuan yang dimiliki tidak jelas atau hanya mengikuti trend saja, selamat manata ulang tujuan kamu!
Butuh Komitmen Untuk Konsisten
Setelah berhasil menetapkan tujuan yang sesuai, selanjutnya komitmen-lah dengan sungguh-sungguh.
Banyak orang yang memandang sebelah mata tahap pertama dan terlalu diremehkan. Padahal menentukan komitmen ini adalah langkah pertama yang penting banget. Komitmen yang mantap akan melahirkan sikap diri yang konsisten dan tahan banting akan godaan lho.
Supaya kita bisa konsisten dengan tujuan kita, komitmen yang dibuat harus direnungkan bahwa itu adalah hal yang bener-bener diinginkan. Komitmen hendaknya dibuat se-‘sakral’ mungkin supaya diri kita merasakan dorongan untuk take it seriously. Luangkan waktu sejenak untuk merenungkan bahwa ini bukanlah hal yang main-main. Tulislah komitmen itu di sebuah kertas agar tidak lupa.
Semua Orang Berjalan Meraih Tujuannya Masing-Masing
Orang-orang yang kamu kagumi pencapaiannya memiliki tujuan masing-masing yang mungkin saja tidak sama dengan tujuan kamu. Namun, kebanyakan orang bersikap latah mengikuti arus tanpa tau tujuannya untuk apa. Biasanya mereka punya mindset, “pokoknya aku harus bisa seperti dia!” padahal jika ditelusuri lebih dalam, potensi yang dimiliki keduanya jauh berbeda. Akhirnya proses yang dilalui berakhir sia-sia karena berhenti di tengah jalan.
Merry Ryana pernah mengatakan, “Manusia jika dibaratkan itu seperti handphone. Ia memiliki fitur-fitur tertentu yang harus digali kegunannya apa. Setiap fitur memiliki potensi manfaat yang berbeda-beda. Jika fitur itu tidak dimanfaatkan dengan baik, maka manfaat keberadaan fitur itu pun tidak akan dirasakan oleh penggunannya.”
Lalu, gimana caranya supaya kita tidak bersikap latah dan terbawa arus tanpa tujuan?
Jadi kalo kita balikin lagi ke pertanyaan awal, apa sih yang bisa membuat seseorang konsisten dengan komitmennya? Sekarang MinLis bisa bilang bahwa salah satu hal yang paling berhubungan dengan konsistensi pada komitmen adalah sikap kontrol diri.
Apa yang membuat seorang penderita obesitas disiplin berolahraga dan melakukan diet ketat hingga berat badannya kembali ideal? Self Control atau mawas diri. Apa yang membuat seseorang tekun belajar dan tahan berbagai godaan untuk melakukan proscastination? Self Control. Apa yang membuat seorang karyawan terus konsisten mengikuti kelas IELTS daring setiap malam hingga akhirnya tercapai target skor yang diinginkan? Lagi-lagi sikap Self Control.
Baca juga: Ini Cerita Alumni Lister yang Lolos Beasiswa LPDP!
Selain sikap self control, ternyata kita juga butuh tujuan yang kuat di setiap hal yang dikerjakan lho. Tips menyusun tujuan versi MinLis yang bisa kamu tiru nih!
- Pastikan tujuan kamu spesifik, konkrit, dan jelas.
- Miliki indikator yang terukur.
- Atur target waktu yang realistis
- Ubah tujuan besar menjadi action plan kecil
- Evaluasi, evaluasi, evaluasi!