Program Lister – Gaya belajar auditori adalah salah satu hal penting yang harus dipahami dalam proses belajar. Tidak semua orang belajar dengan cara yang sama. Ada yang nyaman belajar dengan mendengarkan, melihat, atau aksi.
Sebagai informasi, terdapat tiga gaya belajar yang paling umum. Ketiganya antara lain gaya belajar auditori, visual, dan kinestetik. Simak perbedaan antara ketiganya dan pahami mana yang paling cocok untukmu.
Gaya Belajar Auditori: Menjadi Pendengar yang Handal
Apa Itu Gaya Belajar Auditori?
Gaya belajar auditori adalah gaya belajar di mana kamu menyerap informasi terbaik melalui pendengaran. Jika kamu adalah pembelajar auditori, akan merasa paling nyaman saat mendengarkan penjelasan, diskusi, atau rekaman.
Kamu bisa mendapatkan pengetahuan dengan mendengarkan podcast, audiobook, atau diskusi kelas. Hal ini berarti, gaya belajar auditori lebih cenderung sukses dalam lingkungan belajar yang memprioritaskan pendengaran, seperti ceramah atau diskusi kelompok.
Apa Saja Tantangan Gaya Belajar Auditori?
Beberapa tantangan yang mungkin bakal kamu dihadapi dengan gaya belajar auditori adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan Bising
Individu dengan gaya belajar auditori lebih rentan terhadap gangguan suara. Lingkungan yang bising atau berisik dapat mengganggu konsentrasi mereka dalam memahami dan memproses informasi yang didengar.
2. Metode Pengajaran Tidak Sesuai
Jika metode pengajaran yang digunakan oleh pengajar lebih berfokus pada pemahaman visual atau pengalaman praktis, individu dengan gaya belajar auditori mungkin mengalami kesulitan dalam memahami materi dengan baik. Kurangnya penekanan pada pendengaran dan pengucapan bisa membuat mereka kesulitan dalam menyerap informasi.
3. Pemahaman Teks yang Terbatas
Bagi individu dengan gaya belajar auditori, memahami informasi yang hanya tersedia dalam bentuk teks dapat menjadi tantangan. Mereka mungkin lebih nyaman mendengarkan informasi yang disampaikan secara lisan daripada membaca teks yang panjang dan kompleks.
4. Terbatasnya Sumber Belajar
Tidak semua materi pembelajaran atau sumber daya didukung dengan audio atau rekaman yang jelas. Hal ini dapat menjadi tantangan bagi individu dengan gaya belajar auditori yang lebih mengandalkan pendengaran dalam memahami dan mengingat informasi.
Baca Juga: Gaya Belajar yang Efektif Menurut MBTI, Kamu yang Mana?
Perbedaan Gaya Belajar Auditori, Visual, dan Kinestetik
Berbeda dengan gaya belajar auditori, pembelajar visual memahami dan mengingat informasi terbaik melalui penglihatan. Sementara gaya belajar kinestetik memahami konsep dan ide dengan cara interaktif, seperti dengan melakukan eksperimen atau melakukan aktivitas fisik lainnya.
Gaya Belajar | Auditori | Visual | Kinestetik |
Pendekatan | Lebih suka belajar melalui pendengaran dan pengucapan | Lebih suka belajar melalui penglihatan dan gambar | Lebih suka belajar melalui pengalaman fisik dan gerakan |
Preferensi | Mendengarkan informasi secara lisan | Melihat informasi dalam bentuk grafik, diagram, atau gambar | Menggunakan tubuh dan tangan dalam belajar dan berinteraksi |
Kelebihan | Mampu mengingat informasi yang didengar dengan baik | Memahami informasi visual dengan cepat dan mudah | Mampu memahami dan mengingat informasi melalui pengalaman fisik |
Tantangan | Gangguan suara atau lingkungan bising dapat mengganggu | Kesulitan memahami informasi yang hanya dalam bentuk teks | Membutuhkan aktivitas fisik untuk memperkuat pemahaman |
Metode | Mendengarkan kuliah, diskusi, atau rekaman audio | Melihat presentasi visual, diagram, atau video | Melakukan eksperimen, berlatih, atau simulasi |
Sumber Belajar | Mendengarkan rekaman audio, podcast, atau ceramah | Membaca buku, artikel, atau materi visual | Terlibat dalam kegiatan praktis, eksperimen, atau permainan |
Tips Meningkatkan Efektivitas Gaya Belajar Auditori
Jika kamu termasuk pembelajar auditori, berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu suasana belajar jadi lebih efektif:
1. Gunakan Rekaman
Memanfaatkan teknologi seperti perekam suara dapat sangat membantu. Kamu bisa merekam pelajaran atau diskusi guru dan mendengarkannya kembali saat belajar. Teknik ini juga bermanfaat saat kamu perlu mengulang materi atau mempersiapkan diri untuk ujian.
2. Diskusi dan Belajar Kelompok
Sebagai seorang pembelajar auditori, kamu mungkin menemukan diskusi dengan orang lain bisa sangat bermanfaat. Diskusi memungkinkan kamu untuk mendengar perspektif orang lain dan membantu kamu memahami konsep dengan lebih baik. Cobalah untuk membentuk kelompok belajar dan berdiskusi tentang topik yang sedang kamu pelajari.
3. Baca dengan Suara Nyaring
Ketika kamu membaca materi belajar, cobalah untuk membacanya dengan suara nyaring. Mendengarkan suara kamu sendiri saat membaca bisa membantu memperkuat pemahaman dan retensi materi.
4. Gunakan Musik atau Bunyi Latar Belakang
Beberapa pembelajar auditori menemukan bahwa mendengarkan musik lembut atau bunyi latar belakang seperti suara hujan atau ombak dapat membantu konsentrasi. Eksperimenlah dengan berbagai jenis suara latar untuk melihat mana yang paling membantu kamu.
5. Manfaatkan Teknologi
Berbagai aplikasi dan sumber online seperti podcast, audiobook, dan video pendidikan dapat menjadi sumber belajar yang sangat berharga bagi pembelajar auditori. Manfaatkan berbagai sumber ini untuk membantu memahami dan mengingat materi.
Baca Juga: 7 Cara Meningkatkan IQ, Termasuk Belajar Bahasa Baru!
Memulai Gaya Belajar Auditori Bersama Program Lister!
Setelah memahami ragam karakteristik gaya belajar auditori, apakah kamu mulai tertarik untuk mengaplikasikannya? Ini bisa dilakukan ketika tengah belajar bahasa asing, misalnya via kursus online.
Kamu bisa mengikuti Program Lister dalam berbagai pilihan kelas kursus bahasa asing yang tersedia. Mengingat pembelajaran dilakukan secara online, gaya belajar auditori cocok diterapkan bersama Lister.
Di sini kamu akan belajar bersama tutor-tutor ahli dan bersertifikat, serta mendapatkan modul yang pastinya mendukung proses belajar. Kamu juga dapat memilih jumlah pertemuan sendiri. Jadi, tunggu apalagi, yuk daftar sekarang!