Contoh Performance Improvement Plan (PIP) digunakan dalam dunia kerja untuk membantu karyawan yang kinerjanya menurun atau ketika gagal memenuhi ekspektasi perusahaan.
Isi dari Performance Improvement Plan berisikan bermacam-macam penilaian dan evaluasi, supaya kamu semakin tahu apa itu PIP, baca artikel ini ya!
Hasil dari evaluasi PIP ini beragam, karyawan bisa mengikuti pelatihan untuk karyawan sampai dengan konsekuensi terburuk lainya.
Apa yang Dimaksud dengan Performance Improvement?
Performance Improvement Plan adalah dokumen formal yang dirancang untuk membantu karyawan yang mengalami penurunan kinerja atau gagal memenuhi ekspektasi perusahaan agar dapat memperbaiki performa mereka dalam jangka waktu yang ditentukan.
Melalui PIP, perusahaan memberikan panduan terperinci mengenai area yang perlu diperbaiki, tujuan yang harus dicapai dan langkah-langkah yang perlu diambil oleh karyawan.
Biasanya mencakup evaluasi kinerja yang terukur, dukungan yang dapat diberikan oleh perusahaan, dan konsekuensi jika karyawan tidak berhasil mencapai perbaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Untuk anda : 6 Jenis Pelatihan SDM dan Manfaatnya untuk Perusahaan
Apa Fungsi Performance Improvement?
PIP menjadi penting untuk sebuah perusahaan agar bisa konsisten mengevaluasi kinerja karyawannya yang berdampak pada perkembangan perusahaan ke arah yang lebih maju.
Fungsi dari performance improvement plan sendiri ada beragam, yakni :
1. Alat untuk Memperjelas Ekspektasi Kinerja
Seorang HR menggunakan Performance Improvement Plan (PIP) untuk memberikan kejelasan mengenai ekspektasi kinerja yang harus dicapai oleh karyawan.
Melalui PIP, HR dapat menetapkan standar yang jelas dan mengkomunikasikan kepada karyawan area mana yang memerlukan perbaikan.
Ini membantu mengurangi ambiguitas dan memastikan karyawan mengetahui dengan pasti apa yang diharapkan dari mereka.
Artikel lainnya : PIC Adalah: Tugas, Tanggungjawab dan Gaji di Perusahaan
2. Mekanisme Evaluasi yang Objektif
Melalui PIP, HR memiliki mekanisme yang formal dan objektif untuk menilai kinerja karyawan. Karena PIP mendokumentasikan masalah kinerja, tujuan perbaikan, dan langkah-langkah yang harus diambil, proses evaluasi menjadi lebih terukur dan adil.
Ini juga membantu HR menghindari penilaian subjektif dalam mengambil keputusan terkait kinerja karyawan.
3. Mengurangi Risiko Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
PIP membantu HR mengurangi risiko pemutusan hubungan kerja secara tiba-tiba. Sebelum mengambil tindakan tegas seperti PHK, PIP memberi kesempatan kepada karyawan untuk memperbaiki kinerja mereka.
Dengan memberikan kesempatan untuk perbaikan, HR dapat mengurangi potensi konflik hukum yang dapat muncul jika PHK dilakukan tanpa peringatan atau upaya perbaikan yang cukup.
4. Alat untuk Pengembangan Karyawan
Dari sisi HR, Performance Improvement Plan tidak hanya berfungsi sebagai alat koreksi, tetapi juga sebagai sarana untuk pengembangan karyawan.
Melalui PIP, HR dapat mengidentifikasi area pengembangan karyawan dan merancang program pelatihan atau mentoring untuk membantu karyawan memperbaiki keterampilan dan kompetensi mereka.
Ini bisa menjadi bagian dari program pengembangan jangka panjang untuk karyawan.
Baca juga : Training Time and Stress Management Online untuk Perusahaan
5. Dokumentasi untuk Tindakan Disipliner
Jika kinerja karyawan tidak membaik setelah PIP diterapkan, HR dapat menggunakan dokumen PIP sebagai dasar untuk tindakan disipliner lebih lanjut, termasuk PHK jika diperlukan.
PIP berfungsi sebagai bukti bahwa perusahaan telah memberikan kesempatan dan dukungan yang cukup untuk perbaikan.
Ini memberikan perlindungan bagi perusahaan jika ada sengketa di kemudian hari.
Langkah-Langkah Implementasi Performance Improvement Plan
Pembuatan performance improvement plan dilakukan melalui diskusi antara HR, manajer maupun atasan langsung dengan karyawan yang bersangkutan.
Di sini ada tahapan yang harus dilakukan untuk menghasilkan sebuah PIP yang tepat sasaran :
1. Identifikasi masalah kinerja
Manajer atau atasan langsung mengidentifikasi masalah spesifik dalam kinerja karyawan yang perlu diperbaiki.
Masalah ini dapat berkaitan dengan produktivitas, kualitas pekerjaan, keterampilan interpersonal, atau bidang lain yang relevan dengan pekerjaan karyawan.
2. Penetapan tujuan dan harapan
Pada tahap ini, tujuan dan harapan yang spesifik dan terukur ditetapkan untuk karyawan. Tujuan ini harus realistis dan dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu.
Tujuan ini harus jelas dan dapat diukur agar kemajuan karyawan dapat dievaluasi secara objektif.
3. Pengembangan rencana aksi
Rencana aksi dibuat untuk membantu karyawan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Rencana ini dapat mencakup pelatihan tambahan, mentoring, pengawasan lebih dekat, atau tindakan lain yang relevan untuk memperbaiki kinerja.
Baca juga : Pekerjaan Diplomat, Tugas, Tanggung Jawab & Peluang Karir
4. Pemantauan dan evaluasi
Selama periode PIP, kinerja karyawan akan dipantau secara teratur. Evaluasi dilakukan untuk melihat kemajuan yang dicapai dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Umpan balik terus diberikan kepada karyawan untuk membantu mereka dalam memperbaiki kinerja mereka.
5. Tindakan lanjutan
Jika karyawan berhasil meningkatkan kinerjanya sesuai dengan harapan yang telah ditetapkan dalam PIP, tindakan lanjutan mungkin tidak diperlukan.
Namun, jika karyawan tidak mencapai kemajuan yang diharapkan, langkah-langkah lebih lanjut, termasuk sanksi atau konsekuensi yang lebih serius, mungkin perlu dilakukan.
Hal penting dalam penerapan PIP untuk karyawan
Performance improvement plan format berisikan data diri karyawan yang bersangkutan, tujuan yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu, aktivitas yang menunjang tujuan tersebut dan pernyataan konsekuensi yang akan didapatkan apabila tujuan tidak terpenuhi.
PIP seharusnya menjadi proses kolaboratif antara karyawan dan manajer atau atasan, di mana dukungan dan sumber daya yang tepat disediakan untuk membantu karyawan dalam mencapai peningkatan kinerja yang diharapkan
Namun, sebelum memutuskan untuk memberikan PIP pada karyawan terkait, umumnya perusahaan melalui supervisor atau manajemen akan membuka pembicaraan terdahulu.
Populer : 6 Skill Kerja Remote yang Dibutuhkan, Sudah Punya?
Dalam pembicaraan tersebut, karyawan dan manajemen perusahaan akan mendiskusikan apa saja yang menjadi penyebab terjadinya penurunan kinerja.
Setelah melakukan pembicaraan, manajemen perlu memberikan kesempatan kepada karyawan untuk melakukan koreksi.
Jika karyawan tidak mampu memperbaiki performa dalam jangka waktu yang telah ditentukan, maka perusahaan dapat mengambil langkah PIP.
Bila karyawan membutuhkan suatu pelatihan tertentu demi meningkatkan produktivitas, perusahaan dapat menyediakannya.
Jadi, perusahaan tidak hanya menjadi pihak pemberi kerja, akan tetapi membantu karyawan dalam meningkatkan kemampuannya.
Contoh PIP (Performance Improvement Plan)
Berikut Lister berikan contoh PIP yang bisa digunakan sebagai referensi membuat PIP di perusahaan.
Namun contoh di Lister ini hanya sebagai referensi ya, silahkan sesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan karyawan maupun perusahaan anda.
Tingkatkan skill karyawan dengan pelatihan kelas korporasi dari Lister
Tingkatkan skill karyawan dan dorong pertumbuhan perusahaan dengan mengikuti kelas korporasi dari Lister!
Lister menawarkan program Kelas Korporasi berisi pelatihan karyawan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan perusahaan Anda.
Dengan metode pembelajaran terbaik, kelas ini memberikan kualitas pembelajaran yang relevan dan aplikatif. Pilihan kelas offline, online, dan hybrid tersedia untuk memastikan fleksibilitas sesuai jadwal tim Anda.
Materi pelatihan disusun secara khusus berdasarkan kebutuhan belajar perusahaan, sehingga hasilnya lebih optimal. Bersama Lister, wujudkan tim yang lebih kompeten dan produktif!
Hubungi tim Lister langsung melalui Whatsapp tim B2B!
Sumber gambar sampul: freepict