Kursus TOEFL – Pernah tidak membayangkan suatu saat kamu menjadi tutor padahal sebelumnya adalah salah satu peserta kelas? Begitulah yang terjadi pada salah satu alumni kelas TOEFL iBT di Lister bernama Kamila.
Melihat prestasi yang ditorehkan di TOEFL iBT, dirinya tak ragu mencoba peluang jadi tutor! Simak hasil interview berikut ini bersama Kamila Putri.
Boleh dijelaskan profil singkat Kak Kamila?
“Namaku Kamila Putri Nursyahbani, biasa dipanggil Mila atau Kamila. Aku lulusan dari UPI jurusan International Program on Science Education tahun 2021. Di Lister, aku adalah tutor untuk program TOEFL iBT dan English for Teens sejak pertengahan tahun ini.”
Apa alasan tertarik menekuni bidang pengajaran di Lister?
“Aku mau menambah pengalaman dan meningkatkan kemampuan dalam mengajar bahasa Inggris dengan mengajar orang lain. Dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada orang lain, itu menjadikan ilmu yang aku punya menjadi lebih meaningful. Menurutku, Lister adalah wadah yang tepat untuk itu karena sudah dikenal sebagai platform belajar yang baik.”
Bagaimana kisah di balik “alumni jadi tutor” ini terjadi pada Kak Kamila?
“Awalnya, aku adalah salah satu siswa di Lister program TOEFL iBT. Proses pengajarannya sangat membekas dan cocok untuk aku. Setelah aku ambil TOEFL iBT, ternyata aku bisa melampaui target skor-ku. Aku jadi sangat satisfied dan berterima kasih kepada Lister atas bimbingannya ketika aku menyiapkan tes TOEFL iBT.
Di samping itu, kegiatan aku sehari-hari adalah mengajar siswa privat. Jadi, suatu hari aku lagi cari-cari job opportunity lain untuk bisa dapat pengalaman baru dalam mengajar, khususnya dengan online platform. Akhirnya aku lihat kalau Lister lagi hiring TOEFL iBT Tutor.
Ternyata aku memenuhi kualifikasinya, termasuk skor minimum TOEFL iBT-nya. Jadi aku tanpa ragu langsung coba apply dan ikutin proses recruitment-nya.
Alhamdulillah hasilnya aku diterima untuk jadi tutor di Lister. Selama mengajar, aku juga banyak terinspirasi dari pembelajaran aku ketika jadi student di Lister. Jadi aku dapat banyak kesempatan buat belajar lagi selama jadi tutor di Lister karena ini juga pengalaman baru aku.”
Baca juga: [Cerita Tutor] Muhammad Ikhsan Ungkap Trik Mengajar TPA dari 5 Tahun Pengalaman
Sudah berapa lama mengajar di Lister dan bagaimana pengalamannya (suka dan duka)?
“Sejauh ini, sudah sekitar dua bulan aku jadi tutor di Lister. Aku merasa sangat terbantu karena dibimbing sama tim Academic dan mereka juga terbuka untuk ditanya kapanpun.
Pengalaman pertamaku jadi tutor di Lister adalah mengajar program TOEFL iBT Preparation. Aku sangat terbantu juga sama learning resources yang disediakan oleh Lister karena isinya sudah lengkap dan mencakup yang aku butuhkan untuk mengajar, terutama practice questions set yang tidak mudah aku dapatkan secara gratis.
Ada satu momen yang sangat membekas di pertemuan terakhir dengan siswa. Dia bertanya apakah bisa kalau ambil kursus lagi di Lister dan request tutornya tetap aku, karena dia merasa enjoy dengan pengajarannya. Pastinya jadi kebahagiaan dan kebanggaan sendiri karena itu pengalaman pertama di Lister dan aku sudah dapat respon yang positif dari siswanya.
Setelah program itu selesai, siswanya memberi kabar kalau dia berhasil melampaui target skornya. Ini jadi pengalaman pertama yang sangat memorable.
Setelah itu, ternyata siswa ini merekomendasikan aku untuk mengajar adiknya di program English for Teens. Karena aku sebelumnya sudah biasa mengajar siswa SMP dan jadwalnya cocok, aku tanpa ragu mengambil tawarannya.
Materi dan media pembelajaran yang aku susun untuk mengajar juga bersumber dari learning resources yang disediakan Lister. Sejauh ini, respon dari siswanya juga positif karena orang tuanya bilang kalau anaknya merasa enjoy dengan metode pengajarannya.
(Kalau kesulitan yang dialami), terkadang sedikit sulit membagi waktu karena aku memiliki kesibukan yang lain, tapi pihak Lister mempersilakan aku sebagai tutor untuk mengatur jadwal sendiri dengan berdiskusi dengan siswa. Hal ini menguntungkan untuk aku dan siswanya juga karena bisa memilih jadwal secara fleksibel di waktu yang disetujui.”
Metode pengajaran apa yang sering dipakai di kelas?
“Untuk program TOEFL iBT, biasanya aku isi aktivitas pembelajarannya dengan practice questions. Setelah siswanya memberikan jawabannya, aku periksa dan beri feedback sesuai dengan hasil latihan dan kemampuannya. Aku juga suka menyediakan homework untuk siswa apabila dia bersedia untuk mengerjakan. Setelah dikasih feedback, siswa berlatih lagi supaya bisa terlihat perkembangan dan prediksi skornya yang berpanduan score guideline resmi dari ETS.
Aku juga banyak berbagi pengalaman pribadi ketika melaksanakan tes, supaya siswa bisa mengatur ekspektasi dan menyiapkan lebih matang lagi untuk hari-H tesnya.
Metode pengajaran yang biasa dipakai di kelas English for Teens pastinya diutamakan student-centered supaya siswa tidak mudah bosan. Jadi, diperbanyak interaksi dengan siswanya seperti banyak memberi pertanyaan kepada siswanya, banyak diselingi quiz, dan banyak latihan soal supaya siswa terbiasa berbicara bahasa Inggris secara aktif.
Siswa juga selalu dikasih space untuk bertanya atau menanggapi. Selain itu juga kegiatannya selalu diselingi dengan ice breaking, bisa berupa games atau quiz singkat supaya tidak jenuh dengan materinya. Perbanyak juga membahas topik yang siswanya suka, supaya bisa meningkatkan mood belajar dan mempererat bonding dengan siswanya.”
Baca juga: [Cerita Alumni] Bersama Mentor, Dina Alifatul Makin Tekun Perjuangkan LPDP
Apa hal menarik yang sering/pernah ditemukan saat mengajar murid Lister?
“Proses pengajarannya lebih tertib karena memang sudah diset aturannya dari awal oleh Lister. Lalu dengan adanya learning resources yang beragam, jadi bikin pengajarannya tersusun dan terarah juga, tetapi tetap bisa berinovasi sendiri.
Siswanya juga aktif dan interaktif, jadi bikin proses pembelajarannya enjoyable untuk aku sebagai tutor. Ada juga hal menarik lainnya yang sudah aku ceritakan di atas.”
Apa pesan untuk orang di luar sana yang ingin menjadi tutor seperti Kak Kamila?
“Menjadi tutor itu sebuah peran yang rewarding dan worth the process. Ketika menjadi tutor, kita berkesempatan untuk menjadi ‘influencer’ atau menciptakan dampak atau perbedaan yang positif pada siswa dan mendukung mereka untuk mencapai potensi maksimalnya.
Ketika kita bisa lihat pencapaian siswa, itu akan memberi rasa kepuasan dan kebanggaan yang nyata untuk kita.
Selain itu, menjadi tutor juga bisa mendukung growth kita secara profesional. Ketika kita mengajarkan suatu bidang, kita tentunya harus menguasai bidang tersebut. Sehingga, kita akan terus menambah pengetahuan kita dan hal itu bisa membuat kita tetap aktif secara intelektual.
Khusus untuk menjadi tutor di Lister, pengalaman mengajarku mungkin belum banyak dan lama, tetapi aku sudah banyak belajar dan mendapatkan pengalaman dan suasana yang baru dalam mengajar.”
Saatnya Jadi Pahlawan Pendidikan dengan Jadi Tutor!
Tertarik berbagi ilmu, memperluas networking, dan menambah pengalaman? Jadilah Tutor Lister!
Pengalaman dan pengetahuan adalah hal yang berharga. Bantu students kami meraih prestasi terbaik mereka di masa depan. Kamu dapat berkreasi, berinteraksi, menambah skill komunikasi, dan sejumlah benefit lainnya yang kompetitif.
Cari tahu kisah dan pengalaman sesama rekan Tutor Lister di sini. Daftar sekarang!
Atau jika kamu ingin menjadi student, kamu bisa memilih berbagai program Lister dan kamu dapat memilih jumlah kelas sendiri, bahkan tutor dan kelas pengganti. Selain itu, dapatkan Garansi Skor untuk kelas tertentu.Gunakan kode promo BLOGLISTER10 untuk mendapatkan diskon 10 persen, minimal pembelian kelas seharga satu jutaan (maksimal diskon Rp500 ribu). Daftar sekarang!