Kursus Front End Web Development – Peran seorang back end developer menjadi semakin krusial di tengah era digital yang terus berkembang.
Salah satu tanggung jawab dari seorang back end developer adalah memastikan kelancaran dan keberhasilan sebuah situs web atau aplikasi.
Lister merangkum dari berbagai sumber, untuk memberikan penjelasan lebih banyak dan luas mengenai apa itu backend developer.
Ilustrasi dua back end developer yang sedang bekerja bersama (DOK.PEXELS/olia danilevich)
Apa itu back end developer?
Back end developer adalah seorang profesional yang bekerja dalam pengembangan perangkat lunak yang secara khusus fokus pada pengembangan di sebuah aplikasi atau website.
Salah satu tugas dari seorang backend developer seputar pengembangan dan pemeliharaan server, database, dan logika aplikasi.
Di sisi lain, tugas ini juga bertanggung jawab untuk memproses data, menjalankan operasi server, serta menyimpan dan mengelola informasi.
Ditambahkan dari laman AWS, backend yang akan memproses permintaan dengan menggunakan protokol komunikasi dan teknologi sesuai dengan permintaan pengguna.
Seorang backend developer biasanya menggabungkan teknik konkurensi dan paralelisme. Back end developer juga harus bisa memastikan suatu website dan aplikasi bisa berjalan dengan baik.
Tugas back end developer
Dilansir dari Hire Digital, tugas utama seorang back end developer melibatkan pemrograman server, manajemen database, dan mengembangkan aplikasi logika.
Ada pun deskripsi dari pekerjaan back end developer yang biasanya dibutuhkan perusahaan rintisan atau yang sudah berkembang besar. Seperti,
- Memiliki pengetahuan terkait berbagai bahasa pemrograman seperti Java, Python, Ruby, atau PHP untuk menciptakan fungsionalitas yang dibutuhkan oleh aplikasi atau situs web.
- memiliki pemahaman yang kuat tentang keamanan data, kinerja server, dan integrasi sistem untuk memastikan keseluruhan sistem berjalan dengan lancar.
- melakukan pemantauan dan optimasi kinerja sistem, termasuk manajemen basis data, caching, dan penyempurnaan algoritme.
- Merancang dan mengimplementasikan algoritme yang efisien untuk memastikan kinerja optimal sistem.
- Back End Developer bertanggung jawab memilih teknologi yang paling sesuai untuk proyek, termasuk bahasa pemrograman, framework, dan perangkat lunak lainnya.
Baca juga: Memahami 5 Perbedaan Bioteknologi Konvensional dan Modern
Skill yang dibutuhkan sebagai seorang back end developer
Seorang back end developer memerlukan pemahaman yang mendalam tentang berbagai konsep dan teknologi terkait dengan pengembangan bagian belakang suatu aplikasi.
- aplikasi yang berkaitan dengan bahasa pemrograman seperti, Java, Python, Ruby, PHP, Node.js, atau C#.
- berkaitan dengan framework pengembangan aplikasi. Misalnya, Django atau Flask untuk Python, Spring untuk Java, Ruby on Rails untuk Ruby, dan Express.js untuk Node.js.
- sistem basis data seperti MySQL, PostgreSQL, MongoDB, atau Microsoft SQL Server.
- penggunaan dan pembuatan RESTful API atau GraphQL.
- layanan cloud seperti AWS, Google Cloud, atau Azure.
Gaji seorang backend developer
Dilansir dari laman Jobstreet, gaji seorang backend developer rata-rata di Indonesia mulai dari Rp 7.500.000 hingga Rp 10.500.000.
Secara umum, backend developer dapat mengharapkan gaji yang cukup kompetitif, terutama di industri teknologi yang terus berkembang pesat.
Di sisi lain, gaji seorang backend developer dapat bervariasi tergantung pada sejumlah faktor, termasuk lokasi geografis, tingkat pengalaman, tingkat pendidikan, dan industri di mana mereka bekerja.
Baca juga: English for Software Engineer – Bahasa Inggris, Bahasa Teknologi
Bedanya backend vs frontend developer
Dalam dunia pengembangan perangkat lunak, ada dua peran yang cukup penting, Backend Developer dan Frontend Developer.
Dilansir dari laman Lembaga Penelitian Universitas Medan Area, ada beberapa perbedaan antara frontend dan backend yang menarik untuk diketahui.
Seorang frontend developer punya tanggung jawab utama pada tampilan dan pengalaman menyenangkan dari seorang pengguna di website atau aplikasi.
Mulai dari mengatur tata letak hingga detail penting lainnya seperti warna, font, dan elemen visual.
Frontend developer juga mengatur aspek fungsionalitas untuk memastikan bahwa tombol atau fitur yang ada di dalam website bisa berjalan dengan baik.
Sementara itu, peran seorang backend developer melibatkan pengelolaan server, sistem, dan database. Backend developer berfokus pada logika dan fungsionalitas aplikasi yang tidak langsung terlihat oleh pengguna.
Melihat dari cara kerjanya yang berbeda, membuat backend dan frontend cukup berbeda tetapi satu tujuan yaitu menciptakan pengalaman digital yang menyeluruh.
Kursus Front End Web Development langsung dari ahlinya
Kelas front end web development diselenggarakan secara online menggunakan Metode One on One yang Personalized yang juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan anda.
Kurikulum belajar di Lister disusun sesuai dengan standar internasional bagi calon front end web development profesional. Ada penggunaan metode blended learning yang seimbang antara praktik dan teori yang mudah dimengerti.
Selain itu, kursus didesain dalam Live Class Human to Human Interaction yang membantu peserta melalui feedback.
Daftar sekarang dan dapatkan potongan harga hingga 40 persen.
Ikuti Instagram Lister, untuk mengetahui promo terbaru dan informasi menarik lainnya.
Gunakan kode promo BLOGLISTER10 untuk mendapatkan diskon 10 persen, minimal pembelian kelas seharga satu jutaan (maksimal diskon Rp500 ribu). Hubungi WhatsApp untuk pendaftaran sekarang!
Foto utama oleh olia danilevich di Freepik.