Apa itu stakeholder? Secara sederhana, stakeholder adalah individu atau kelompok yang memiliki kepentingan dalam suatu organisasi atau proyek.
Mereka dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh keputusan, tindakan, dan kebijakan organisasi tersebut.
Nah yuk kita pelajari istilah dalam bisnis ini, jika ingin lebih serius belajar untuk mengembangkan company Anda, maka bisa mengikuti program Training for Corporate dari Lister!
Apa itu Stakeholder?
Stakeholder adalah pihak-pihak yang memiliki keterikatan atau kepentingan, baik secara langsung maupun tidak langsung, terhadap suatu organisasi atau proyek.
Stakeholder artinya “pemangku kepentingan”, yang mencerminkan peran mereka dalam keberhasilan atau kegagalan suatu usaha.
Stakeholders artinya sama dengan stakeholder, hanya saja berbentuk jamak, menunjukkan lebih dari satu pihak yang berkepentingan.
Kepentingan ini bisa beragam bentuknya, mulai dari finansial, sosial, lingkungan, hingga politik.
Apa Contoh dari Stakeholder?
Untuk lebih memahami apa itu stakeholder, mari kita bedah lebih dalam beberapa contohnya dan bagaimana kepentingan mereka memengaruhi sebuah organisasi:
1. Karyawan
- Contoh: Bayangkan seorang programmer di sebuah perusahaan startup e-commerce. Ia memiliki kepentingan untuk mendapatkan gaji yang kompetitif, tunjangan kesehatan, kesempatan pengembangan diri, dan lingkungan kerja yang positif. Ia juga mengharapkan perusahaan memberikan apresiasi atas kontribusinya dan menghargai keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi.
- Pengaruh: Karyawan yang puas dan termotivasi akan lebih produktif, loyal, dan berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan perusahaan. Sebaliknya, karyawan yang tidak puas dapat meninggalkan perusahaan dan mencari kesempatan yang lebih baik, yang pada akhirnya dapat merugikan perusahaan.
2. Pelanggan
- Contoh: Seorang pelanggan yang membeli smartphone dari sebuah toko online menginginkan produk yang berkualitas, harga yang bersaing, pengiriman yang cepat dan aman, serta layanan purna jual yang responsif. Ia juga mengharapkan informasi yang jelas dan transparan mengenai produk dan kebijakan toko online tersebut.
- Pengaruh: Pelanggan yang puas akan menjadi pelanggan yang loyal dan merekomendasikan produk atau layanan kepada orang lain. Kepuasan pelanggan berkontribusi pada peningkatan penjualan dan reputasi perusahaan. Di sisi lain, pelanggan yang tidak puas dapat memberikan ulasan negatif dan beralih ke kompetitor.
3. Pemegang Saham
- Contoh: Seorang investor yang membeli saham di sebuah perusahaan farmasi berharap mendapatkan return on investment (ROI) yang tinggi melalui dividen dan peningkatan nilai saham. Ia berkepentingan dalam kinerja keuangan perusahaan, strategi penelitian dan pengembangan, serta prospek pertumbuhan jangka panjang.
- Pengaruh: Pemegang saham dapat mempengaruhi keputusan perusahaan melalui hak suara mereka dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). Mereka juga dapat memilih untuk menjual saham mereka jika tidak puas dengan kinerja perusahaan, yang dapat menurunkan harga saham dan mempengaruhi kepercayaan investor.
4. Pemasok
- Contoh: Sebuah perusahaan yang menyediakan bahan baku plastik untuk pabrik mainan anak-anak berkepentingan untuk mendapatkan pesanan yang kontinu, pembayaran tepat waktu, dan hubungan bisnis yang berkelanjutan. Mereka juga mengharapkan komunikasi yang baik dan transparan dengan pabrik mainan anak-anak tersebut.
- Pengaruh: Pemasok yang terpercaya dapat menjamin ketersediaan bahan baku dengan kualitas yang konsisten dan harga yang kompetitif, yang pada akhirnya mendukung kelancaran produksi dan kualitas produk pabrik mainan anak-anak.
5. Pemerintah
- Contoh: Pemerintah daerah berkepentingan dalam peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), penciptaan lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi di wilayahnya. Mereka akan mendukung perusahaan-perusahaan yang berkontribusi pada pencapaian tujuan tersebut dengan memberikan insentif dan kemudahan perizinan.
- Pengaruh: Pemerintah dapat mempengaruhi operasional perusahaan melalui kebijakan fiskal, regulasi, dan perizinan. Kepatuhan perusahaan terhadap peraturan pemerintah sangat penting untuk menghindari sanksi dan menjaga reputasi perusahaan.
6. Komunitas Lokal
- Contoh: Masyarakat yang tinggal di sekitar pabrik tahu berkepentingan terhadap dampak lingkungan dari limbah pabrik tersebut. Mereka mengharapkan pabrik tahu untuk mengelola limbah dengan baik agar tidak mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan masyarakat.
- Pengaruh: Komunitas lokal dapat memberikan dukungan atau penolakan terhadap operasional perusahaan. Perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan akan mendapatkan dukungan dari komunitas lokal, sementara perusahaan yang mengabaikan kepentingan komunitas lokal dapat menghadapi protes dan konflik sosial.
7. LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat)
- Contoh: Sebuah LSM yang bergerak di bidang perlindungan konsumen berkepentingan untuk memastikan bahwa perusahaan tidak melakukan praktik bisnis yang merugikan konsumen, seperti penipuan, iklan menyesatkan, dan produk yang tidak aman.
- Pengaruh: LSM dapat melakukan advokasi, kampanye, dan pengawasan terhadap kegiatan perusahaan. Mereka juga dapat mempengaruhi opini publik dan mendorong perusahaan untuk lebih bertanggung jawab.
8. Media
- Contoh: Sebuah media online yang memberitakan sektor pariwisata berkepentingan untuk menyajikan informasi yang aktual dan menarik bagi pembaca. Mereka akan meliput berita tentang destinasi wisata, tren pariwisata, dan kegiatan perusahaan di sektor pariwisata.
- Pengaruh: Media dapat membentuk citra publik sebuah perusahaan melalui pemberitaan mereka. Pemberitaan positif dapat meningkatkan reputasi perusahaan, sementara pemberitaan negatif dapat merusak citra perusahaan.
Jadi stakeholder bukan hanya “pemangku kepentingan” yang berada di posisi atas dalam Struktur Organisasi.
Melainkan pihak-pihak yang berhubungan dan memangku kepentingan agar bisnis tersebut berjalan maksimal.
Dengan memahami apa itu stakeholder dan contoh-contoh di atas, diharapkan Anda dapat lebih jelas melihat apa itu stakeholder dan bagaimana mereka berperan dalam kesuksesan sebuah organisasi.
Investasikan karyawan anda, gabung di kelas training for corporate!
Masih ada banyak ilmu yang bisa digali di dunia bisnis dan profesional selain tentang stakeholder. Lister bisa bantu anda meningkatkan kemampuan karyawan melalui program Training for Corporate.
Kelas ini membantu perusahaan memberikan pelatihan yang dibutuhkan karyawan. Hadir dalam tiga pertemuan, online, offline maupun hybride.
Perusahaan juga bisa menentukan jam belajar dengan mudah. Ada trial class yang bisa dicoba!
Banyak pembelajaran yang bisa diikuti mulai dari kursus bahasa asing, kelas upskill dan juga kelas persiapan beasiswa.
Silahkan konsultasi dan daftarkan karyawan anda di program training for corporate bersama Lister. Konsultasikan melalui Whatsapp!
Sumber gambar sampul: Freepict