Program Lister – Kubilai Khan adalah kaisar asal Mongol yang pernah menjadi penguasa terbesar di China, Mongolia, Korea, dan wilayah Asia Timur lainnya. Ia juga mendirikan Dinasti Yuan yang berjaya di dataran China.
Seperti apa kisah Kubilai Khan meraih titel penguasa tertinggi di Asia Timur tersebut? Apa saja warisannya bagi dunia?
Siapa Kubilai Khan?
Kubilai Khan (Khubilai Khan atau Kublai Khan) adalah pendiri Dinasti Yuan dan Kaisar Mongol. Ia lahir pada 23 September 1215 dan wafat pada 18 Februari 1294.
Kubilai lahir sebagai putra keempat Tolui dan Sorghatani Beki. Ia merupakan cucu dari Genghis Khan, pendiri Kekaisaran Mongol.
Nama Kubilai Khan sendiri berarti Khan Besar Yang Terakhir.
Genghis Khan adalah sosok yang menyatukan suku-suku nomaden di dataran tinggi Mongol. Ia berhasil menguasai sebagian besar Asia Tengah dan China.
Sebelum disatukan oleh Genghis Khan, masyarakat Mongol hidup secara nomaden tanpa ada kekuasaan terpusat. Banyak dari mereka yang buta huruf dan tidak memiliki kepemimpinan untuk menyatukan seluruh bangsa.
Cucunya, Kubilai, adalah sosok yang mampu membawa Kekaisaran Mongol menjadi lebih maju lagi. Dinasti Yuan yang didirikannya mampu menguasai seluruh China dalam waktu kurang dari 100 tahun.
Oleh masyarakat Mongol, Kubilai dijuluki sebagai Setsen Khan, artinya Khan yang Bijak.
Kubilai bahkan menunjuk penjelajah Marco Polo sebagai salah satu tangan kanannya.
Baca juga: Biografi Haruki Murakami: Apa Saja 5 Novel Terbaiknya?
Kisah Hidup Kubilai Khan
Menurut History, masa kecil Kubilai dihabiskan dengan mempelajari kebudayaan China dan seni perang. Ibunya mengajari Kubilai dan saudara-saudaranya membaca dan menulis.
Di usia 17 tahun, sang ayah meninggal dunia. Saat itu pamannya, Ogodei, naik takhta melanjutkan Kekaisaran Mongol.
Awal Kekuasaan
Pada 1236, Ogodei meminta Khan memerintah Provinsi Hebei. Awalnya, Kubilai tidak turun tangan memerintah secara langsung. Anak buahnya mengatur wilayah tersebut.
Namun mereka menjalankan pemerintahan secara tidak bertanggung jawab. Mereka menetapkan pajak yang sangat tinggi. Banyak petani yang kemudian meninggalkan rumah mereka dan pindah ke luar daerah kekuasaan Mongol.
Kubilai mengetahui hal tersebut. Ia mengganti jajaran pemerintahan Mongol dengan pejabat China untuk memulihkan ekonomi.
Kubilai memiliki penasihat dari latar belakang yang beragam. Mulai dari pejabat Turki, Shiban Kristen Nestorian, militer Mongol, dan Muslim Asia Tengah.
Ia sangat bergantung pada penasihat China. Selain itu, Kubilai mendalami Buddhisme China dari Biksu Hai-yun yang menjadi teman dekatnya.
Naik Takhta
Ogedei meninggal dunia pada 1241. Takhtanya diturunkan kepada putranya, Guyug, pada 1246, kemudian kepada kakak Khan, Mongke, pada 1251.
Mongke menunjuk Kubilai sebagai Raja Muda China Utara. Mongke juga berambisi menaklukkan China Selatan.
Pada 1252, Mongke memerintahkan Kubilai menyerang Yunan dan menaklukkan Kerajaan Dali. Pada akhir 1256, Kubilai berhasil menaklukkan Yunnan.
Penaklukkan ini menambah wilayah kekuasaan Kubilai. Ia mulai menjalankan gagasan untuk meraih ambisinya, yakni membuat ibu kota baru.
Kubilai memerintahkan para penasihatnya untuk mencari wilayah yang sesuai dengan prinsip feng shui. Sesuai pertimbangan, mereka memilih daerah di perbatasan China dan Mongolia.
Ibu kota baru ini kemudian dinamai Shang-tu, atau sering disebut Xanadu.
Kekuasaan Kubilai yang semakin meluas tidak luput dari perhatian Mongke. Sang kakak mengirim utusan untuk mencari tahu kekayaan adiknya.
Para utusan ini menyebut ada banyak pelanggaran hukum. Mongke memutuskan ia harus membersihkan pejabat China dengan kekerasan. Para penasihat membujuk Kubilai untuk memohon kepada Mongke agar masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan.
Mongke sendiri tengah menghadapi perseteruan antara dua kelompok religius, yakni Buddha dan Tao. Ia juga membutuhkan sekutu untuk menaklukkan Dinasti Song di China Selatan. Ia pun memutuskan untuk berdamai. Mongke mulai meluncurkan serangan terhadap Dinasti Song. Pada 1259, Mongke meninggal dalam pertempuran.
Kubilai sempat berseteru dengan saudaranya, Arik Boke, selepas kematian Mongke. Perseteruan tersebut berakhir dengan Arik Boke menyerahkan kekuasaan. Pada 1264, Kubilai diberi gelar Khan Yang Agung.
Dinasti Yuan
Kubilai berambisi menyatukan seluruh dataran China. Pada 1271, ia mendirikan ibu kota di kawasan yang saat ini menjadi Beijing. Ia menamai kekaisarannya Dinasti Yuan.
Setelah berbagai upaya penaklukan, Dinasti Song menyerah pada 1276. Tiga tahun kemudian, Kubilai menjadi orang Mongol pertama yang menguasai seluruh China.
Pemerintahannya sangat maju. Ia melakukan pembangunan infrastruktur besar-besaran. Ia juga menekankan toleransi antaragama.
Kemajuan ilmu pengetahuan berkembang pesat. Di masa ini dibuat kalender China, peta, dan inovasi obat-obatan. Perdagangan pun menjadi maju.
Pada 1275, Marco Polo datang ke istana Kubilai. Ia membuat Kubilai sangat terkesan, hingga akhirnya ditunjuk untuk membantu urusan diplomasi. Posisi ini dipegang Marco Polo selama 16 tahun sebelum kembali ke Venesia.
Ekspansi Militer
Kubilai terus berambisi memperluas wilayah kekuasaannya. Ia mengirim pasukan militer ke wilayah Burma, Vietnam, dan Sakhalin. Misi ini sukses, meskipun memakan biaya sangat mahal.
Kubilai juga mengirim pasukan untuk menginvasi Jepang melalui laut, yakni pada 1274 dan 1281.
Pada serangan kedua, pasukan Mongol dihantam topan yang sangat kuat. Topan ini diyakini sebagai kamikaze atau angin ilahi yang menghabisi pasukan.
Kubilai pun pernah mencoba menginvasi Jawa pada 1291, karena duta besar mereka dipermalukan oleh Kerajaan Singhasari yang saat itu dipimpin Raja Kertanegara.
Saat itu tanah Jawa tengah kacau akibat perang. Kerajaan Singhasari hancur karena serangan Kerajaan Kediri.
Pasukan Mongol yang tidak tahu apa yang harus dilakukan diperdaya oleh Raden Wijaya untuk membantu melawan Kerajaan Kediri.
Setelah Raja Jayakatwang tertangkap, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit. Ia menyerang balik Pasukan Mongol yang sudah membantunya.
Pasukan yang sudah kehilangan motivasi dan tidak mampu beradaptasi dengan iklim tropis tersebut langsung kalah. Panglima pasukan, Ike Mese, kembali ke Mongolia dengan membawa emas dan budak dari rampasan perang.
Melihat kegagalan tersebut, Kubilai geram. Ia menghukum cambuk Ike Mese dan menyita kekayaannya.
Kematian
Setelah serangkaian kekalahan ekspansi militer, pemerintahan Kubilai mulai mengalami kemunduran. Ditambah lagi istri kesayangan Kubilai, Chabi, dan putra sulungnya meninggal dunia.
Kubilai minum dan makan berlebihan sampai menderita obesitas. Ia mulai sakit-sakitan.
Kubilai meninggal dunia pada 18 Februari 1294 di usia 79 tahun. Makamnya dirahasiakan oleh Kekaisaran Mongol.
Selepas kematian Kubilai, mulai muncul berbagai pemberontakan terhadap Kekaisaran Mongol. Sekitar 30 tahun kemudian, yakni pada 1368, Dinasti Yuan digulingkan.
Baca juga: Sosok Sejong yang Agung, Raja Korea Pencipta Hangeul
Warisan
- Bebek Peking adalah kuliner yang ditemukan di masa pemerintahan Kubilai. Saat itu Kubilai memerintahkan bumbu makanan dari berbagai penjuru Eropa, India, dan Arab dikirimkan untuk membuat jenis makanan baru.
- Mi yang menjadi konsumsi sehari-hari masyarakat China disebut-sebut muncul pada masa kekuasaan Kubilai. Menurut legenda, cara memasak dan resep membuat mie muncul pada masa ini.
Sudah Tahu Mau Belajar Bahasa Apa? Temukan di Program Lister
Sudah tahu bahasa apa yang ingin kamu pelajari? Kamu akan menemukan kelas yang tepat sesuai kebutuhanmu di Program Lister.
Cari tahu pengalaman seru sesama student di Lister Group Community di sini.
Kamu dapat memilih jumlah kelas sendiri, bahkan tutor dan kelas pengganti. Selain itu, dapatkan Garansi Skor untuk kelas tertentu.
Gunakan kode promo BLOGLISTER10 untuk mendapatkan diskon 10 persen, minimal pembelian kelas seharga satu jutaan (maksimal diskon Rp500 ribu). Daftar sekarang!