Biografi Hayao Miyazaki, sang Maestro Animasi Asal Jepang

Kursus Bahasa Jepang – Bagi kamu penggemar film-film Ghibli, pasti tak asing dengan sosok Hayao Miyazaki.

Berulang kali menyatakan pensiun, Miyazaki ternyata masih tak bisa lepas dari menghasilkan karya-karya ikonik.

Seperti apa sosok sutradara dan animator legendaris tersebut?

Siapa Hayao Miyazaki?

Hayao Miyazaki adalah sutradara, produser, penulis skrip, animator, dan mangaka asal Jepang. Ia merupakan salah satu pembuat film animasi paling terkenal yang diakui seluruh dunia. Bersama Isao Takahata, Miyazaki mendirikan Studio Ghibli yang memproduksi berbagai film animasi karya mereka.

Miyazaki menerima penghargaan Honorary Academy Award pada 2014 untuk sumbangsihnya terhadap dunia animasi dan perfilman. Ia adalah pembuat film asal Jepang kedua yang menerima penghargaan ini, setelah Akira Kurosawa.

Biografi

Seperti yang dijelaskan Britannica, Miyazaki lahir di Tokyo, Jepang, pada 5 Januari 1941. Ayahnya adalah direktur Miyazaki Airplane, yakni pabrik manufaktur yang membuat suku cadang untuk pesawat tempur.

Keluarganya dievakuasi ke Utsunomiya saat Miyazaki berusia 3 tahun. Setelah pemboman, keluarganya kembali pindah ke Kanuma.

Ibu Miyazaki menderita TBC tulang belakang, sehingga harus dirawat selama bertahun-tahun.

Miyazaki lulus dari jurusan Ekonomi di Universitas Gakushuin, Tokyo pada 1963.

Karier Awal

Ia mulai bekerja sebagai animator di Toei Animation. Di sana ia bertemu dengan sesama animator, Isao Takahata dan Akemi Ota.

Takahata kemudian menjadi partner seumur hidupnya, sementara Ota menjadi istrinya.

Di studio tersebut, Miyazaki mengerjakan sejumlah animasi untuk film yang disutradarai Takahata.

Miyazaki mulai menemukan gaya khasnya di manga Kaze no tani no Naushika (Nausicaä of the Valley of the Wind). Manga ini kemudian diadaptasi menjadi film berjudul sama pada 1984.

Studio Ghibli

Kesuksesan film tersebut mendorong Miyazaki dan Takahata memberanikan diri membuat Studio Ghibli pada 1985.

Satu tahun kemudian, film Tenkū no shiro Rapyuta (Castle in the Sky) yang disutradarai Miyazaki dirilis.

Pada saat yang sama, Nausicaä of the Valley of the Wind diluncurkan di Amerika Serikat. Namun dubbing dan editing yang buruk membuat film tersebut tidak dapat dinikmati.

Hal ini membuat Miyazaki ragu-ragu merilis filmnya ke Amerika sampai satu dekade kemudian.

Meraih Sukses

Tonari no Totoro (My Neighbor Totoro) yang disutradarai Miyazaki dan Hotaru no haka (Grave of the Fireflies) yang disutradarai Takahata dirilis pada 1988.

Keduanya meraih sukses luar biasa di seluruh Jepang.

Miyazaki menelurkan karya-karya lain, seperti Majo no takkyūbin (Kiki’s Delivery Service) (1989) dan Kurenai no buta (Porco Rosso) (1992).

Filmnya yang berikutnya, Mononoke-hime (Princess Mononoke) (1997), menjadi film terlaris yang memecahkan rekor box-office seluruh Jepang.

Film ini menjadi salah satu ciri khas Miyazaki, yaitu pertentangan antara manusia dengan alam dan kaitannya dengan dunia spiritual.

Isu Pensiun

Menurut Yahoo! News, Miyazaki sempat mengumumkan akan pensiun pada akhir 1990-an. Namun ia kembali menyutradarai film Chihiro no kamikakushi (Spirited Away) (2001).

Film ini meraih penghargaan utama di Berlin International Film Festival 2002, Film Asia Terbaik di Hong Kong Film Awards, dan Animasi Terbaik di Academy Awards 2003.

Di Jepang sendiri, Spirited Away meraih penghargaan Film Terbaik di Japanese Academy Awards 2002. Film ini menjadi salah satu film terlaris di Jepang sepanjang masa.

Miyazaki melanjutkan kesuksesannya dengan film Hauru no ugoku shiro (Howl’s Moving Castle) (2004). Film ini dinominasikan di Academy Award 2006.

Miyazaki lalu merilis Gake no ue no Ponyo (Ponyo) (2008) yang lebih ditujukan kepada penonton anak-anak.

Ia juga membantu menulis skrip untuk film-film Studio Ghibli lainnya, yaitu Karigurashi no Arietti (The Secret World of Arrietty) (2010) dan Kokurikozaka kara (From Up on Poppy Hill) (2011).

Isu Pensiun II

Pada 2013, Miyazaki meluncurkan Kaze tachinu (The Wind Rises). Film ini dinominasikan di Academy Award 2014.

Miyazaki menyebutkan The Wind Rises akan menjadi film panjang terakhirnya. Ia tetap membuat film pendek untuk Ghibli.

Ia juga membuat Earwig and the Witch (2013) bersama anaknya, Goro Miyazaki. Film tersebut merupakan film CGI pertama yang dibuat Studio Ghibli.

Isu Pensiun III

Miyazaki kembali mengumumkan akan pensiun pada 2018, setelah berulang kali menyatakan hal yang sama.

Namun dalam wawancara dengan New York Times, ia menyebutkan tengah menggarap film berjudul How Do You Live? yang dibuat berdasarkan novel karya Genzaburo Yoshino pada 1937.

Film tersebut akan disutradarai oleh Toshio Suzuki, produser kawakan dan rekan Miyazaki.

Selama hampir seluruh kariernya, Miyazaki menggarap animasi menggunakan pensil. Hanya sedikit sekali animasinya yang dibantu komputer, bahkan ada film yang tidak menggunakan bantuan komputer sama sekali.

Baca juga: Aoyama Gosho, Mangaka Beken Pencipta Detective Conan

Quotes oleh Hayao Miyazaki

You must see with eyes unclouded by hate. See the good in that which is evil, and the evil in that which is good. Pledge yourself to neither side, but vow instead to preserve the balance that exists between the two.”

I’ve become skeptical of the unwritten rule that just because a boy and girl appear in the same feature, a romance must ensue. Rather, I want to portray a slightly different relationship, one where the two mutually inspire each other to live – if I’m able to, then perhaps I’ll be closer to portraying a true expression of love.”

Many of my movies have strong female leads- brave, self-sufficient girls that don’t think twice about fighting for what they believe with all their heart. They’ll need a friend, or a supporter, but never a savior. Any woman is just as capable of being a hero as any man.”

I would like to make a film to tell children “it’s good to be alive”.”

The creation of a single world comes from a huge number of fragments and chaos.”

Is someone different at age 18 or 60? I believe one stays the same.

I’m not going to make movies that tell children, “You should despair and run away”.”

I do believe in the power of story. I believe that stories have an important role to play in the formation of human beings, that they can stimulate, amaze and inspire their listeners.

Do everything by hand, even when using the computer.

Kursus Bahasa Jepang, Bekal Penting di Masa Depan

Syarat penting untuk dapat kuliah, bekerja, atau tinggal di Jepang adalah menguasai bahasanya. Sebagai bekal, kamu dapat mengikuti Kursus Kursus Bahasa Jepang di Lister.

Di sini kamu akan belajar bersama tutor-tutor ahli dan berpengalaman. Cari tahu lebih dekat tutor bahasa Jepang di sini.

Kamu dapat memilih jumlah kelas sendiri, bahkan tutor dan kelas pengganti. Selain itu, dapatkan Garansi Skor untuk kelas tertentu.

Gunakan kode promo BLOGLISTER10 untuk mendapatkan diskon 10 persen, minimal pembelian kelas seharga satu jutaan (maksimal diskon Rp500 ribu). Daftar sekarang!

Share:

Brigitta Winasis
Brigitta Winasis
A lifetime learner, a magical world wanderer through books and stories. Writing for professional purposes and personal interests.

Social Media

Get The Latest Updates

Subscribe To Our Weekly Newsletter

No spam, notifications only about new products, updates.
Next On

Related Posts