Teater Tradisional: Pengertian, Tujuan, Fungsi, Manfaat, dan Contohnya

Teater tradisional

Ketika kamu berpikir untuk pergi ke teater, kamu mungkin memiliki ide yang sama untuk melihat pertunjukan musik, balet, atau drama.

Tetapi ada lebih banyak lagi tradisi teater di seluruh dunia, masing-masing memiliki sejarah dan budayanya masing-masing.

Mulai dari teater di negara China, Korea, Italia, India, Turki, Brazil, hingga Rusia. Bagi kamu yang sedang belajar bahasa asing, artikel tentang teater tradisional ini akan semakin menambah wawasan dan semangat kamu untuk belajar bahasa asing!

Pengertian Teater Tradisional

Seni teater tradisional adalah jenis kesenian pertunjukan drama yang ditampilkan di atas panggung. Secara spesifik, seni teater adalah sebuah seni drama yang menampilkan perilaku manusia dengan gerak, tari, dan nyanyian yang disajikan lengkap dengan dialog dan akting.

Tujuan Teater Tradisional

Tujuan teater tradisional adalah untuk yang sudah ada sejak lama dan terus berkembang di kalangan masyarakat. Keanekaragaman budaya yang dimiliki Indonesia pun seringkali ditunjukkan melalui seni teater.

Fungsi & Manfaat Teater Tradisional

  • Sebagai sarana upacara penghormatan kepada roh nenek moyang atau dewa, hiburan, serta presentasi estetis yang berpadu satu dalam sebuah pementasan
  • Media ekspresi
  • Media pendidikan
  • Media penerangan sebagai sarana dalam memberikan informasi kepada masyarakat

Contoh Teater Tradisional di Berbagai Negara

Opera Peking – China

Opera Beijing adalah jenis Teater Tradisional yang berasal dari Negeri China. Pertunjukkan Opera Peking ditemukan hadir sejak akhir abad ke-18 di daratan Tiongkok. Lalu, Teater Tradisional Opera Peking berkembang menjadi sangat populer pada pertengahan abad ke-19. Lakon Drama Opera Peking biasanya diambil dari sejarah China, Legenda, Cerita Rakyat serta Cerita Masa Kini. Hingga tahun 1894 Teater Tradisional Opera Peking memperbolehkan dimainkan kaum perempuan saat sebelumnya hanya dimainkan laki-laki. Teater Opera Peking saat ini bahkan sudah ditemukan berkembang di kawasan Taiwan.

Kabuki – Kyoto

Teater Kabuki ditemukan sejak tahun 1603 di kota Kyoto yang dipopulerkan dan dibawakan oleh Seniman Wanita bernama Okuni. Okuni memperagakan Pertunjukkan Tarian di Kuil Kitano Tenman-gu dengan busana yang mencolok seperti Laki-laki dan berperan seperti orang aneh yang disebut Kabukimono. Dari penampilan wanita tersebut yang diiringi dengan lagu-lagu tradisional yang cukup populer saat itu, Kabuki menjadi pertunjukkan yang sangat digemari oleh masyarakat dan meluas ke seluruh Kekaisaran Jepang. Saat ini Teater Kabuki telah diakui sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Non-Bendawi Manusia oleh Lembaga UNESCO.

Talchum – Korea

Teater Tradisional Talchum adalah pertunjukkan Teater Tradisional yang berasal dari Korea. Pertunjukkan teater tradisional Talchum diperangkan mengenakan kostum dan topeng untuk memainkan sebuah lakon drama. Teater Talchum awalnya adalah sebuah pertunjukkan masyarakat pedesaan di Hwanghae, Korea bagian Utara yang diselenggarakan sebagai Ritual menjelang Panen Padi. Teater Tradisional Talchum diperkirakan telah ada sejak abad ke-13. Kemudian Teater ini dikembangkan oleh Dinasti Joseon yang memerintah Semenanjung Korea pada abad ke-17 hingga abad ke-19. Cerita yang ditampilkan akhirnya menjadi tertata dengan Tema Kerakyatan yang digemari masyarakat Korea.

KathakaliIndia

Teater Tradisional Kathakali adalah pertunjukkan Teater Musikal yang berasal dari Kerala di India bagian Selatan pada kisaran tahun 1500-an dan tetap populer hingga kini. Tema Pertunjukkan yang ditampilkan biasanya dari cerita klasik Ramayana, Mahabharata, dan berbagai kisah Legenda dan Mitologi Hindu Kuno. Pertunjukkan Teater Kathakali ini bisa dimainkan selama berjam-jam hingga semalam suntuk di depan Halaman Kompleks Candi atau Kuil. 

Ta’ZiehIran

Teater Ta’Zieh merupakah warisan kebudayaan Persia Kuno yang menampilkan pertunjukkan drama yang bertema Ekspresi Duka, Kesedihan atau Berkabung. Kisah-kisah yang ditampilkan berupa Cerita Kesedihan Paska Perang yang terjadi pada kisaran tahun 680 Masehi, akibat perebutan kekuasaan Khilafah setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Teater Ta’Zieh berkembang di Iran sejak akhir abad ke-17. Beberapa penonton yang berasal dari Masyarakat Iran akan menangis dan berduka ketika mengenang cerita duka, terutama saat cerita Kematian Hussein Sang Cucu Nabi Muhammad. 

Kagaroz– Turki

Salah satu Kesenian yang tertua dari daratan Turki. Teater Boneka Kagaroz diyakini terinspirasi dari Budaya Asia Tenggara dan Asia Tengah yang dikembangkan melalui jalur perdagangan dan penhijrahan. Kemudian ada pendapat lain yang mengatakan Teater Kagaroz dibawa oleh Sultan Yavuz Selim pada tahun 1517 dari Kawasan Mesir. Teater Tradisional Karagoz saat ini telah terdaftar pada Lembaga Representative List of The Intangible Cultural Heritage of Humanity atas nama Negara Turki sejak tahun 2009.

United Kingdom: Pantomime

Pantomim, yang akrab disebut panto oleh Inggris, adalah permainan komik ringan yang sering didasarkan pada dongeng atau sajak anak-anak. Ini menggabungkan tradisi aula musik serta humor eksentrik. Ini sering dikenakan selama liburan Natal, dan meskipun mungkin tampak seperti itu hanya untuk anak-anak, panto menghibur untuk semua penonton karena sifatnya yang komedi. Saat ini bintang sinetron, komedian, dan pemenang reality show tampil dalam pantos.

Italy: Opera

Opera Italia dimulai di Florence pada tahun 1500-an, mengambil unsur drama Yunani dan madrigals atau nyanyian capella. Opera tradisional dikenal dengan gaya dramatisnya, dan terdiri dari dua gaya nyanyian: resitatif, yang lebih mirip dengan pidato; dan aria, yang merupakan set piece formal yang ditujukan untuk menonjolkan penyanyi solo. Beberapa opera paling terkenal yang masih dipentaskan hingga saat ini adalah La Boheme dan Madama Butterfly karya Puccini, serta Aida dan La Traviata karya Verdi.

Brazil: Teater Kaum Tertindas

Sutradara teater Brasil dan aktivis politik Augusto Boal menciptakan jenis teater ini, yang dapat digambarkan sebagai campuran pertunjukan, lokakarya, dan forum. Penonton yang menonton Theatre of the Oppressed diharapkan menjadi bagian dari presentasi dan bekerja dengan para aktor untuk membahas isu-isu seperti kemiskinan, ketidaksetaraan, seksisme, atau rasisme. Fasilitator mengawasi pertunjukan, tetapi tidak seperti drama tradisional lainnya, jenis pertunjukan ini tidak memiliki kesimpulan yang membungkus plot dengan rapi. Itu condong ke arah revolusi dan memotivasi orang untuk mengambil tindakan.

Rusia: Teater Boneka

Asal usul jenis teater ini terbentang sejauh abad keenam, dari kebiasaan kuno menggunakan topeng dan boneka selama festival. Bahan telah berevolusi dari boneka tangan sederhana menjadi boneka kayu dan logam, hingga boneka yang lebih rumit saat ini. Gaya pertunjukan juga telah berevolusi untuk memasukkan permainan bayangan menggunakan siluet.

Share:

Fatimatuzuhroh
Fatimatuzuhroh
A passionate writer who loves reading self-help books!

Social Media

Get The Latest Updates

Subscribe To Our Weekly Newsletter

No spam, notifications only about new products, updates.
Next On

Related Posts