Halo! Kali ini Lister sebagai platform belajar bahasa asing online berkualitas di Indonesia gak henti-hentinya untuk selalu mendorong generasi muda agar berani mewujudkan mimpinya. Apapun bentuknya, seperti sosok inspiratif yang diwawancarai Lister kali ini. Seorang santriwati yang bercita-cita melanjutkan study ke luar negeri dengan beasiswa, hingga akhirnya diterima sebagai awardee beasiswa LPDP Afirmasi santri. Mau tau kisahnya? Simak artikel ini sampai tuntas yuk..
Profil santri yang inspiratif
Nama lengkapnya adalah Masyithoh Annisaush Sholihah, yang biasa dipanggil Anis atau Masyitoh. Sebagai seorang santriwati di pondok pesantren Gontor Putri dari SMP-SMA dan kemudian melanjutkan pengabdian di almamater yang sama 5 tahun lamanya, ternyata tidak menyurutkan niatnya untuk menimba ilmu hingga ke luar negeri. Ia percaya bahwa menjadi santri itu tidak membatasi ruang geraknya untuk bisa berprestasi dan bisa berkompetisi secara internasional.
Kenapa tertarik kuliah ke luar negeri?
Ingin mendapatkan international exposure, networking yang luas, dan pengalaman yang lebih. Selain itu, karena latar belakangnya bisnis, ia sangat ingin mendapatkan pengalaman belajar yang lebih luas sebagai bekal dalam membangun bisnisnya nanti.
Tidak Menyerah Meski Ditolak Hingga 7 Kali
Dengan mengalami kegagalan dalam mendaftar beasiswa sebanyak 7 kali membuat kak Anis banyak belajar terkait persyaratan dan mekanisme pendaftaran beasiswa. Dari beasiswa AAS, Turki, Chavening, Fullbright, LPDP dan beasiswa besar lainnya. Meski saat di percobaan terakhir sudah pasrah sebenarnya. Kalau lolos alhamdulillah, kalau misal tidak ya berlapang dada.
Kak Anis pun menuturkan alasan ia tidak menyerah adalah kebulatan tekad untuk menyelesaikan apa yang sudah dimulai. Ia juga berpendapat bahwa kuliah ke luar negeri itu bukan sebagai ultimate goalnya, tapi stepping stone aja. Jadi kalau di stepping stone aja sudah menyerah bagaimana bisa meraih ultimate goal bukan begitu?
Beasiswa LPDP Santri Afirmasi
Bagi teman-teman yang juga berminat untuk mendaftar beasiswa itu silakan langsung akses di website resminya.
Terkait sebagai pejuang beasiswa sebuah mental pantang menyerah itu sangat penting untuk dimiliki. Kak Anis menuturkan bahwa mungkin jika ia menyerah di percobaan ke lima jalan ceritanya bisa saja berbeda.
Beasiswa LPDP Santri memang diperuntukkan untuk kaum santri sebagai bentuk perhatian khusus dari Pemerintah untuk membantu para santri meningkatkan kapasitasnya. Karena masih jarang, ia pun berkeinginan untuk ikut dalam barisan pioneer yang bisa menginspirasi para santri di luar sana agar tidak menjadikan status santri sebagai alasan.
Tips Mendapatkan Beasiswa
Yang perlu dilakukan adalah persiapkan segalanya dengan baik. Ia percaya bahwa kesuksesan akan datang ketika kesempatan bertemu kesiapan.
“Success is when opportunity meets a preparation.“
Dari kegagalan itu kak Anis menjadi terbiasa dengan persyaratan dokumen saat mendaftar beasiswa. Meskipun begitu, untuk sukses di tahap wawancara ia sudah menyiapkan strategi khusus. Sebelumnya ia telah menghubungi beberapa awardee yang sudah lolos dan maupun mereka yang belum lolos untuk ditanyai. Berkat mendapatkan relasi di komunitas belajarnya. Dari situlah, kak Anis berhasil mendapatkan insight hingga akhirnya dinyatakan lolos.
Jika kamu masih bingung terkait persiapan apa saja terkait mendaftar kuliah ke luar negeri bisa ikuti program mentoring di sini : Panduan Beasiswa Luar Negeri
Yang kedua adalah tes IELTS.
Kak Anis bercerita bagaimana pilunya perjuangan dia saat ingin menaklukkan soal-soal IELTS yang sama sekali tidak disukainya itu. Meskipun dulu sekolah di sebuah pondok yang bilingual namun karena tidak suka, ia pun gagal berkali-kali. Berbagai kepahitan pun seakan terus menimpanya seperti tabungannya terkuras habis, bisnis keluarga yang bermasalah, hingga kehilangan sang ayah untuk selamanya.
Oleh karena itu, sekarang kak Anis selalu meminta adik-adiknya untuk bersemangat mempelajari bahasa Inggris karena sangat penting. Apalagi bahasa Inggris sebagai bahasa internasional yang sangat dibutuhkan di banyak sektor.
Tips selanjutnya adalah temukan mentor yang tepat, konsisten, dan english exposure harus banyak. Untuk menemukan mentor yang tepat itu bukanlah hal yang mudah. Di luar sana mungkin banyak mentor yang pintar tapi belum tentu pintar mengajar. Jadi, pastikan mentor tersebut juga memiliki kapasitas yang baik dalam mengajar. Jika belum menemukan, Lister bisa jadi pilihannya.
Lalu, terkait IPK yang tinggi apakah berpengaruh atau tidak, kak Anis mengatakan bahwa IPK tinggi membuat kita pede saat mendaftar beasiswa dan bersaing dengan kandidat lainnya. Sedangkan pengalaman berorganisasi, menurut kak Anis, sebagai bukti bahwa kita memiliki kepedulian sosial yang baik serta kemampuan bersosialisasi yang cukup sebagai bekal terjun di masyarakat.
Negara Inggris dengan segala daya tariknya
UK sebagai destinasi favorit pelajar di Indonesia termasuk kak Anis. Ia bercerita bagaimana berkuliah di UK bagaikan dream come true baginya. Selain itu, memilih UK karena terkait berhubungan dengan universitas yang dipilih yaitu Warwick University, Sebagai salah satu dari 10 universitas terbaik di UK dengan jurusan yang terbaik pula yaitu Master in innovation and entrepreneurship post graduate program.
Kak Anis menuturkan alasan mengambil jurusan itu karena ingin mengembangakn startup dan creative business di Indonesia. Menurutnya, environtment/ekosistem terkait teknologi sangat bagus di sana. Sehingga itu menjadi pertimbangan utamanya.
Jurusan itu memang tidak satu linear namun masih dalam satu dimensi. Ia pun memilih jurusan innovation and entrepreneurship karena terbilang unik dan memiliki prospek yang bagus dalam ekosistem bisnis kreatif di Indonesia terutama startup yang mana ilmunya sudah tersedia di program-program kuliahnya.
“Semoga makin banyak santri yang berkiprah secara internasional, karena siapapun kalian apakah santri atau bukan santri, berhak mendapatkan beasiswa. Asal mau bersungguh-sungguh.”
Anis