Teori Belajar Konstruktivisme: Definisi, Prinsip & Contohnya

teori belajar Konstruktivisme

Kursus Bahasa Inggris untuk Anak – Di dunia pendidikan, teori belajar konstruktivisme telah menjadi panduan penting dalam mendesain dan melaksanakan pembelajaran. Teori ini menjembatani bagaimana pengetahuan dikonstruksi dalam benak seseorang.

Apakah kamu pernah bertanya-tanya bagaimana hal ini bekerja? Artikel ini akan membahas teori belajar konstruktivisme, asumsi dasarnya, prinsip-prinsip yang terkait, tokoh-tokoh penting, dan contoh implementasinya.

Teori Belajar Konstruktivisme Adalah

Teori belajar konstruktivisme adalah pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan pada proses pembelajaran yang berpusat kepada siswa, atau student centered learning.

Berbeda dengan paham behavioristik yang menempatkan pelajar sebagai obyek pasif, teori belajar konstruktivisme justru menganggap peserta didik sebagai subjek utama dalam proses belajar.

Dalam konteks ini, peserta didik bukan hanya menerima informasi, melainkan aktif dalam membangun pengetahuan. Teori ini mendukung proses pembelajaran mandiri dan memungkinkan peserta didik bebas mencari ilmu pengetahuan di bawah bimbingan dari guru.

Proses ini mengutamakan pembangunan pengetahuan baru secara berkesinambungan, di mana setiap individu mampu menghubungkan pengalaman dan pengetahuan sebelumnya dengan informasi baru.

Baca Juga: Mengenal Para Tokoh Ekonomi Klasik dan Modern

Asal-usul Sejarah Teori Konstruktivisme

Teori belajar konstruktivisme, muncul belakangan setelah teori behaviorisme dan kognitivisme, namun semangat konstruktivisme sudah ada sejak awal abad 20.

Salah satu pemikir awal yang menanamkan benih konstruktivisme adalah John Dewey. Dua tokoh penting yang membentuk teori belajar konstruktivisme adalah Jean Piaget dan Lev Vygotsky.

Jika behaviorisme dan kognitivisme dibangun melalui epistemologi obyektivisme, maka konstruktivisme dibangun melalui epistemologi konstruktivisme.

Teori ini memandang pembelajaran sebagai proses yang dinamis, di mana pengetahuan tidak hanya diterima tetapi dikonstruksi. Hal ini berbeda dari pendekatan sebelumnya yang lebih menekankan pada pengamatan dan pengukuran yang obyektif.

Dalam teori belajar konstruktivisme, siswa berperan aktif dalam menyusun pengetahuan mereka sendiri. Pun mengintegrasikan pengalaman dan informasi baru ke dalam kerangka pemahaman yang sudah ada.

Hal ini lantas menciptakan pendekatan yang lebih holistik dan reflektif terhadap proses pembelajaran, mengakui peran aktif dan kreatif dari siswa dalam menciptakan pemahaman mereka sendiri.

Prinsip Dasar Teori Belajar Konstruktivisme

Dikutip dari kemdikbud.go.id, asumsi dasar dan fundamental dari epistemologi konstruktivisme adalah bahwa pengetahuan tidak eksis tanpa pemikiran manusia, melainkan pengetahuan justru dibentuk oleh pemikiran manusia itu sendiri.

Teori belajar konstruktivisme menawarkan pandangan yang unik tentang bagaimana manusia belajar. Ada empat prinsip utama pembelajaran yang mendasari pendekatan ini, yang masing-masing mempengaruhi cara guru merencanakan dan mengimplementasikan strategi pembelajaran mereka:

  1. Belajar adalah proses interaksi antara apa yang diketahui dan apa yang akan dipelajari: Dalam teori belajar konstruktivisme, siswa membangun pengetahuan baru berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang telah mereka miliki sebelumnya. Hal ini berarti bahwa apa yang mereka pelajari harus relevan dan terhubung dengan apa yang mereka sudah tahu, memfasilitasi penggabungan pengetahuan baru dengan pemahaman yang sudah ada.
  2. Belajar adalah proses sosial: Pembelajaran tidak terjadi dalam isolasi. Sebaliknya, ia sering terjadi dalam interaksi dengan orang lain. Melalui diskusi, kolaborasi, dan berbagi ide dengan rekan-rekan dan guru, siswa dapat memperluas pemahaman mereka dan membangun pengetahuan yang lebih kompleks dan mendalam.
  3. Belajar adalah proses yang bersifat situasional: Teori ini menekankan bahwa pembelajaran paling efektif ketika terkait dengan konteks atau situasi nyata. Dengan menerapkan apa yang dipelajari dalam situasi yang relevan dan otentik, siswa dapat memahami bagaimana pengetahuan mereka berfungsi dalam dunia nyata.
  4. Belajar adalah proses metakognitif: Proses metakognitif berarti bahwa siswa tidak hanya menyerap informasi tetapi juga berpikir tentang bagaimana mereka belajar. Mereka menganalisis dan menilai strategi pembelajaran mereka sendiri, yang membantu mereka menjadi pelajar yang lebih efisien dan efektif. Pemahaman tentang bagaimana mereka belajar memungkinkan mereka untuk menyesuaikan cara mereka belajar untuk hasil terbaik.

Keseluruhan prinsip ini menunjukkan bahwa teori belajar konstruktivisme melihat pembelajaran sebagai proses yang dinamis, interaktif, dan reflektif. Ini menekankan peran aktif siswa dalam pembelajaran.

Implementasi Contoh Teori Belajar Konstruktivisme

Teori belajar konstruktivisme dapat diterapkan dalam berbagai cara di kelas, mempengaruhi bagaimana guru mengajar dan bagaimana siswa belajar. Berikut adalah beberapa contoh bagaimana teori ini dapat diimplementasikan, berdasarkan prinsip-prinsip yang telah dijelaskan:

  1. Pelajar didorong menjadi subjek yang aktif mengelola informasi yang diperoleh: Dalam pendekatan konstruktivis, siswa tidak hanya menerima informasi. Mereka aktif dalam proses pembelajaran, mencari, mengevaluasi, dan mengintegrasikan informasi untuk membangun pengetahuan mereka sendiri.
  2. Proses belajar berlangsung berkelanjutan dan terus membangun ilmu dari pengetahuan yang sudah ada sebelumnya: Siswa terus membangun pengetahuan mereka, menghubungkan apa yang mereka pelajari dengan apa yang telah mereka ketahui sebelumnya. Guru dapat membantu dalam proses ini dengan merancang pengalaman belajar yang saling terkait dan berurutan.
  3. Pelajar didorong melakukan elaborasi, yakni tindak lanjut dari perpaduan pengetahuan yang sudah ia terima sebelumnya: Ini bisa termasuk kegiatan seperti melaporkan hasil pembelajaran, atau membahasnya dalam diskusi bareng teman. Elaborasi membantu siswa untuk memahami dan mengingat materi dengan lebih baik, serta menerapkan pengetahuan dalam konteks baru.
  4. Pelajar melakukan refleksi dari berbagai pengetahuan yang telah ia dapatkan: Refleksi adalah proses berpikir kritis tentang apa yang telah dipelajari, mengapa itu penting, dan bagaimana itu dapat diterapkan dalam situasi lain. Hal ini dapat diperkuat melalui jurnal reflektif, diskusi kelas, atau proyek yang memerlukan analisis dan sintesis.
  5. Bersama guru, pelajar ikut berpartisipasi mengembangkan proses pembelajaran untuk mencapai level tertentu: Teori belajar konstruktivisme menekankan kolaborasi antara guru dan siswa dalam perencanaan dan evaluasi pembelajaran. Hal ini dapat termasuk membantu merancang proyek, menetapkan tujuan, atau bahkan membantu menilai kinerja rekan-rekan.

Secara keseluruhan, implementasi contoh teori belajar konstruktivisme menunjukkan cara yang fleksibel dan responsif untuk mendukung pembelajaran yang aktif dan bermakna.

Dengan mendukung siswa sebagai partisipan aktif dalam proses pembelajaran mereka, pendekatan ini membantu mereka untuk menjadi pelajar yang lebih mandiri, kritis, dan reflektif.

Baca Juga: Contoh Quote Semangat Belajar yang Bisa Menjadi Referensi

Diskon dan Cicilan di Lister 

  • Promo Group Class 50% OFF!
  • Program Cicilan untuk kamu yang mengambil Private Class (minimal 12 pertemuan). Namun cicilan harus dilunasi sebelum pertemuan ke-12, ya.

Kursus Bahasa Inggris dengan Potongan Harga

Kursus Bahasa Inggris untuk Anak di Lister memiliki harga tiap program mulai dari Rp 400 ribu. Kamu bisa pilih kelas yang diinginkan, seperti Private hingga Group dengan jumlah siswa mulai dari 1-20 orang. 

Pilih jumlah kelas sendiri, bahkan tutor dan kelas pengganti. Selain itu, dapatkan Garansi Skor untuk kelas tertentu. 

Gunakan kode promo BLOGLISTER10 untuk mendapatkan diskon 10 persen, minimal pembelian kelas seharga satu jutaan (maksimal diskon Rp500 ribu). Hubungi WhatsApp untuk pendaftaran sekarang!

Share:

Haris Setyawan
Haris Setyawan
Pekerja seni di dunia kata, menulis cerita yang enak dibaca dan perlu

Social Media

Get The Latest Updates

Subscribe To Our Weekly Newsletter

No spam, notifications only about new products, updates.
Next On

Related Posts

"Langkah Terakhir untuk Klaim Kode Promo 45% dari Lister"

Isikan data diri kamu di sini.