Quarter Life Crisis Adalah? Kenali 5 Tanda dan Kiat Menangani

quarter life crisis adalah

Quarter Life Crisis adalah fenomena yang semakin sering terjadi di kalangan generasi muda saat ini. Memasuki usia seperempat abad, banyak yang merasa kebingungan, stres, dan tekanan yang tinggi.

Quarter Life Crisis adalah momen dalam hidup, di mana seseorang merasa ragu tentang arah hidupnya dan mencari makna dari eksistensinya.

Yuk kupas lebih dalam mengenai apa itu Quarter Life Crisis adalah, tanda-tandanya, dan kiat untuk menanganinya.


Isi Hari-Harimu dengan Manfaat, Gabung ke Kelas Bahasa Inggris untuk Dewasa di Lister!

Quarter Life Crisis Adalah?

Quarter Life Crisis dianggap sebagai masa sulit yang dialami generasi usia 25-30 tahun. Pada tahap ini, mereka mungkin merasakan serangan emosional luar biasa yang datang dari dalam dan luar.

Akibatnya, perasaan cemas, tidak nyaman, kebingungan dengan arah hidup, merasa salah arah, dan putus asa seringkali muncul. Quarter Life Crisis adalah lebih dari sekadar perasaan sementara; ini adalah perjuangan nyata yang bisa berdampak serius pada kehidupan seseorang.

Menurut Azri Agustin, Psikolog Klinis Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM), quarter life akan menjadi Quarter Life Crisis kalau ada ketimpangan antara tuntutan tugas perkembangan pada masa transisi dengan kemampuan kita untuk mengatasinya.

Ini berarti bahwa tekanan dan tantangan yang muncul selama periode ini dapat dengan mudah berubah menjadi krisis jika tidak diimbangi dengan kemampuan adaptasi yang memadai.

Jadi Apa itu quarter life crisis? Quarter Life Crisis adalah fenomena yang semakin sering ditemui di era modern ini. Tuntutan hidup yang semakin tinggi, persaingan yang ketat, serta ekspektasi dari diri sendiri dan orang lain, membuat generasi muda merasa terjepit dan bingung.

Baca Juga: 110 Kata-kata Penyemangat Bahasa Inggris Singkat dan Artinya

Quarter Life Crisis di Usia Berapa?

Quarter life crisis umur berapa sih umumnya terjadi? Meskipun disebut “quarter life”, quarter life crisis usia berapa pun bisa terjadi, tetapi umumnya dialami oleh individu di rentang usia 20-an hingga awal 30-an.

Fase quarter life crisis adalah fase yang unik bagi setiap individu, dan tidak semua orang mengalaminya pada usia yang sama.

quarter life crisis adalah
quarter life crisis adalah | sumber gambar: freepict

5 Tanda Quarter Life Crisis

Mengakui bahwa Quarter Life Crisis adalah suatu masalah nyata adalah langkah awal dalam memahami dan mengatasinya.

Quarter life crisis di Indonesia semakin banyak dialami oleh generasi muda, seiring dengan meningkatnya tekanan sosial dan tuntutan untuk sukses di usia muda. Fenomena ini seringkali dipicu oleh berbagai faktor, seperti:

  1. Kehilangan Arah Hidup: Merasa bingung dan tidak tahu mau melakukan apa atau kemana harus pergi. Hal ini sering terjadi saat seseorang merasa tidak memiliki tujuan atau arah yang jelas dalam hidup.
  2. Tekanan dari Lingkungan: Merasa ditekan oleh teman, keluarga, atau pekerjaan. Tekanan ini mungkin berasal dari ekspektasi orang lain, atau tekanan yang kamu berikan pada diri sendiri untuk mencapai suatu standar tertentu.
  3. Ketakutan akan Masa Depan: Cemas tentang masa depan, baik itu karier, keuangan, atau hubungan. Ketakutan ini mungkin muncul dari ketidakpastian atau kurangnya perencanaan dan persiapan untuk masa depan.
  4. Rasa Tidak Puas dengan Diri Sendiri: Selalu merasa bahwa yang telah dicapai belum cukup. Hal ini sering terkait dengan perbandingan diri dengan orang lain, yang menyebabkan perasaan tidak adekuat atau kurang sukses.
  5. Depresi dan Kecemasan: Merasa stres, cemas, atau depresi tanpa alasan yang jelas. Ini bisa menjadi tanda serius dari Quarter Life Crisis jika emosi negatif ini mengganggu kehidupan sehari-hari dan kualitas hidup secara umum.

Quarter Life Crisis adalah fase yang cukup rumit dan sering dianggap sebagai masa transisi yang penuh tekanan.

Tanda-tanda di atas adalah refleksi dari perasaan dan pengalaman yang mungkin kamu hadapi selama periode ini.

Penting untuk diingat, mengalami salah satu atau beberapa dari tanda-tanda ini tidak selalu berarti kamu berada dalam Quarter Life Crisis.

Namun, jika kamu merasa beberapa atau semua tanda ini relevan dengan situasi kamu, mungkin sudah saatnya untuk mengambil langkah serius.

Apa Dampak Quarter Life Crisis?

Quarter life crisis dapat memberikan dampak yang signifikan pada kesehatan mental dan emosional seseorang. Beberapa dampak yang umum terjadi antara lain:

Kecemasan dan Depresi

Perasaan cemas dan depresi yang berlebihan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan membuat seseorang sulit menikmati hal-hal yang sebelumnya menyenangkan.

Pikiran negatif dan kekhawatiran yang terus-menerus sering kali memengaruhi kesehatan mental, menyebabkan rasa lelah emosional.

Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa berkembang menjadi gangguan psikologis yang lebih serius.

Rendahnya Rasa Percaya Diri

Merasa tidak mampu dan selalu meragukan kemampuan diri sendiri dapat menghambat kemajuan, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.

Rasa tidak percaya diri sering kali membuat seseorang takut mengambil risiko atau mencoba hal baru. Akibatnya, potensi diri sulit berkembang, dan rasa puas terhadap pencapaian pun semakin berkurang.

Sulit Fokus

Kesulitan untuk berkonsentrasi dapat membuat pekerjaan sehari-hari terasa lebih berat dan memakan waktu lebih lama.

Pikiran yang penuh dengan gangguan atau kekhawatiran sering kali menyebabkan ketidakmampuan menyelesaikan tugas secara efisien.

Hal ini dapat memicu stres tambahan dan menurunkan produktivitas secara keseluruhan.

Masalah dalam Hubungan

Menarik diri dari lingkungan sosial sering kali menjadi mekanisme pertahanan ketika merasa tertekan, tetapi hal ini justru memperburuk isolasi dan kesepian.

Sulit menjaga hubungan dengan orang lain juga bisa menimbulkan salah paham dan konflik yang tidak diinginkan.

Akibatnya, dukungan emosional dari lingkungan sekitar menjadi terbatas, padahal sangat dibutuhkan untuk pemulihan.

Perubahan Gaya Hidup

Pola tidur dan makan yang tidak teratur sering muncul sebagai respons terhadap stres atau gangguan mental, yang pada akhirnya berdampak buruk pada kesehatan fisik.

Kebiasaan seperti begadang, makan berlebihan, atau kehilangan nafsu makan bisa memperparah kondisi tubuh.

Jika dibiarkan, perubahan gaya hidup ini dapat memicu masalah kesehatan serius, baik secara fisik maupun mental.

Fase-Fase Quarter Life Crisis

Fase quarter life crisis adalah sebuah perjalanan introspeksi dan penemuan diri yang umumnya melalui beberapa tahapan berikut:

1. Fase Penolakan:

Di tahap awal ini, Kamu mungkin merasakan ketidakpuasan mendalam terhadap beberapa aspek dalam hidupmu.

Mungkin Kamu merasa terjebak dalam pekerjaan yang membosankan, tidak bahagia dengan hubungan percintaanmu, atau merasa hidupmu stagnan.

Namun, pada fase ini, Kamu cenderung menekan perasaan-perasaan tersebut dan mencoba meyakinkan diri bahwa semuanya baik-baik saja.

Kamu mungkin menghindari menghadapi masalah atau mencari distraksi untuk menghilangkan kegelisahan yang mulai muncul.

2. Fase Keraguan:

Seiring berjalannya waktu, perasaan tidak puas yang Kamu tekan mulai menguat. Kamu mulai mempertanyakan pilihan-pilihan hidup yang telah Kamu buat.

Keraguan muncul mengenai karir, hubungan, dan bahkan tujuan hidupmu secara keseluruhan. “Apakah saya berada di jalur yang benar?” “Apa yang sebenarnya ingin saya capai dalam hidup?”

Pertanyaan-pertanyaan ini terus berputar di benakmu, menimbulkan kecemasan dan kebingungan.

3. Fase Eksperimen:

Pada fase ini, Kamu mulai secara aktif mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul di fase sebelumnya.

Kamu mulai mencoba hal-hal baru, mengeksplorasi berbagai kemungkinan, dan mencari alternatif dalam hidup.

Kamu mungkin berganti pekerjaan, mengakhiri hubungan yang tidak sehat, atau bahkan memutuskan untuk melanjutkan pendidikan. Fase ini adalah masa pencarian dan eksplorasi diri yang intensif.

4. Fase Penentuan:

Setelah melalui proses eksperimen, Kamu mulai memperoleh kejelasan dan menemukan arah hidup yang baru.

Kamu mulai membuat keputusan-keputusan penting yang sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan hidupmu. Fase ini ditandai dengan meningkatnya rasa percaya diri dan keyakinan akan masa depan.

5. Fase Integrasi:

Pada fase terakhir ini, Kamu telah menerima diri sendiri dan menemukan kedamaian dalam hidup. Kamu menjalani hidup dengan tujuan yang baru dan lebih utuh.

Kamu telah belajar dari pengalaman di masa lalu dan siap menghadapi tantangan hidup dengan lebih bijaksana.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang melewati fase-fase quarter life crisis dengan urutan yang sama.

Beberapa orang mungkin melewati fase tertentu lebih cepat, sementara yang lain mungkin mengalami fase yang sama berulang kali.

Yang terpenting adalah mengenali tanda-tanda quarter life crisis dan mengambil langkah-langkah positif untuk menghadapinya.

Kiat Menangani Quarter Life Crisis

Menghadapi Quarter Life Crisis bukanlah hal yang mudah. Namun, dengan pengertian dan pendekatan yang tepat, kamu bisa melewatinya dan bahkan tumbuh dari pengalaman tersebut

  • Menemukan Passion: Mengenal diri sendiri dan menemukan apa yang benar-benar kamu inginkan dalam hidup bisa menjadi titik awal yang baik. Cobalah luangkan waktu untuk merenung dan mengevaluasi apa yang benar-benar menjadi minat dan keinginan kamu.
  • Berbicara dengan Orang yang Dipercaya: Terkadang, berbicara dengan teman atau anggota keluarga yang bisa dipercaya bisa memberikan wawasan dan dukungan yang kamu butuhkan. Mereka bisa menjadi sumber dukungan moral dan saran praktis.
  • Menetapkan Tujuan yang Realistis: Menentukan tujuan jangka pendek dan panjang yang realistis akan membantu kamu fokus dan terarah. Dengan tujuan yang jelas, kamu akan lebih termotivasi untuk mencapai apa yang kamu inginkan.
  • Pertimbangkan Bantuan Profesional: Jika perasaan cemas atau depresi menjadi sangat mengganggu, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional seperti psikolog atau konselor. Bantuan profesional bisa memberikan pandangan objektif dan strategi yang efektif untuk mengatasi masalah.
  • Jaga Kesehatan Fisik dan Mental: Olahraga teratur, makan dengan benar, dan luangkan waktu untuk diri sendiri adalah komponen penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik. Dengan merawat diri sendiri, kamu akan lebih kuat dalam menghadapi tantangan yang muncul.
  • Buat Rencana: Buatlah rencana yang terstruktur tentang bagaimana kamu akan mencapai tujuan-tujuan kamu. Rencana yang jelas akan memberi kamu arah dan motivasi untuk terus maju.
  • Hindari Perbandingan dengan Orang Lain: Setiap orang memiliki jalannya masing-masing. Menghindari perbandingan diri dengan orang lain akan membantu kamu fokus pada apa yang benar-benar penting bagi kamu, bukan apa yang dianggap penting oleh orang lain.

Quarter Life Crisis adalah fase dalam hidup yang dapat menjadi sangat menantang, tetapi dengan strategi yang tepat, ini bisa diatasi.

Quarter Life Crisis bukanlah titik akhir, melainkan kesempatan untuk refleksi, pertumbuhan, dan pengembangan pribadi yang berharga.

Baca Juga: Work-Life Balance Tak Lagi Mitos, ini 5 Cara Meraihnya

Isi masa sulit quarter life crisis dengan hal positif, gabung kursus bahasa asing bersama Lister

Menghadapi masa sulit di quarter-life crisis? Isi waktumu dengan hal yang lebih bermakna!

Bergabunglah dengan kursus Bahasa Inggris for adults di Lister, tempat belajar yang dirancang untuk dewasa dengan pendekatan interaktif.

Materi bisa disesuaikan dengan kebutuhan, tutor berpengalaman, dan suasana belajar interaktif akan membantumu meningkatkan kemampuan bahasa Inggris secara efektif.

Dengan Lister, kamu bisa menguasai bahasa untuk karier, pendidikan, atau komunikasi sehari-hari. Termasuk di masa sulit menghadapi quarter life crisis.

Yuk, mulai langkah barumu sekarang! Hubungi kami di WhatsApp untuk info lengkap dan konsultasi yang lebih lanjut.

Sumber gambar sampul: freepict

Share:

Picture of Haris Setyawan
Haris Setyawan
Pekerja seni di dunia kata, menulis cerita yang enak dibaca dan perlu

Social Media

Get The Latest Updates

Subscribe To Our Weekly Newsletter

No spam, notifications only about new products, updates.
Next On

Related Posts