Bahasa Indonesia berkembang pesat di era modern. Banyak kosakata yang terpengaruh atau diambil dari bahasa asing, termasuk bahasa Arab, bahasa Belanda, bahasa Inggris, bahasa Sanskerta, bahasa Tamil, dan bahasa Mandarin.
Bagaimana pengaruh bahasa asing terhadap bahasa Indonesia? Berikut penjelasannya.
Pengaruh Bahasa Sanskerta
Bahasa Indonesia (sebelumnya bahasa Melayu) mendapat pengaruh bahasa asing sekitar abad ke-4 Masehi. Saat itu perdagangan dan misi keagamaan Hindu-Buddha dari India Selatan tengah gencar.
Bahasa Sanskerta turut berpengaruh secara signifikan selama era tersebut.
Istilah-istilah Sanskerta yang diserap ke bahasa Melayu Kuno diklasifikasikan dalam kelompok politik, keagamaan, sikap moral, perasaan, gelar, upacara, geografi, anatomi, bilangan, flora dan fauna, dan lain-lain.
Penyerapan kosakata tersebut terus ditambahkan dengan berbagai penyesuaian.
Pengaruh Bahasa Tamil dan Bahasa Hindi
Bahasa Tamil dan bahasa Hindi dibawa kaum pedagang dari India Selatan sejak abad ke-11 sampai abad ke-19 Masehi.
Pengaruh bahasa Tamil dan bahasa Hindi dipertahankan sejak masa pendudukan Belanda sampai masa kini.
Pengaruh Bahasa Mandarin
Selain dari India Selatan, datang pula kaum pedagang dari Tiongkok. Hubungan perdagangan dari negara tersebut terjalin sejak abad ke-4 Masehi, terutama dengan kerajaan-kerajaan di Selat Malaka.
Selama masa tersebut, sejumlah kosakata bahasa Mandarin-Hokkien diserap ke bahasa Melayu. Kategori kata yang dominan adalah yang terkait dengan peralatan, perumahan, dan kuliner.
Pengaruh Bahasa Arab
Setelah kejayaan bahasa Sanskerta di masa kerajaan Hindu-Buddha pada abad ke-4 sampai abad ke-13, datang pengaruh bahasa Arab.
Bahasa tersebut dibawa kaum pedagang dari Teluk Persia dan India-Islam dari Gujarat. Selain berdagang, mereka menyebarkan agama dan bahasa Arab ke bangsa Melayu.
Literatur keagamaan berbahasa Melayu mulai dipengaruhi bahasa Arab, meskipun masih tetap mempertahankan istilah Sanskerta.
Kosakata bahasa Arab mulai mewarnai berbagai bidang, seperti hukum, kesehatan, dan linguistik.
Pengaruh Bahasa Portugis
Pada abad ke-16 dan ke-17, bangsa Portugis mulai berdagang ke wilayah Nusantara. Bahasa Portugis menjadi bahasa penghubung perdagangan di Malaka, Batavia, Maluku, Timor, dan Flores.
Selain berdagang, mereka juga menyebarkan agama Kristen.
Bahasa Portugis banyak memengaruhi istilah dalam agama Kristen, makanan, alat rumah tangga, istilah perang, dan lain-lain.
Pengaruh Bahasa Belanda
Bangsa Belanda melalui Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) lebih memilih menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa administrasi ketika mulai berdagang di wilayah Nusantara pada 1618.
Selain administrasi, bahasa Melayu juga digunakan dalam perdagangan dan penyebaran agama Protestan.
VOC menetapkan penggunaan bahasa Melayu Standar atau disebut juga bahasa Melayu Tinggi. Variasi ini digunakan dalam tradisi sastra dan bidang hukum di kerajaan Riau-Johor.
Sementara itu bahasa Belanda digunakan sebagai bahasa dinas resmi.
Tertarik mempelajari bahasa asing untuk berbagai kebutuhan? Program Lister tepat untukmu. Di sini kamu akan menemukan program yang tepat untuk kebutuhanmu.