Sakura memang bunga yang paling terkenal di Jepang. Namun tahukah kamu, ada banyak bunga khas Jepang lainnya yang tak kalah cantik?
Dalam bahasa Jepang, bunga-bunga memiliki “bahasa” sendiri, yang disebut dengan hanakotoba. Artinya adalah penafsiran keindahan bunga yang diterapkan menjadi berbagai karya seni dan kehidupan sehari-hari.
Berbagai bunga ini sudah ada di Jepang sejak masa lampau. Masing-masing juga memiliki makna yang mendalam. Kamu dapat menemukan jenis bunga yang berbeda sesuai dengan musim saat kamu berkunjung ke Jepang.
Bunga khas Jepang apa saja yang memiliki keindahan memukau?
Tsubaki (Camellia)
Bunga yang indah ini sering ditemui dalam pola tradisional Jepang. Tsubaki mekar pada musim semi.
Bunga ini melambangkan sifat rendah hati, kebijaksanaan, dan cinta yang sempurna.
Sumire (Violet)
Sumire tumbuh di musim semi. Bentuk bunga ini mirip dengan bentuk wadah tinta yang menjadi asal-usul namanya. Sumi berarti tinta, ire berarti wadah.
Dalam hanakotoba, bunga ini melambangkan cinta yang kecil, ketulusan, dan kebahagiaan yang sederhana.
Momo (Persik)
Momo mekar selama musim semi. Bunga berwarna merah jambu dan putih tersebut didatangkan dari China pada Periode Yayoi. Buahnya sendiri dapat dimakan.
Bunga ini melambangkan kepribadian yang memikat.
Sakura
Sakura atau cherry blossom merupakan bunga nasional Jepang. Masyarakat Jepang gemar menyaksikan bunga sakura mekar selama musim semi. Bahkan ada perayaan khusus yang disebut hanami.
Dalam hanakotoba, sakura berarti keindahan hati. Bunga ini hanya mekar dalam waktu yang singkat. Dalam berbagai karya seni dan puisi, sakura melambangkan hidup yang fana dan berlangsung singkat.
Sakurasou
Sakurasou adalah bunga yang mekar saat musim semi. Dinamai sakurasou karena bentuknya yang mirip seperti bunga sakura.
Bunga ini sudah ada sejak Periode Edo dan cukup terkenal di Jepang. Sakurasou melambangkan hasrat dan cinta abadi.
Asagao (Morning Glory)
Asagao pertama kali ada di Jepang pada Periode Heian. Bunga ini mekar pada musim panas.
Sesuai namanya, asagao hanya mekar di pagi hari saat udara masih sejuk. Bunga ini melambangkan ikatan cinta dan cinta yang singkat.
Kiku (Krisan)
Bunga ini berasal dari China, tetapi kini menjadi salah satu simbol Jepang selain sakura. Kiku mekar saat musim gugur.
Dalam hanakotoba, kiku melambangkan kebangsawanan, rasa percaya, dan kemurnian.
Kinmokusei (Orange Osmanthus)
Bunga berwarna oranye ini mekar selama musim gugur. Kinmokusei awalnya berawal dari China, lalu dibawa ke Jepang pada Periode Edo.
Dalam bahasa bunga, kinmokusei melambangkan kebenaran dan sosok bangsawan.
Kosumosu (Cosmos)
Bunga berwarna ungu ini mekar saat musim gugur. Kosumosu pertama kali dibawa ke Jepang pada Periode Edo.
Bentuk kelopaknya mirip dengan sakura. Maka dari itu, karakter kanjinya berarti “sakura musim gugur”.
Bunga ini melambangkan hati gadis perawan, kemurnian, dan cinta.
Ume (Aprikot Jepang)
Di masa lampau, perwakilan Jepang yang disebut dengan Kenzuishi berkunjung ke China pada masa Dinasti Sui. Ketika pulang, ia membawa pohon ume ke Jepang.
Buah ume dapat dimakan, bahkan dapat diolah menjadi minuman yang disebut dengan umeshu. Bunganya sendiri mekar selama musim dingin.
Dalam hanakotoba, ume melambangkan sifat elegan, kesetiaan, dan hati yang suci.
Belajar Bahasa Jepang: Bekal Penting di Masa Depan
Syarat penting untuk dapat kuliah, bekerja, atau tinggal di Jepang adalah menguasai bahasanya. Sebagai bekal, kamu dapat mengikuti Kursus Bahasa Jepang di Lister. Di sini kamu akan belajar bersama tutor-tutor ahli dan bersertifikat. Kamu akan mendapatkan modul yang akan membantu proses belajar. Selain itu, kamu dapat memilih jumlah kelas sendiri. Daftar sekarang!