Metode Pembelajaran Adalah pendekatan atau cara yang digunakan pendidik untuk menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik.
Setiap metode memiliki karakteristik, kelebihan, dan tujuan yang berbeda-beda sesuai kebutuhan pembelajaran.
Yuk, kenali macam-macam metode pembelajaran beserta contohnya agar proses belajar jadi lebih efektif dan menyenangkan!
Kursus Bahasa Inggris untuk Anak, Dapatkan Pembelajaran yang Efektif Menggunakan Metode Belajar Interaktif dari Lister! |
Metode pembelajaran adalah
Metode pembelajaran adalah cara atau teknik yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif.
Pengertian metode pembelajaran Menurut Djamarah & Zain (2010: 73) dalam bukunya Strategi Belajar Mengajar,
“Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa dalam proses belajar mengajar.”
Sementara itu, Rusman (2011: 133) dalam Model-Model Pembelajaran menjelaskan bahwa:
“Metode pembelajaran merupakan komponen penting dalam proses pembelajaran, yang berfungsi sebagai alat bantu guru dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan.”
Dalam jurnal ilmiah berjudul “Pemilihan Metode Pembelajaran yang Tepat dalam Proses Belajar Mengajar“ oleh Yuliana (Jurnal Pendidikan, 2020) disebutkan bahwa:
“Metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan materi ajar dapat meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman siswa secara menyeluruh.”
Metode pembelajaran bukan hanya soal cara menyampaikan pelajaran, tetapi juga menyangkut strategi bagaimana siswa bisa memahami, aktif, dan berkembang secara optimal.
Pemilihan metode yang tepat sangat menentukan keberhasilan proses belajar-mengajar.
Baca juga: Gaya Belajar Kinestetik: Definisi, Cara Belajar dan Ciri
15 Macam Macam Metode Pembelajaran
Berikut adalah jenis jenis metode pembelajaran dalam bentuk poin-poin lengkap dan detail, mencakup pengertian, kelebihan, dan kekurangannya.
1. Metode Ceramah
Guru menyampaikan materi pelajaran secara lisan kepada seluruh siswa. Metode ini cocok digunakan saat guru ingin menyampaikan informasi dalam jumlah banyak dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya diterapkan pada materi yang bersifat teoritis dan tidak membutuhkan praktik langsung.
2. Metode Diskusi
Diskusi adalah proses pertukaran ide atau pendapat antara siswa dengan siswa lain atau guru. Metode ini bertujuan untuk melatih kemampuan berpikir kritis dan kolaborasi siswa dalam memahami dan menyelesaikan suatu persoalan bersama.
3. Metode Demonstrasi
Jenis jenis metode pembelajaran ini melibatkan guru yang memperagakan suatu proses, teknik, atau konsep di depan siswa. Cocok untuk materi yang memerlukan pemahaman visual, seperti pelajaran sains atau keterampilan tertentu.
4. Metode Tanya Jawab
Metode ini digunakan dengan cara guru mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk memancing pemikiran atau menguji pemahaman mereka. Teknik ini meningkatkan interaksi antara guru dan siswa serta memperkuat fokus belajar.
5. Metode Problem Based Learning (PBL)
Dalam metode ini, siswa dihadapkan pada suatu permasalahan nyata yang harus dipecahkan. Proses ini mendorong siswa untuk berpikir kritis, bekerja sama, dan belajar secara mandiri melalui pemecahan masalah.
6. Metode Project Based Learning
Metode ini menugaskan siswa untuk membuat proyek tertentu berdasarkan topik pembelajaran. Proyek tersebut melibatkan proses berpikir, perencanaan, pelaksanaan, hingga presentasi hasil yang memperkuat pemahaman siswa secara menyeluruh.
Populer : Gaya Belajar Auditori: Adalah, Manfaat, Contoh & Tips
7. Metode Role Playing
Role playing atau bermain peran adalah metode di mana siswa diminta memerankan suatu tokoh atau situasi. Tujuannya adalah untuk memahami materi melalui pengalaman langsung, terutama dalam pembelajaran sosial atau komunikasi.
8. Metode Discovery Learning
Siswa diarahkan untuk menemukan sendiri konsep atau prinsip melalui pengamatan dan eksplorasi. Metode ini membentuk kemandirian dalam belajar dan meningkatkan rasa ingin tahu.
9. Metode Cooperative Learning
Siswa bekerja sama dalam kelompok kecil untuk menyelesaikan tugas atau memahami materi. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas peran dan kontribusi dalam pembelajaran.
10. Metode Eksperimen
Metode ini digunakan untuk membuktikan suatu konsep atau teori melalui percobaan langsung. Biasanya diterapkan dalam pelajaran sains dan mendorong siswa untuk lebih aktif dan teliti dalam proses belajar.
11. Metode Cooperative Learning (versi model jigsaw)
Dalam model ini, siswa dibagi ke dalam kelompok dan masing-masing bertanggung jawab mempelajari satu bagian materi, lalu saling mengajarkan kepada anggota kelompok lainnya. Ini memperkuat pemahaman dan rasa tanggung jawab siswa.
12. Metode Blended Learning
Blended learning menggabungkan pembelajaran tatap muka dan daring. Metode ini memberikan fleksibilitas waktu serta memaksimalkan pemanfaatan teknologi dalam proses belajar.
Baca juga : Gaya Belajar Auditori, Visual, dan Kinestetik: Simak 3 Perbedaannya
13. Metode Game-Based Learning
Pembelajaran dilakukan melalui aktivitas permainan yang edukatif. Dengan pendekatan ini, siswa lebih terlibat dan termotivasi karena suasana belajar menjadi lebih menyenangkan.
14. Metode Drill and Practice
Metode ini menekankan latihan yang dilakukan secara berulang untuk menguasai suatu keterampilan atau materi. Sangat efektif dalam memperkuat hafalan dan membentuk kebiasaan belajar.
15. Metode Inquiry
Siswa dilatih untuk menyelidiki dan menemukan jawaban atas suatu pertanyaan atau masalah. Proses ini meningkatkan kemampuan ilmiah, logika berpikir, dan pemecahan masalah secara mandiri.

Contoh Kegiatan Belajar Sesuai Metodenya
Berikut adalah contoh kegiatan belajar yang sesuai dengan 10 macam metode pembelajaran yang sudah dijelaskan sebelumnya. Contoh ini bisa membantu kamu memahami penerapan langsung tiap metode di kelas:
1. Metode Ceramah
Guru menjelaskan materi sejarah kemerdekaan Indonesia selama 30 menit di depan kelas, sementara siswa mencatat poin-poin penting.
2. Metode Diskusi
Siswa dibagi menjadi kelompok kecil dan diminta mendiskusikan dampak positif dan negatif penggunaan media sosial, lalu menyampaikan hasil diskusi ke kelas.
3. Metode Demonstrasi
Guru menunjukkan cara melakukan percobaan sains seperti membuat larutan asam-basa di laboratorium, sementara siswa memperhatikan dan mencatat langkah-langkahnya.
4. Metode Tanya Jawab
Setelah menjelaskan materi, guru melempar pertanyaan ke siswa seperti: “Apa perbedaan antara ekosistem alami dan buatan?” dan siswa menjawab satu per satu secara lisan.
5. Metode Problem Based Learning (PBL)
Siswa diberikan kasus: “Bagaimana solusi mengurangi sampah plastik di sekolah?” Mereka ditugaskan menganalisis, merancang ide, dan mempresentasikan solusinya dalam bentuk proposal.
Untuk anda : Teknik Feynman Belajar Efektif : Penjelasan, Cara Belajar & Tips
6. Metode Project Based Learning
Siswa diberi proyek membuat video edukatif tentang pentingnya menjaga lingkungan. Proyek dilakukan selama 2 minggu dan melibatkan riset, produksi, dan presentasi hasil.
7. Metode Role Playing (Bermain Peran)
Siswa diminta memerankan kegiatan rapat OSIS. Ada yang berperan sebagai ketua, sekretaris, dan anggota lain untuk mempraktikkan cara menyampaikan pendapat dan mengambil keputusan.
8. Metode Discovery Learning
Siswa diminta mengamati beberapa benda di sekitarnya dan menemukan sendiri sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan langsung tanpa diberi tahu terlebih dahulu oleh guru.
9. Metode Cooperative Learning
Dalam pelajaran matematika, siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan soal cerita, membagi tugas masing-masing, lalu mempresentasikan penyelesaiannya ke kelas.
10. Metode Eksperimen
Siswa melakukan eksperimen menanam tanaman kacang hijau di berbagai media (kapas, tanah, pasir), lalu mencatat dan membandingkan hasil pertumbuhan setiap hari.
11. Metode Cooperative Learning
Contoh kegiatan: Siswa dibagi menjadi kelompok kecil beranggotakan empat orang. Masing-masing anggota diberi bagian soal matematika yang berbeda tetapi saling berkaitan.
Setelah menyelesaikan bagiannya, mereka saling menjelaskan dan menyatukan jawaban sebagai kelompok untuk dipresentasikan ke kelas. Teknik ini biasa disebut model Jigsaw.
12. Metode Blended Learning
Contoh kegiatan: Guru memberikan materi pengantar dalam bentuk video pembelajaran yang ditonton siswa di rumah.
Selanjutnya, siswa mengikuti sesi tatap muka di kelas untuk berdiskusi, bertanya, dan mengerjakan latihan soal secara langsung dengan pendampingan guru.
13. Metode Game-Based Learning
Contoh kegiatan: Guru menggunakan platform seperti Kahoot! untuk membuat kuis interaktif seputar materi “Tata Surya.”
Siswa menjawab pertanyaan secara real-time dan bersaing dengan teman-temannya. Suasana belajar jadi lebih menyenangkan dan siswa lebih antusias mengulang materi.
14. Metode Drill and Practice
Contoh kegiatan: Guru memberikan latihan soal matematika tentang pecahan sebanyak 10 soal.
Siswa diminta mengerjakannya dalam waktu tertentu, lalu guru memberikan soal sejenis dengan variasi angka untuk diulang agar pemahaman dan keterampilan menghitung siswa semakin kuat.
15. Metode Inquiry
Contoh kegiatan: Dalam pelajaran IPA, guru mengajukan fenomena seperti “mengapa es mencair di suhu ruang.”
Siswa diminta membuat pertanyaan, merancang percobaan sederhana, mengamati hasilnya, lalu menarik kesimpulan berdasarkan data yang mereka temukan secara mandiri.
Pentingnya Memilih Metode Pembelajaran yang Tepat
Memilih metode pembelajaran yang tepat sangat penting karena berdampak langsung pada efektivitas proses belajar-mengajar.
Metode yang sesuai dengan karakteristik siswa, materi, dan tujuan pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar, keterlibatan, dan pemahaman siswa secara lebih mendalam.
Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda, ada yang lebih suka visual, kinestetik, atau auditori sehingga pendekatan yang fleksibel akan membantu mereka menyerap materi dengan lebih optimal.
Belajar Bahasa Asing Menggunakan The Lister Method dari Lister
Kursus bahasa asing di Lister terbukti efektif berkat penerapan The Lister Method yang mendorong proses belajar secara interaktif, menyenangkan, dan terarah.
Metode ini dirancang untuk membantu siswa memahami materi dengan lebih mudah dan aplikatif.
Tersedia berbagai pilihan kelas, mulai dari kelas anak-anak seperti Kursus English for Kids dan Kursus Mandarin for Kids,
hingga kelas akademik dan profesional seperti Academic English, Business English, serta berbagai bahasa asing lainnya.
Kamu bisa menyesuaikan ukuran kelas (privat atau semi privat) dan memilih waktu belajar yang fleksibel sesuai kebutuhanmu. Yuk, konsultasikan kebutuhan belajarmu sekarang juga melalui WhatsApp Lister!
Sumber gambar sampul: Freepik