Setiap cerita selalu memiliki moral atau pesannya tersendiri. Baik cerita untuk anak-anak hingga dewasa, cerita pendek selalu menarik bagi para penggemarnya. Termasuk untuk orang-orang yang sedang belajar Bahasa Inggris, membiasakan diri dengan cerita pendek berbahasa Inggris akan sangat membantu kamu mengupgrade kemampuan diri. Di bawah ini beberapa cerita pendek berbahasa Inggris dengan berbagai tema yang bisa menjadi referensi belajar!
Contoh Cerita Berbahasa Inggris
Contoh teks berbahasa Inggris 1
Mbah Batu (Batu)
Dikutip dari kumpulan cerita pendek berbahasa Inggris, Universitas Muhammadiyah Malang.
The name of Batu comes from an Islamic wise man Abu Ghonaim, the follower of Prince Diponegoro. People in the past called him Mbah Wastu or Mbah Tu or sometimes Mbatu (Batu). He left his hometown and moved to the area of Mount Panderman to run away from the Dutch troops. Then, Mbah Wastu started his new life with the people there by sharing his knowledge, and teachings he got from his mentor, Prince Diponegoro. In the beginning, Mbah Wastu and his followers lived as a group in Bumiaji, Sisir, and Temas. Then, the community have slowly got bigger up until now.
Mbah Batu (Batu)
Batu berasal dari nama seorang ulama pengikut Pangeran Diponegoro yangbernama Abu Ghonaim yang selanjutnya masyarakat setempat akrab menyebutnya dengan panggilan Mbah Wastu or Mbatu atau Batu. Sedikit menengok ke belakang tentang sejarah keberadaan Abu Ghonaimsebagai cikal bakal serta orang yang dikenal sebagai pemuka masyarakat yangmemulai babat alas dan dipakai sebagai inspirasi dari sebutan wilayah Batu, sebenarnya Abu Ghonaim sendiri adalah berasal dari Jawa Tengah.Abu Ghonaim sebagai pengikut Pangeran Diponegoro yang setia, dengan sengaja meninggalkan daerah asalnya Jawa Tengah dan hijrah dikaki Gunung Panderman untuk menghindari pengejaran dan penangkapan dari serdadu Belanda (Kompeni). Abu Ghonaim atau Mbah Wastu yang memulai kehidupan barunya bersama dengan masyarakat yang ada sebelumnya serta ikut berbagi rasa,pengetahuan dan ajaran yang diperolehnya semasa menjadi pengikut Pangeran Diponegoro. Bermula mereka hidup dalam kelompok di daerah Bumiaji, Sisir danTemas akhirnya lambat laun komunitasnya semakin besar dan banyak serta menjadi suatu masyarakat yang ramai.
Contoh teks 2
Nelayan dan Ikan Mas
Ada sepasang suami istri yang sudah tua tinggal di sebuah pulau kecil. Sang kakek bekerja sebagai nelayan dan sang nenek adalah seorang ibu rumah tangga. Hari demi hari, kakek pergi ke laut untuk mencari ikan. Tapi dia sama sekali tidak mendapatkan ikan. Suatu hari, tiba-tiba jaringnya bergerak, lalu dia menariknya. Ada ikan emas kecil di dalam jaringnya. Sang kakek sangat kaget saat mendengar ikan itu berbicara kepadanya. Ikan tersebut mengatakan kepadanya bahwa ikan tersebut dapat mengabulkan keinginannya jika sang kakek membiarkannya pergi. Tapi nelayan itu tidak meminta apapun dan membiarkan ikannya pergi. Sesampainya di rumah, sang nenek marah karena kakek tidak mendapatkan ikan sehingga mereka tidak memiliki makanan sama sekali. Kemudian, kakek-pun mengatakan kepada nenek bahwa dia menemukan seekor ikan emas yang bisa mengabulkan permintaannya. Mendengar ceritanya, nenek menjadi lebih marah karena dia tidak meminta apapun. Sang nenek lalu meminta kakek untuk kembali ke laut untuk menemui ikan emas. Dia menginginkan segalanya tapi dia tidak pernah puas. Dia bahkan ingin menjadi dewi laut yang tinggal di istana dengan banyak pelayan. Laut emas tidak mengatakan apa-apa dan berenang kembali ke laut. Ketika mereka pulang, mereka tidak melihat istana dengan banyak pelayan. Mereka hanya melihat sebuah pondok tua; sang nenek hanya bisa menyesali dirinya yang serakah.
The Fisherman and The Golden Fish
There was an old couple living on a small island. The husband worked as a fisherman and the wife stayed at home. Day by day, the husband went to the sea to find fish. But he did not get any fish at all. One day, suddenly his net moved around, then he pulled it. There was a small golden fish in his net. He was shocked when he heard the fish spoke to him. The fish told the fisherman that the fish could grant his wish if the fisherman let it go. But the fisherman did not ask for anything and just let the fish go.
Dikutip dari kumpulan cerita pendek berbahasa Inggris, Universitas Muhammadiyah Malang.
At home the wife got angry because he did not catch any fish. So, they did not have anything to eat. Then, he told her that he found a golden fish that could him grant anything. Hearing the story, she got angrier because he did not ask anything. The wife asked the grandpa to go back to the sea to meet the golden fish. She wanted everything but she was never satisfied. She even wanted to be the goddess of the sea living in a palace with many servants. The golden sea said nothing and swam back to the sea. When they came home, they did not see a palace with many servants. They only saw an old hut; she regretted her being greedy.
Contoh teks berbahasa Inggris 3
Candi Songgoriti
Kuil Songgoriti atau Candi Supo adalah satu-satunya candi Mpu Sindok, raja pertama Kerajaan Medang, di Batu. Candi ini mulai dibangun oleh Mpu Sindok yang ingin membangun sebuah tempat peristirahatan untuk para tamu kerajaan di gunung dimana terdapat mata air. Menteri besar kerajaan, Mpu Supo, menjadi pemimpin pembangunan kuil ini. Sampai sekarang, ada mata air segar dan segar di
sekitar candi. Dulu, orang menggunakan mata air untuk membersihkan keris mereka (belati tradisional Jawa). Banyak orang percaya bahwa mata air yang dulunya sejuk dan segar sudah menjadi panas. Mata air panas ini bertahan lama sampai hari ini dan menjadi daya tarik di kuil Songgoriti.
Songgoriti Temple
Songgoriti Temple or Supo Temple is the only temple of Mpu Sindok, The first king of Medang Kingdom, in Batu. This temple was started to build by Mpu Sindok who wanted to build up a resort for the kingdom’s guests in the mountain where there were water springs. The great minister of the kingdom, Mpu Supo, became the leader of the construction of this temple. Up to now, there are cool and fresh water springs around the temple. In the past, people used water springs for cleaning their keris (Javanese traditional dagger).
Dikutip dari kumpulan cerita pendek berbahasa Inggris, Universitas Muhammadiyah Malang.
Many people believe that the water springs that used to be cool and fresh have become hot. This hot water springs last long up until today and becomes the attraction in Songgoriti temple.