Kamu ingin bisa berbahasa Jepang layaknya penutur asli? Kamu wajib belajar berbicara bahasa Jepang secara aktif, yakni melalui Kursus Bahasa Jepang.
Salah satu kata yang wajib kamu pelajari agar terdengar seperti penutur asli bahasa Jepang adalah subarashii. Kata ini lazim diucapkan dalam percakapan sehari-hari untuk memberi pendapat positif akan suatu hal.
Apa Arti Subarashii?
Subarashii dapat diartikan sebagai luar biasa, bagus sekali, atau indah. Kata ini dapat dimaknai sebagai “sesuatu yang lebih unggul dibandingkan lainnya” atau “sesuatu yang terbaik pada kategorinya”.
Kata ini sering dieja salah, yakni dengan subarashi.
Penulisan Subarashii
Seperti kata bahasa Jepang lainnya, subarashii dapat ditulis menggunakan kanji, hiragana, dan katakana. Namun subarashii lebih umum ditulis menggunakan kanji.
Kanji
素晴らしい
Hiragana
すばらしい
Katakana
スバラシイ
Kanji Subarashii
Seperti banyak kata bahasa Jepang, kanji 素晴 berasal dari karakter Mandarin. Karakter 素 dibaca su, artinya “mendasar”. Karakter 晴 dibaca ba, yakni merujuk pada “cuaca cerah”.
Walaupun begitu, makna dari masing-masing kanji secara individual tidak berkaitan dengan arti kata jika kanji tersebut digabungkan. Sehingga 素晴らしい tidak ada kaitannya dengan “cuaca cerah yang mendasar”. Kanji 素晴らしい berarti “luar biasa”.
Contoh Penggunaan Subarashii dalam Kalimat
Kata sifat dapat dilekatkan dengan kata benda apapun. Ada dua cara untuk melekatkan kata sifat ini dengan kata benda.
Pertama, tulis kata sifat dan diikuti dengan kata benda. Untuk kata sifat-i, tidak membutuhkan kata hubung.
Cara lain kamu bisa mengikuti pola kata benda – partikel penghubung – kata sifat – kata kerja penghubung.
Untuk kata subarashii, cara apapun yang kamu pakai, struktur kalimat harus sesuai. Berikut contohnya.
- あいつの料理は素晴らしいですね。 (Aitsu no ryōri wa subarashīdesu ne.) – Masakannya luar biasa.
Contoh ini menggunakan cara yang lebih rumit untuk menyatakan suatu kata benda (masakan) luar biasa. Kata benda majemuk yang digunakan adalah あいつの料理 (masakannya).
- 素晴らしい天気だったから、公園に行きまeした。 (Subarashī tenkidattakara, kōen ni iki ma e shita.) – Cuacanya sangat bagus, jadi aku pergi ke taman.
Kalimat ini menggunakan cara yang lebih sederhana, yakni menempatkan subarashii sebelum tenki (天気), yakni cuaca.
Walaupun kedua kalimat ini dibentuk dengan cara yang berbeda, maknanya sama.