Membicarakan budaya Jepang, tak lepas dari membahas pakaian tradisionalnya, kimono. Pakaian tradisional seperti kimono dapat dipakai pria dan wanita, dengan sedikit perbedaan model dan corak.
Apa itu Kimono?
Kimono (着物) adalah pakaian tradisional Jepang. Kimono berbentuk jubah sepanjang mata kaki.
Ki berarti pakai dan mono berarti barang. Secara harfiah, kimono berarti barang yang dikenakan atau dipakai.
Terdapat beberapa jenis kimono yang digunakan untuk keperluan berbeda. Contohnya kimono untuk upacara tradisional berbeda dengan kimono sehari-hari.
Umumnya pakaian tersebut terbuat dari sutra. Jubah kimono diikat di pinggang dengan sehelai kain yang disebut dengan obi.
Kimono melambangkan umur panjang dan keberuntungan. Beberapa jenis motif secara khusus menunjukkan status pemakainya, seperti status perkawinan, pekerjaan, dan acara yang dihadiri.
Asal Usul
Kimono atau gofuku berakar dari pakaian khas China, hanfu. Gofuku sendiri berarti pakaian khas Dinasti Wu di China.
Sejarah kimono pertama kali tercatat pada Periode Heian (794-1192). Kain dipotong lurus membentuk pakaian yang dapat dikenakan semua orang tanpa terbatas ukuran. Pada Periode Edo (1603-1868), pakaian tersebut kosode yang dapat dipakai pria atau wanita.
Di masa lampau, kimono melambangkan status sosial. Samurai mengenakan kimono yang terbuat dari sutra untuk menunjukkan kekayaannya.
Kimono tradisional terbuat dari sutra, linen, brokat, satin, dan rami yang dilukis tangan. Sementara itu kimono modern terbuat dari rayon, katun, polyester, dan bahan sintetis lainnya.
Kimono dijual dengan harga yang tergolong mahal. Hal ini disebabkan pembuatannya harus dilakukan dengan tangan, bukan mesin jahit.
Motif Kimono
Corak kimono untuk masing-masing musim berbeda. Warna-warna pucat seperti hijau muda cocok untuk musim semi, sementara warna yang sejuk seperti lavender atau biru gelap cocok untuk musim panas.
Di musim gugur, warna yang dominan adalah kemerahan seperti daun gugur. Sementara itu warna yang kuat seperti hitam atau merah cocok untuk musim dingin.
Warna-warna tersebut dapat digunakan baik pria maupun wanita. Kain kimono yang polos biasanya dihiasi bordir.
Motif yang biasa digunakan untuk kimono terinspirasi dari objek alam seperti daun, bunga, dan burung.
Cara Memakai Kimono
Kimono tradisional terdiri dari 12 lapis yang disebut dengan juni-hitoe. Namun kimono ini terlalu berat untuk dikenakan, sehingga jumlah lapisannya dikurangi.
Di masa modern, jubah kimono berbentuk seperti huruf T dengan lengan panjang menjuntai. Kimono untuk wanita berbentuk terusan, sedangkan untuk pria berbentuk atasan dan bawahan.
Kerah kimono ditutup di bagian depan tubuh. Kerah bagian kanan disampirkan terlebih dahulu, baru kerah bagian kiri. Dengan begitu, kerah kiri berada di atas.
Setelah itu obi dililitkan di bagian perut dan diikat di punggung. Obi untuk wanita lebih lebar daripada obi untuk pria.
Obi wanita dililitkan di bagian perut, sedangkan obi pria dililitkan di bagian pinggang. Alas kaki yang digunakan saat memakai kimono adalah zori atau geta.
Saat ini, kimono biasanya hanya digunakan pada upacara seperti pernikahan, minum teh, dan acara formal lainnya. Kimono juga lebih sering dikenakan wanita.
Kimono juga dikenakan pesumo profesional di luar arena sumo, pelayan rumah makan tradisional, dan pegawai penginapan tradisional.
Apa Bedanya Kimono dan Yukata?
Yukata adalah salah satu jenis kimono. Namun yukata bersifat informal, biasanya digunakan saat cuaca hangat atau untuk festival budaya.
Yukata dapat dipakai sebagai jubah mandi atau pakaian tidur di penginapan tradisional. Baca selengkapnya di sini.
Belajar Bahasa Jepang: Bekal Penting di Masa Depan
Syarat penting untuk dapat kuliah, bekerja, atau tinggal di Jepang adalah menguasai bahasanya. Sebagai bekal, kamu dapat mengikuti Kursus Bahasa Jepang di Lister.
Di sini kamu akan belajar bersama tutor-tutor ahli dan bersertifikat. Kamu akan mendapatkan modul yang akan membantu proses belajar. Selain itu, kamu dapat memilih jumlah kelas sendiri. Daftar sekarang!