Kraepelin test adalah sebuah instrumen psikologi yang dirancang untuk mengukur kemampuan dan karakteristik individu dalam berbagai aspek, seperti kecepatan, ketelitian, konsistensi, dan daya tahan kerja.
Tes ini sering digunakan dalam proses rekrutmen karyawan, konseling karir, diagnosa klinis, dan pengembangan diri. Berikut Lister berikan penjelasan juga contoh tes Kraepelin untuk kamu!
Dapatkan Tips dan Strategi Mengerjakan Tes Kraepelin, Gabung Kelas Psikotes Preparation Lister! |
Kraepelin Test Adalah
Kraepelin test, atau dikenal juga dengan nama Kraepelin Pauli test, merupakan tes psikologi non-verbal yang dikembangkan oleh Emil Kraepelin, seorang psikiater asal Jerman, dan kemudian dimodifikasi oleh Richard Pauli.
Tes ini menuntut individu untuk menjumlahkan dua angka yang berdekatan dalam kolom secara vertikal dan menuliskan hasilnya di antara kedua angka tersebut.
Proses ini dilakukan secara kontinu selama beberapa menit dengan instruksi “garis” yang menKamukan pergantian baris.
Untuk anda : Jurusan yang Sedikit Peminat Tapi Peluang Kerja Besar
Kraepelin test memiliki peran penting dalam mengidentifikasi potensi individu dan membantu mereka mencapai kesuksesan dalam berbagai bidang.
Melalui serangkaian angka yang disusun secara vertikal, Kraepelin test menantang individu untuk melakukan penjumlahan sederhana secara berulang dalam waktu tertentu.
Hasil tes ini akan menunjukkan grafik kerja individu yang mencerminkan fluktuasi performa, stabilitas emosi, dan kemampuan adaptasi terhadap tekanan.
Kraepelin Test Untuk Apa?
Kraepelin test memiliki aplikasi yang luas dalam berbagai bidang, antara lain:
Seleksi Karyawan
Dalam proses rekrutmen, Kraepelin test membantu perusahaan untuk menyeleksi kandidat yang memiliki kemampuan berhitung, konsentrasi, dan daya tahan kerja yang baik, terutama untuk posisi yang menuntut ketelitian dan fokus tinggi seperti akuntan, analis keuangan, dan programmer.
Konseling Karir
Tes ini dapat memberikan gambaran tentang karakteristik individu yang berkaitan dengan kemampuan kerja, seperti kecepatan, ketelitian, konsistensi, dan stabilitas emosi.
Informasi ini dapat membantu individu dalam memilih karir yang sesuai dengan potensi dan kepribadian mereka.
Baca juga : 5 Metode Penilaian Kerja yang Paling Umum Dipakai Perusahaan
Diagnosa Klinis
Dalam bidang psikologi klinis, Kraepelin test dapat digunakan untuk mendeteksi gangguan perhatian, hiperaktivitas, dan gangguan mental lainnya.
Tes ini membantu psikolog untuk memahami kondisi mental individu dan memberikan intervensi yang tepat.
Pengembangan Diri
Kraepelin test dapat membantu individu untuk mengenali kekuatan dan kelemahan mereka dalam hal konsentrasi, ketelitian, dan daya tahan kerja.
Dengan memahami hasil tes, individu dapat mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan performa diri dan mencapai potensi maksimal mereka.
Perbedaan Tes Pauli dan Kraepelin
Meskipun sama-sama dikembangkan oleh Kraepelin dan Pauli, kedua tes ini memiliki perbedaan dalam beberapa aspek:
Fitur | Tes Pauli | Tes Kraepelin |
Bentuk Soal | Penjumlahan angka-angka yang disusun dalam kolom dan baris membentuk tabel besar. | Penjumlahan angka-angka yang disusun dalam satu kolom panjang secara vertikal. |
Waktu Pengerjaan | Setiap kolom dikerjakan selama 60 detik. | Pengerjaan dilakukan secara kontinu selama beberapa menit dengan instruksi “garis” yang menKamukan pergantian baris. |
Fokus | Lebih menekankan pada kecepatan dan ketepatan dalam menjumlahkan angka. | Lebih menekankan pada daya tahan, konsistensi, dan stabilitas emosi dalam mengerjakan tugas berulang. |
Interpretasi | Menghasilkan grafik “Pauli Step Curve” yang menunjukkan pola kerja dan fluktuasi performa. | Menghasilkan grafik kerja yang menunjukkan fluktuasi performa, daya tahan, dan adaptasi terhadap tekanan. |
Selain itu yang terpenting dari test Kraepelin adalah dikerjakan dari bawah ke atas. Bedanya dengan tes Pauli adalah, tes pauli dikerjakan dari atas ke bawah.
Cara Mengerjakan Kraepelin Test
- Pahami Susunan Lembar Tes:
Lembar tes terdiri dari angka-angka yang disusun secara vertikal dalam kolom. Kamu akan menjumlahkan dua angka yang berurutan, dimulai dari angka paling bawah di setiap kolom. - Tulis Hasil Penjumlahan:
Hasil penjumlahan ditulis di antara dua angka tersebut. Jika hasil penjumlahan lebih dari satu digit, tuliskan hanya angka terakhirnya.- Contoh: Jika 7 + 6 = 13, tulis angka 3.
- Pindah Kolom Sesuai Instruksi:
Petugas tes akan memberikan aba-aba kapan harus berpindah ke kolom berikutnya. Jangan lanjutkan kolom sebelumnya jika sudah diminta pindah. - Terus Lanjutkan Hingga Tes Selesai:
Penjumlahan dilakukan tanpa henti hingga waktu pengerjaan selesai. Tetap fokus untuk menjaga ritme pengerjaan.
Contoh Kraepelin Test
Kamu akan diminta untuk menjumlahkan 2 + 3, tuliskan hasilnya (5) di antara kedua angka tersebut. Kemudian lanjutkan dengan 3 + 5, tuliskan hasilnya (8), dan seterusnya.
Kraepelin Test Scoring, Bagaimana Hasil Tes Kraepelin yang Bagus?
Tes Kraepelin mengukur kecepatan, konsistensi, dan ketahanan mental peserta dalam menyelesaikan tugas yang monoton dan cepat. Berikut adalah beberapa aspek yang dinilai berhasil dalam tes ini:
1. Kecepatan dan Ketepatan:
- Bagus: Peserta dapat menjumlahkan angka dengan cepat dan tepat, tanpa banyak kesalahan. Penulisan hasil penjumlahan dilakukan dengan cepat di antara angka yang relevan.
- Kurang Bagus: Banyak kesalahan dalam penjumlahan atau waktu yang dihabiskan terlalu lama untuk setiap kolom.
2. Konsistensi:
- Bagus: Peserta dapat menjaga ritme penjumlahan yang konsisten sepanjang tes tanpa menurunkan kecepatan atau kehilangan fokus.
- Kurang Bagus: Terdapat fluktuasi kecepatan kerja, di mana peserta melambat atau kehilangan konsentrasi di tengah tes.
3. Ketekunan dan Ketahanan Mental:
- Bagus: Peserta tetap tenang dan fokus meskipun harus mengerjakan tugas yang monoton dan berulang selama waktu yang lama.
- Kurang Bagus: Mudah terganggu atau kehilangan konsentrasi, serta merasa cepat lelah atau tertekan.
Insight Menarik : Cara Presentasi dalam Bahasa Inggris untuk Karyawan |
4. Manajemen Waktu:
- Bagus: Peserta dapat mengatur waktu dengan baik, menyelesaikan sebanyak mungkin kolom tanpa terburu-buru atau terlalu lambat.
- Kurang Bagus: Tidak bisa menyelesaikan seluruh kolom dalam waktu yang ditentukan atau menghabiskan terlalu lama di satu kolom.
5. Minim Kesalahan:
- Bagus: Hanya sedikit atau bahkan tanpa kesalahan dalam penjumlahan, yang menunjukkan ketelitian yang tinggi.
- Kurang Bagus: Banyak kesalahan dalam penjumlahan atau tidak mengikuti instruksi dengan benar.
6. Grafik yang bagus
Tes Krapelin adalah tes psikologi yang mengukur kemampuan perhatian, konsentrasi, dan kecepatan dalam menyelesaikan tugas.
Hasil tes ini biasanya digambarkan dalam bentuk grafik yang menunjukkan performa peserta sepanjang waktu.
Grafik yang baik untuk tes Krapelin biasanya menunjukkan:
- Stabilitas: Hasil yang stabil, tanpa banyak fluktuasi yang besar, menandakan bahwa peserta dapat mempertahankan fokus dan konsentrasi secara konsisten.
- Peningkatan bertahap: Grafik yang menunjukkan peningkatan yang konsisten dari awal hingga akhir tes mengindikasikan bahwa peserta mampu meningkatkan kinerja mereka seiring berjalannya waktu.
- Tanpa penurunan signifikan: Penurunan yang tiba-tiba atau tajam menunjukkan penurunan kemampuan konsentrasi atau ketahanan mental, yang tidak diinginkan dalam hasil tes yang baik.
Secara umum, grafik tes Krapelin yang ideal memiliki bentuk yang konsisten, dengan sedikit fluktuasi, dan menunjukkan kemampuan untuk terus berusaha dengan fokus tinggi tanpa banyak penurunan kinerja.
Secara keseluruhan, tes Kraepelin yang dinilai bagus adalah tes di mana peserta dapat mengerjakan soal dengan kecepatan stabil, ketepatan tinggi, dan konsistensi yang terjaga, sambil tetap mempertahankan fokus dan ketahanan mental selama seluruh tes.
Tips dan strategi mengerjakan tes Kraepelin
Saat mengerjakan tes Krapelin, penting untuk memulai dengan kecepatan yang konsisten. Jangan terburu-buru di awal karena itu bisa mengganggu fokus dan konsentrasi kamu.
Cobalah untuk menemukan ritme yang nyaman sehingga kamu dapat menjaga kestabilan sepanjang tes. Mengatur kecepatan yang tepat memungkinkan kamu untuk bekerja dengan lebih efisien tanpa merasa terburu-buru atau tertekan.
Untuk anda : Cara Kerja Efektif dan Efisien, Intip Tips dan Strategi Terbaik
Selain itu, kecepatan yang konsisten akan membantu kamu mempertahankan fokus, sehingga kinerja tetap optimal hingga akhir tes.
Selain kecepatan, sangat penting untuk memperhatikan pola dan aliran angka yang muncul dalam tes. Tes Krapelin sering kali mengikuti pola tertentu, dan dengan mengenali pola tersebut, kamu bisa mengisi angka lebih cepat dan akurat.
Dengan memahami urutan angka yang diberikan, kamu dapat memprediksi langkah selanjutnya, sehingga mengurangi kebingungannya.
Populer : Apa itu Multitasking: Kekurangan, Kelebihan & Tipsnya
Tetap jaga fokus dan konsentrasi sepanjang tes. Gangguan kecil bisa mengacaukan urutan dan menyebabkan kesalahan, jadi pastikan untuk
tetap fokus pada setiap angka yang harus kamu kerjakan, menghindari distraksi yang bisa menghalangi performa kamu.
Lancar lalui test Kraepelin dengan Strategi, Pahami caranya bersama Lister!
Persiapkan diri kamu untuk psikotes kerja dengan optimal bersama Lister, karena ada kelas persiapan psikotes yang bisa kamu ikuti!
Di kelas Psikotes Kerja Lister, kamu akan dibekali dengan berbagai materi untuk menghadapi berbagai tes, seperti Tes Kraepelin, Tes Pauli, Tes IQ, Tes Verbal, Tes MBTI, dan tes lainnya yang sesuai dengan kebutuhan belajarmu.
Dengan sistem pembelajaran online dan jadwal yang fleksibel, kamu bisa menyesuaikan waktu belajar sesuai dengan kebutuhan pribadi.
Dibimbing oleh tutor berpengalaman, kamu akan mempelajari berbagai tips dan strategi terbaik agar sukses dalam psikotes kerja.
Ayo, persiapkan dirimu untuk meraih kesempatan karier yang lebih baik! Hubungi kami sekarang lewat WhatsApp untuk informasi lebih lanjut.
Sumber gambar sampul : Youtube Ariyan Masrur