Fakta Unik Cheongsam (Qipao), Gaun Elegan dari China

cheongsam qipao

Kursus Bahasa Mandarin – Budaya suatu negara tak terlepas dari gaya berpakaiannya. Begitu pula dengan China yang memiliki gaun khas yang disebut dengan cheongsam.

Bagaimana awalnya pakaian tradisional Negeri Tirai Bambu berevolusi menjadi gaun modern ini? Berikut kisahnya.

Apa itu cheongsam?

Cheongsam, disebut juga dengan qipao, adalah gaun tradisional untuk wanita yang berasal dari China. Beberapa ciri khas gaun ini adalah menggunakan kain sutra, memiliki kerah tegak, dan terdapat kancing yang terbuat dari kain di bagian kerah.

Qipao modern identik dengan potongan yang ketat sehingga membentuk siluet tubuh. Tak hanya itu, qipao sering diasosiasikan dengan kalangan sosialita elit di Shanghai, China mulai tahun 1920 sampai 1960-an.

Walaupun begitu, model ini tidak muncul begitu saja. Simak sejarah pakaian China tradisional yang berawal dari hanfu, dalam artikel Mengenal Hanfu: Baju Tradisional Masyarakat China Kuno.

Asal-usul Cheongsam

Bagaimana awalnya cheongsam muncul? Dikutip dari The Collector, masa Dinasti Qing (1644-1912) dikuasai oleh bangsa Manchuria, yang disebut juga dengan Qiren. Untuk membedakan kaum penguasa dengan rakyat biasa (bangsa Han), orang Manchuria menetapkan aturan berpakaian.

Diciptakanlah jubah panjang bernama changpao untuk pria, dan gaun panjang dengan potongan longgar bernama qipao untuk wanita.

Gaun tersebut dibuat sepanjang mata kaki dengan belahan di bagian kaki kanan atau kiri. Tujuannya agar memudahkan penggunanya dapat bergerak dengan leluasa atau menunggang kuda. Untuk menutupi bagian kaki, wanita menggunakan celana di dalamnya.

Potongan qipao yang longgar tidak menunjukkan siluet tubuh pemakainya. Namun untuk menunjukkan sisi feminim si pengguna, qipao kemudian diberi hiasan seperti manik-manik, batu mulia, atau bordiran dengan motif bunga.

Gerakan 4 Mei

Setelah jatuhnya kekuasaan Dinasti Qing, China mengalami perubahan drastis, termasuk dari segi kehidupan sosial. Ideologi Barat mulai diserap dan dipelajari masyarakat China pada tahun 1910-an.

Kaum wanita berupaya memperjuangkan hak yang selama ini dibatasi di ruang domestik saja. Mereka menuntut kesetaraan pendidikan, pekerjaan, serta andil dalam politik negara. Segala sesuatunya berubah, termasuk dalam pandangan dan pilihan pakaian.

Saat Gerakan 4 Mei pada 1919, para mahasiswi turun ke jalanan untuk menuntut kesetaraan. Mereka mengenakan changpao yang selama ini dikhususkan untuk kalangan cendekiawan laki-laki.

Wanita mulai memakai stoking di dalam qipao, bukan lagi celana dengan potongan longgar. Gaya berpakaian ini pun menarik dan memengaruhi mode wanita di berbagai kota besar, salah satunya Shanghai.

Qipao Modern

Pada tahun 1920-an, Shanghai adalah kota kosmopolitan yang modis, modern, dan glamor. Di sinilah muncul qipao modern yang menjadi awal mula cheongsam yang kita kenal sekarang.

Potongan qipao menjadi lebih ketat sesuai siluet tubuh, tidak lagi longgar seperti jubah Manchuria. Potongan lengannya lebih pendek, belahan kakinya lebih tinggi, dan kerahnya lebih tinggi serta tegak. Di bagian kerah terdapat pankou, yakni kancing tradisional yang berbentuk seperti simpul.

Model terbaru ini membuat wanita lebih memperhatikan postur dan pembawaan dirinya, di samping menarik perhatian dengan penampilan yang modis. Model tersebut sesuai dengan kehidupan di Shanghai yang glamor.

Pada masa ini, qipao adalah pakaian yang umum digunakan wanita dari kelas sosial manapun. Qipao menjadi standar mode bagi China modern. Tokoh-tokoh wanita ternama di negara tersebut pun tak ketinggalan mengenakan qipao, salah satunya Ibu Negara Wellington Koo.

Puncak popularitas qipao adalah pada tahun 1950 sampai 1960-an, tepatnya di Hong Kong. Bahasa Kanton merupakan bahasa setempat di wilayah tersebut, sehingga istilah qipao kurang dikenal. Dalam bahasa Kanton, gaun ini disebut dengan cheongsam, secara harfiah artinya gaun panjang.

Bahasa Kanton adalah salah satu bahasa daerah di China yang memiliki perbedaan dengan bahasa nasional, yakni Mandarin. Ini penjelasannya dalam artikel Serba-serbi Bahasa Kanton, Apa Bedanya dengan Mandarin?

Istilah cheongsam kemudian lebih dikenal untuk menyebut gaun khas China ini. Cheongsam dapat dikenakan dalam kehidupan sehari-hari maupun saat acara spesial, seperti ulang tahun, pernikahan, pesta, atau acara resmi lainnya.

cheongsam qipao

Jenis-Jenis Cheongsam

Beberapa kota besar di China memiliki gaya khas cheongsam-nya masing-masing. Tak hanya itu, ada pula cheongsam versi laki-laki yang disebut dengan changshan.

Berikut penjelasannya, seperti yang dikutip dari China Highlights.

Beijing

Cheongsam khas Beijing disebut juga dengan gaya Jingpai. Sebagai ibukota Dinasti Qing, gaya cheongsam di Beijing lebih tradisional dan konservatif.

Warna-warnanya cenderung lebih cerah dan hiasannya lebih meriah. Cheongsam berkualitas tinggi di Beijing umumnya merupakan buatan tangan, sehingga membutuhkan waktu pengerjaan lebih lama dan harganya tentu lebih mahal.

Shanghai

Cheongsam khas Shanghai disebut Haipai. Di Shanghai, cheongsam yang dikenakan lebih modern dan sangat terpengaruh gaya Barat.

Cheongsam Shanghai adalah gaya paling populer, serta sering dikenakan anak muda di China.

Hong Kong

Cheongsam gaya Hong Kong banyak dipengaruhi mode Eropa. Potongan lengannya lebih pendek dan hiasannya lebih sederhana.

Pada tahun 1950-an, wanita muda yang mengenakan cheongsam dengan sepatu hak tinggi, tas tangan kulit, dan sarung tangan putih adalah pemandangan sehari-hari.

Changshan

Changshan adalah cheongsam khusus laki-laki, secara harfiah artinya kemeja panjang. Pakaian ini terkadang disebut pula dengan nama changpao.

Changshan adalah seragam resmi pengadilan pada masa Dinasti Qing. Saat ini, changshan hanya digunakan untuk acara khusus dan resmi, seperti pernikahan atau acara penting lainnya.

Belajar Budaya China, Mulai dari Bahasanya

Syarat penting untuk dapat kuliah, bekerja, atau tinggal di China adalah menguasai bahasanya. Sebagai bekal, kamu dapat mengikuti Kursus Bahasa Mandarin di Lister.

Selain itu, kamu juga bisa mengikuti Instagram Lister untuk informasi belajar bahasa asing lainnya dan promo terbaru.

Kamu dapat memilih jumlah kelas sendiri, bahkan tutor dan kelas pengganti. Selain itu, dapatkan Garansi Skor untuk kelas tertentu.

Gunakan kode promo BLOGLISTER10 untuk mendapatkan diskon 10 persen, minimal pembelian kelas seharga satu jutaan (maksimal diskon Rp500 ribu). Daftar sekarang!

Share:

Brigitta Winasis
Brigitta Winasis
A lifetime learner, a magical world wanderer through books and stories. Writing for professional purposes and personal interests.

Social Media

Get The Latest Updates

Subscribe To Our Weekly Newsletter

No spam, notifications only about new products, updates.
Next On

Related Posts