Mentoring Beasiswa – As Syifa Dwinanda, alumni Program Mentoring Beasiswa baru-baru ini mendapatkan kabar bahagia setelah berhasil diterima di Universitas Wageningen (Wageningen University & Research). Ia mengambil program studi Governance of Sustainability Transformations dengan beasiswa Anne Van den Ban.
Sebelumnya ia adalah fresh graduate jurusan Hubungan Internasional di Universitas Islam Indonesia yang lulus pada 2020. Memiliki rencana awal melanjutkan studi master setelah lulus sarjana membuat dirinya harus menyiapkan syarat S2, termasuk essay beasiswa.
Kuliah di jurusan multidisipliner, Syifa justru mengaku tertarik pada isu politik lingkungan. Syifa pun bertekad untuk melanjutkan mimpinya mempelajari politik lingkungan di Prodi Governance of Sustainability Transformations.
Namun, ia ingin mengerti implementasi ilmunya nanti dalam kehidupan nyata. Syifa pun memutuskan untuk magang di RMI Yogyakarta, yaitu lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang forest and environment, masyarakat adat, lingkungan, dan sumber daya.
Harapannya, apa yang Syifa kerjakan di tempat magang dapat menjembatani dan menjadi bekal untuk melanjutkan studi, sehingga ia memiliki gambaran kontribusi setelah lulus S2.
Baca juga: 5 Negara Terbaik untuk Kuliah S2
Baginya, yang menjadi pertimbangan untuk magang di LSM adalah mencari tahu bagaimana implementasi kebijakan pemerintah berdampak pada masyarakat umum. LSM menjadi lembaga yang mengawasi jalannya pemerintahan.
Syifa menerangkan, “Pemerintah menerapkan kebijakan A, dan LSM ini sebagai badan yang mengawasi bagaimana kebijakan itu diimplementasikan. Saya ingin melihat lebih luas dampak kebijakan yang diimplementasikan ke masyarakat marginal, adat, yang mungkin tidak dianggap oleh pemerintah secara umum. Untuk melihat broader point of view.”
Kelas Mentoring Kupas Tuntas Essay Beasiswa
Ia membandingkan dengan lembaga lain yang menyediakan jasa yang sama. Harga affordable, testimoni yang memuaskan, dan waktu yang sangat cukup membuat Syifa menyebut Lister menawarkan best value dibandingkan lembaga lain.
Syifa mengikuti 12 pertemuan di Kelas Mentoring Beasiswa di Lister. Di kelas ini, Syifa menjelaskan tidak mendapat materi dasar cara membuat essay secara teoritis. Berhubung ia sudah membuat sendiri 8 essay beasiswa sebelum mengikuti kelas, pada setiap pertemuan ia dan tutor akan membahas tuntas essay yang telah Syifa buat. Ada evaluasi, feedback, editing, dan proofreading essay sebelum dikirimkan untuk melamar beasiswa.
Baca juga: Yuk Pelajari Cara Menulis Esai
Ternyata Menulis Essay Ada Aturannya!
Sebelum mengikuti program Mentoring, Syifa telah membuat 8 essay yang ternyata strukturnya masih acak, tata bahasa standar, dan banyak hal yang kurang atau berlebihan. Sebab waktu yang diberikan setiap kelas cukup lama yaitu 90 menit, dari 12 pertemuan itu semua essay-nya berhasil dikuliti.
Ia pun mendapat banyak masukan dari Tutor Yuliana bahwa ada kerangka yang mesti diikuti pelamar beasiswa agar diterima dan tidak boleh semaunya sendiri.
Ada satu pesan tutor yang masih diingat Syifa dan akan menjadi bekal selama menjalani studi nantinya yaitu:
“Selalu menulis main idea itu di awal paragraf, selalu memberikan pengantar di awal paragraf secara ilmu kepenulisan itu salah, karena biasanya penguji tidak punya waktu untuk membaca keseluruhan, sehingga jangan letakkan main idea di akhir, tapi di awal.”
Mentoring Beasiswa, Mulai Langkahmu Studi di Luar Negeri
Tertarik mengikuti jejak Asy Syifa Dwinanda? Kini waktunya kamu juga sukses berprestasi!
Sudah diterima di universitas luar negeri, tetapi belum mendapatkan beasiswa? Saatnya kamu mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dengan mengikuti Mentoring Beasiswa di Lister.
Cari tahu pengalaman seru sesama student di Lister Group Community di sini.
Kamu dapat memilih jumlah kelas sendiri, bahkan tutor dan kelas pengganti. Selain itu, dapatkan Garansi Skor untuk kelas tertentu.
Gunakan kode promo BLOGLISTER10 untuk mendapatkan diskon 10 persen, minimal pembelian kelas seharga satu jutaan (maksimal diskon Rp500 ribu). Daftar sekarang!