Tampil percaya diri saat menggunakan bahasa Inggris kini bisa dilakukan setiap orang. Kamu dapat mewujudkannya sekarang juga dengan mengikuti Kursus Speaking English.
Untuk semakin meyakinkan audiens, kita dapat menyisipkan sejumlah argumen. Pidato semacam ini disebut dengan argumentative speech.
Menyusun argumen memang tidak mudah. Kamu membutuhkan bukti dan contoh logis untuk memperkuat argumen. Untuk mempermudah, kamu dapat mengikuti prinsip berikut.
Apa itu argumen?
Argumen adalah alasan atau kumpulan alasan yang digunakan untuk meyakinkan orang lain bahwa suatu tindakan atau gagasan adalah benar atau salah.
Argumen digunakan dalam esai, pidato, debat, rapat, atau diskusi. Kamu harus dapat mempertahankan argumen tersebut di hadapan orang yang mungkin tidak setuju.
Pidato yang mengandung argumen disebut argumentative speech.
Argumen terdiri dari dua hal, yakni premis dan klaim. Keduanya saling berkaitan.
Klaim adalah pernyataan terhadap posisi si pembicara terkait suatu topik. Premis adalah hal-hal yang mendukung klaim dalam bentuk contoh, bukti, testimoni, dan semacamnya.
Setelah klaim terbukti, dapat digunakan sebagai premis untuk mendukung klaim berikutnya.
Prinsip menyusun argumentative speech
Perhatikan prinsip berikut agar membuat argumentative speech berhasil.
Tidak berlebihan dalam klaim
Tunjukkan posisimu dengan lugas, tetapi tidak berlebihan. Perhatikan contoh berikut.
“Presidential Candidate X has a stronger public image based on the last two surveys leading up to the election.“
Tidak perlu berlebihan menyatakan klaim seperti, “Presidential Candidate X is expected to win the election based on the last two surveys.”
Premis harus dapat diterima audiens
Agar membangun premis yang dapat diterima audiens, pastikan kamu menyertakan bukti yang ada kaitannya dengan topik pembicaraan.
Contohnya kamu membicarakan dua calon presiden yang bersaing dalam pemilu. Untuk meyakinkan audiens, kamu dapat mengutip pidato kampanye kedua calon presiden.
Hal tersebut dapat lebih meyakinkan audiens daripada mengutip pembicaraan orang lain yang tidak berhubungan dengan pemilu.
Pastikan premis dan klaim saling berhubungan
Tunjukkan bahwa premis mendukung klaim yang kamu sampaikan.
Contohnya, “The last two surveys revealed that the electability of Presidential Candidate X is stronger than his opponent.”
Premis harus cukup membuktikan klaim
Pastikan kamu menyediakan cukup banyak premis untuk mendukung klaim yang disampaikan.
Contohnya, “The national merchant association changed its mind after seeing the development plan submitted by Presidential Candidate X during the campaign period.”
Contoh argumentative speech
Why We Should Defend Chocolate Milk at School
I do not agree with the idea that chocolate milk should be taken out of school cafeterias. “Chocolate milk in school cafeterias?” says people who think that the sugar in chocolate milk is not healthy. They want to take it out of the cafeterias. I don’t think so.
Kids who buy the lunches in the cafeteria don’t have many choices. There might be only one thing they can have for main dish and vegetable. Then they can choose chocolate milk or plain milk. If they can’t choose, they might eat more potato chips, cookies, donuts and other junk food. Plenty of kids buy only junk food for lunch.
Chocolate milk is better than soda or gatorade. Kids who bring lunch need to buy a drink and these kids could bring a sugary drink instead of buying milk.
Even though chocolate milk has some sugar in it, it is still better than other things to drink. It has vitamins and minerals, so that’s still a good thing. I think it is better for kids to at least drink some milk than not to drink milk at all, and some kids just don’t like plain milk. This is what they say at the American Heart Association and the American Academy of Pediatrics, and I agree!