Tahukah kamu, Bahasa Mandarin adalah salah satu dari banyaknya cabang ilmu bahasa Tionghoa yang tersebar di daerah utara. Bahasa-bahasa Tionghoa tersebut berasal dari bahasa Tionghoa Kuno. Sebab, negara Tiongkok memiliki wilayah yang sangat luas sehingga penggunaan bahasanya akan berbeda-beda sesuai dengan daerahnya.
Selain itu, negara Tiongkok juga memiliki bahasa-bahasa daerah non-Sinitik yang ikut membentuk bahasa-bahasa Tionghoa di daerah sekitar. Bahasa Mandarin juga sebenarnya terpecah menjadi berbagai macam dialek, diantaranya bahasa Mandarin Timur Laut, bahasa Mandarin Yangtze Atas, bahasa Mandarin Beijing, dan bahasa Mandarin Lanyin.
Bahasa Mandarin erat kaitannya dengan kota Beijing
Beijing merupakan kota penting dan kerap menjadi pusat pemerintahan dari masa ke masa sehingga bahasa Mandarin Beijing menjadi dasar dari bahasa Mandarin yang dikenal saat ini, yaitu bahasa Tionghoa Baku (普通话 / 普通話, /pǔ tōng huà/).
Bahasa Tionghoa Baku merupakan bahasa resmi dari negara Tiongkok Daratan, Taiwan, dan Singapura. Selain itu, negara Wa di Myanmar juga menjadikan bahasa Mandarin sebagai bahasa resminya lho.
Hal menarik lainnya dari Bahasa Mandarin adalah memiliki banyak varian unik yang merupakan hasil dari interaksi dengan bahasa sekitar, seperti bahasa Dungan dan bahasa Taz.
Bahasa Dungan (Хуэйзў йүян) merupakan bahasa Mandarin yang digunakan oleh etnis Dungan yang tinggal di sekitar Lembah Fergana dan Lembah Chu di Asia Tengah. Bahasa ini menyerap banyak kosakata dari bahasa Arab atau bahasa Persia. Aksara resmi yang digunakan dalam bahasa ini adalah aksara Kiril. Berbeda dengan bahasa Tionghoa Baku yang menggunakan aksara Han.
Pada zaman dahulu, bahasa ini juga menggunakan aksara Xiao’erjing (شِيَوْ عَر دٍ) yang merupakan aksara Perso-Arabik yang dibentuk untuk menuliskan bahasa Tionghoa.
Aksara Xiao’erjing juga biasa digunakan oleh kalangan Tionghoa Muslim untuk menuliskan bahasa Tionghoa yang digunakan di daerah sekitar. Selain itu, ada juga dialek Taz (Тазы хуаюй) yang digunakan oleh etnis Taz yang tinggal di sekitar perbatasan antara Tiongkok Daratan dan Rusia.
Dialek tersebut merupakan bahasa Mandarin Timur Laut yang menyerap banyak kosakata dari bahasa-bahasa Tungusik dan bahasa Rusia. Sayangnya, dialek ini diperkirakan telah punah saat ini.
Bagaimana? Cukup menambah semangat mempelajari bahasa Mandarin yang penuh sejarah ini bukan?
