Sejarah Revolusi Prancis: Bastille sampai Napoleon Berkuasa

sejarah revolusi prancis

Tertarik dengan kebudayaan Prancis? Ingin mempelajarinya lebih dalam? Kamu bisa memulai dengan belajar bahasanya di Kursus Bahasa Prancis.

Salah satu sejarah Prancis yang paling terkenal adalah Revolusi Prancis. Gerakan ini memengaruhi Prancis modern yang kita kenal saat ini.

Seperti apa sejarahnya? Simak sejarah singkat Revolusi Prancis berikut ini.

Apa itu Revolusi Prancis?

Revolusi Prancis adalah periode waktu di Prancis saat masyarakat menggulingkan monarki dan mengambil alih kontrol pemerintahan.

Kapan Revolusi Prancis Terjadi?

Revolusi Prancis berlangsung selama 10 tahun dari 1789 sampai 1799. Peristiwa itu dimulai pada 14 Juli 1789, ketika kaum revolusioner menyerbu sebuah penjara yang disebut Bastille.

Revolusi berakhir pada 1799 ketika Jenderal Napoleon menggulingkan pemerintahan revolusi dan mendirikan Konsulat Prancis, dengan Napoleon sebagai pemimpinnya.

États Prancis

Sebelum revolusi, masyarakat Prancis dibagi menjadi kelas-kelas sosial yang disebut États.

États pertama terdiri dari pemimpin gereja, États kedua terdiri dari bangsawan, dan États ketiga terdiri dari orang biasa.

Kebanyakan orang adalah bagian dari États ketiga. États ketiga membayar sebagian besar pajak, sementara para bangsawan hidup mewah dan mendapat pekerjaan berkelas.

Pemerintah Revolusi

Pemerintah Prancis terus mengalami kekacauan selama revolusi. Pada awal revolusi, perwakilan États ketiga mendirikan Majelis Nasional yang menuntut Raja Louis XVI untuk memberikan hak-hak tertentu. Kelompok ini kemudian mengambil alih pemerintahan.

Mereka mengubah nama menjadi Majelis Legislatif, sebelum akhirnya berubah menjadi Konvensi Nasional.

Setelah Pemerintahan Teror, pemerintah baru dibentuk dengan nama Direktori yang memerintah sampai Napoleon mengambil alih.

Pemerintahan Teror

Masa-masa paling kelam dalam Revolusi Prancis disebut Pemerintahan Teror yang berlangsung mulai dari 1793 sampai 1794.

Selama masa ini, seorang pria bernama Robespierre memimpin Konvensi Nasional dan Komite Keamanan Umum.

Ia ingin menyingkirkan oposisi revolusi, sehingga ia menciptakan aturan “Teror”. Siapa saja yang diduga berkhianat dapat ditahan dan dieksekusi dengan guillotine.

Ribuan orang dieksekusi, termasuk Ratu Marie Antoinette dan sejumlah lawan politik Robespierre.

Kelompok Politik

Banyak dari ide-ide politik baru dan aliansi Revolusi Prancis dibentuk di kelompok-kelompok politik. Termasuk di antaranya Jacobin (dipimpin Robespierre), Cordeliers, Feuillants, dan Pantheon.

Revolusi Berakhir

Revolusi benar-benar mengubah struktur sosial dan politik di Prancis. Revolusi mengakhiri monarki, feodalisme, dan menyingkirkan kekuasaan politik dari gereja Katolik.

Revolusi menghadirkan gagasan baru tentang kebebasan bagi orang biasa, begitu pula dalam hal perbudakan dan hak-hak perempuan.

Meskipun revolusi berakhir dengan bangkitnya Napoleon, gagasan dan reformasi tidak berakhir. Gagasan tersebut tetap berlanjut dan memengaruhi pemerintahan Eropa modern.

Share:

Brigitta Winasis
Brigitta Winasis
A lifetime learner, a magical world wanderer through books and stories. Writing for professional purposes and personal interests.

Social Media

Get The Latest Updates

Subscribe To Our Weekly Newsletter

No spam, notifications only about new products, updates.
Next On

Related Posts

"Langkah Terakhir untuk Klaim Kode Promo Ramadan 45% dari Lister"

Isikan data diri kamu di sini.