8 Unsur Intrinsik Cerpen dan Contoh Analisisnya

cerpen

Cerita pendek merupakan karangan fiktif pendek yang mengisahkan satu alur cerita dan penyelesaiannya. Cerpen bisa dibaca dalam waktu singkat. Dalam menyusun cerpen, ada unsur-unsur pembentuknya yang terdiri dari unsur intrinsik dan ektrinsik.

Pada artikel ini, Lister akan membahas unsur intrinsik cerpen beserta contoh analisisnya, semoga membantu!

Pengertian Unsur Intrinsik

Unsur instrinsik dalam cerita pendek umumnya terdiri dari tema, alur, tokoh, penokohan, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan nilai/amanat. Semua unsur ini mirip dengan karya sastra sejenisnya, hanya saja dalam cerpen memiliki konsep lebih ringkas dan sederhana.

Tema

Tema adalah unsur instrinsik cerpen yang pertama. Unsur ini dikenal dengan istilah topik atau pokok permasalahan. Tema adalah pokok atau gagasan utama dalam sebuah cerpen yang berisi ide-ide yang melatarbelakangi isi keseluruhan cerpen. Jadi, bisa dikatakan unsur tema sangat penting dalam menyusun sebuah cerita pendek.

Ada banyak contoh tema, seperti tema persahabatan, cinta dan pendidikan, hingga tema yang khusus yang berkaitan dengan pengalaman penulis.

Tokoh

Unsur intrinsik berikutnya adalah tokoh. Tokoh adalah pelaku fiktif yang ada dalam cerpen.

Dalam cerita, umumnya terdapat 4 jenis tokoh.

  • Protagonis: tokoh dalam cerpen yang menjadi pemeran utama dan memiliki sifat baik dan positif seperti jujur, berani, ramah, lembut, dan lain-lain.
  • Antagonis: tokoh dalam cerpen yang menjadi pemeran utama dan memiliki sifat buruk atau negatif seperti jahat, pemarah, iri, sombong, dan lain-lain.
  • Tritagonis: tokoh dalam cerpen yang memiliki sifat penengah yang arif dan bijaksana.
  • Figuran: tokoh dalam cerpen yang menjadi tokoh pembantu dan memberi warna pada cerita.

Penokohan

Penokohan adalah cara penulis menggambarkan watak tokoh dalam cerpen. Dengan kata lain, cara kita mengetahui watak seorang tokoh dalam cerita melalui media tertentu.

Ada dua jenis penokohan dalam cerita yaitu penokohan analitik dan penokohan dramatik. Perbedaannya adalah dalam menggambarkan tokoh cerita. Pendekatan analitik menggambarkan tokoh secara langsung, sedangkan dramatik lebih tersirat.

Alur

Alur adalah rangkaian peristiwa yang disampaikan pengarang hingga membentuk sebuah cerita dari awal sampai akhir. Alur atau plot cerita pasti digunakan dalam karya atau cerita apapun.

Ada jenis alur yang biasa digunakan dalam sebuah cerita yaitu; alur maju, alur mundur, dan alur campuran.

Latar

Latar berisi hal-hal yang berkaitan dengan tempat, waktu dan suasana saat berlangsungnya cerita. Artinya latar berkaitan dengan detail di sekeliling saat cerita sedang berlangsung.

  • Latar tempat menjelaskan di mana peristiwa dalam cerpen terjadi, contohnya di rumah, di sekolah, di kota, dan di jalan.
  • Latar waktu menjelaskan kapan peristiwa dalam cerpen terjadi, contohnya saat pagi hari, malam hari, kemarin, dan keesokan harinya.
  • Latar suasana menjelaskan bagaimana gambaran suasana saat peristiwa dalam cerpen terjadi, contohnya suasana ramai, tegang, maupun sedih.

Sudut pandang

Sudut pandang dalam cerpen adalah padangan pengarang dalam menyampaikan cerita. Penerapannya bisa dilihat dari penggunaan kata ganti yang digunakan pengarang dalam cerpen. Ada dua jenis sudut pandang cerita yang bisa dipakai dalam menulis cerita pendek.

  • Sudut pandang orang pertama yaitu menggunakan kata ganti orang pertama seperti aku, kami, dan sebagainya.
  • Sudut pandang orang ketiga yaitu menggunakan kata ganti orang ketiga seperti dia, mereka, dan sebagainya.

Gaya bahasa

Gaya bahasa merupakan unsur intrinsik cerpen yang berkaitan dengan kata dan bahasa. Dalam kata lain, gaya bahasa adalah ciri khas pemilihan kata dan bahasa yang digunakan oleh penulis. Hal ini meliputi diksi pemilihan kata, penggunaan kalimat, penghemat kata, pemakaian majas, dan lain sebagainya.

Pesan/Amanat

Pesan yang terkadung dalam cerpen yang bisa diambil oleh pembaca. Biasanya pesan yang terkandung dapat ditarik sendiri oleh pembaca.

Contoh Analisis Unsur Intrinsik Cerpen

The Golden Touch

There once was a king named Midas who did a good deed for a Satyr. And he was then granted a wish by Dionysus, the god of wine.

For his wish, Midas asked that whatever he touched would turn to gold. Despite Dionysus’ efforts to prevent it, Midas pleaded that this was a fantastic wish, and so, it was bestowed.

Excited about his newly-earned powers, Midas started touching all kinds of things, turning each item into pure gold.

But soon, Midas became hungry. As he picked up a piece of food, he found he couldn’t eat it. It had turned to gold in his hand.

Hungry, Midas groaned, “I’ll starve! Perhaps this was not such an excellent wish after all!”

Seeing his dismay, Midas’ beloved daughter threw her arms around him to comfort him, and she, too, turned to gold. “The golden touch is no blessing,” Midas cried.

  • Tema – Keserakahan
  • Tokoh – Midas
  • Penokohan – Analitik
  • Alur – Maju
  • Latar – Kerajaan
  • Sudut Pandang – Pertama
  • Amanat – Keserakahan mengundang kehancuran.

Sudah tahu bahasa apa yang ingin kamu pelajari? Kamu akan menemukan kelas yang tepat sesuai kebutuhanmu di Program Lister.

Di sini kamu akan belajar bersama tutor-tutor ahli dan bersertifikat, serta mendapatkan modul yang pastinya mendukung proses belajar. Kamu juga dapat memilih jumlah pertemuan sendiri. Daftar sekarang!

Share:

Fatimatuzuhroh
Fatimatuzuhroh
A passionate writer who loves reading self-help books!

Social Media

Get The Latest Updates

Subscribe To Our Weekly Newsletter

No spam, notifications only about new products, updates.
Next On

Related Posts