Apakah kamu pernah berandai-andai sesuatu yang tak mungkin atau tak pasti? Dalam bahasa Inggris, kamu dapat mengungkapkan hal ini menggunakan pola past subjunctive.
Apa itu Past Subjunctive?
Past subjunctive adalah pola kalimat yang digunakan untuk mengekspresikan situasi tidak nyata atau hipotesis pada saat ini, masa lampau, dan masa depan.
Salah satu ungkapan yang pasti pernah kamu dengar adalah “If I were you…“. Ungkapan ini digunakan untuk menyatakan sesuatu yang tidak mungkin atau hanya dapat dibayangkan si pembicara.
Selain untuk berandai-andai, ungkapan ini juga dapat digunakan untuk memberikan saran (suggestion) kepada orang lain.
Past subjunctive juga disebut were-subjunctive atau irrealis were.
Rumus Past Subjunctive
Kalimat past subjunctive biasanya diawali dengan (as) if, if only, I wish, atau whether sebagai subordinate clause. Selanjutnya diikuti dengan main clause.
Menurut aturan dasarnya, past subjunctive menggunakan kata kerja be dalam bentuk were untuk semua subjek. Termasuk subjek I, he, she, dan it.
Walaupun begitu, saat ini sudah cukup lazim menggunakan was untuk subjek-subjek tersebut. Sementara itu were lebih banyak digunakan dalam situasi resmi dan ungkapan “If I were you…“.
Situasi yang diandai-andaikan dapat terjadi di masa sekarang, masa lampau, dan masa depan. Sementara itu main clause menggunakan bentuk verb simple past.
Perhatikan contoh berikut.
- If I were you, I would rather go.
- If she were truly sorry, she might apologize.
- You could be on screen all day, as if it were harmless for your sight.
- Karl wishes his girlfriend were with him.
- If only they were here, this day wouldn’t be so long.
Grammar bahasa Inggris memiliki banyak aspek yang harus dipahami. Agar mempelajarinya semakin mudah, kamu dapat mengikuti Kursus Grammar English di Lister. Di sini kamu akan belajar bersama tutor-tutor ahli dan bersertifikat. Kamu juga akan mendapatkan modul yang pastinya mendukung proses belajar. Kamu dapat memilih jumlah kelas sendiri. Daftar sekarang!