Mencicipi Kelas di University of Paris (Sorbonne), Punya Sejarah Panjang

university of paris sorbonne

Melanjutkan pendidikan di Prancis kini tak lagi menjadi angan-angan semata. Mulai persiapanmu sekarang juga dengan mengikuti Les Bahasa Prancis.

Salah satu perguruan tinggi yang menjadi rujukan pendidikan dunia adalah University of Paris, atau sering disebut Sorbonne. Bukan tanpa alasan, universitas tersebut menyelenggarakan pendidikan tinggi selama 800 tahun dan sangat dihormati di Eropa.

University of Paris

University of Paris (Université de Paris) sering disebut juga Sorbonne. Universitas ini menyelenggarakan pendidikan tinggi secara aktif pada 1150 sampai 1970, kecuali pada 1783-1806 saat Revolusi Prancis terjadi.

University of Paris adalah universitas tertua kedua di Eropa. Setelah menyumbangkan peran penting dalam kemajuan intelektual Eropa selama 800 tahun, University of Paris tidak lagi aktif dan dipecah menjadi 13 universitas otonom berbeda.

Sejarah

University of Paris berdiri pada 1150 sebagai bagian dari Sekolah Katedral Notre-Dame di Paris. Pada masa itu, University of Paris adalah semacam serikat yang umum dibentuk di antara para pedagang dan seniman.

Pada Abad Pertengahan, kata bahasa Latin universitas merujuk pada “serikat”. University of Paris disebut dengan universitas magistrorum et scholarium, artinya “serikat ahli dan cendekiawan”.

University of Paris diberi hak khusus oleh Raja Philip II pada 1200 dan diakui oleh Paus Innocent II pada 1215. Kampusnya dikenal juga dengan Sorbonne, diambil dari nama sekolah teologi College of Sorbonne. College of Sorbonne sendiri didirikan Robert Sorbon pada 1257.

University of Paris menonjol dalam studi humaniora selama Abad Pertengahan, terutama terkait teologi dan filsafat. Sejumlah paus, bangsawan, ilmuwan, dan kaum intelektual mengenyam pendidikan di sini.

University of Paris telah mendidik 11 presiden Prancis, hampir 50 kepala pemerintahan Prancis, 2 paus, dan pemimpin dunia dari Albania, Kanada, Republik Dominika, Gabon, Guinea, Irak, Yordania, Kosovo, Tunisia, dan Nigeria. Beberapa alumnusnya memenangkan penghargaan Nobel.

Pada 1793, selama Revolusi Prancis, universitas tersebut ditutup. Oleh Konvensi Revolusioner, gedung kampus dijual.

Universitas tersebut diganti menjadi University of France pada 1806. Terdapat empat fakultas, yakni Fakultas Humaniora, Fakultas Hukum, Fakultas Sains, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Teologi.

Setelah kerusuhan sipil pada Mei 1968, University of Paris dipecah menjadi 13 universitas otonom pada 1970.

Ketiga belas universitas tersebut berdiri di bawah rektorat yang berpusat di Sorbonne. Beberapa universitas yang menempati Gedung Sorbonne masih menggunakan nama Sorbonne.

  • Panthéon-Sorbonne University (Paris I)
  • Sorbonne Nouvelle University (Paris III)
  • Paris-Sorbonne University (Paris IV)
  • Paris Descartes University: Faculté des Sciences Humaines et Sociales – Sorbonne (Paris V)

Beberapa alumnus ternama University of Paris di antaranya:

  • John Calvin
  • Thomas Aquinas
  • Denis Diderot
  • Voltaire
  • Ahmad al-Tayyeb
  • Jean-Pierre Thiollet
  • Marie Curie
  • Pierre Curie
  • Louis Renault
  • Jean-Paul Sartre
  • TS Eliot
university of paris sorbonne
University of Paris (Sorbonne)

13 Pecahan University of Paris

  • Pantheon-Sorbonne University
  • Pantheon-Assas University
  • University of the New Sorbonne
  • Paris-Sorbonne University
  • René Descartes University
  • Pierre and Marie Curie University
  • Denis Diderot University
  • University of Vincennes in Saint-Denis
  • Paris Dauphine University
  • University of Nanterre
  • University of Paris-Sud
  • University of Val-de-Marne
  • University of Paris-Nord

University of Paris (2019)

University of Paris adalah universitas negeri berbasis riset yang bertempat di Paris. Universitas ini merupakan gabungan dari Paris Descartes (Paris V) dan Paris Diderot (Paris VII), yakni dua dari pecahan University of Paris yang ditutup pada 1970.

Kampus utamanya terletak di Saint-Germain. Universitas ini menduduki posisi ke-14 untuk universitas muda di dunia menurut Times Higher Education.

Tingkat penerimaan University of Paris tergolong selektif, yakni mencapai 11 persen. Beberapa program bahkan memiliki tingkat penerimaan 1,7 persen.

Share:

Brigitta Winasis
Brigitta Winasis
A lifetime learner, a magical world wanderer through books and stories. Writing for professional purposes and personal interests.

Social Media

Get The Latest Updates

Subscribe To Our Weekly Newsletter

No spam, notifications only about new products, updates.
Next On

Related Posts