Bagi orang yang bukan penutur asli, menulis dalam bahasa asing terkadang menjadi tantangan tersendiri. Boro-boro mau nulis, bisa lancar ngomong aja udah syukur!
Tapi, untuk mencapai level menguasai suatu target bahasa, tentunya kamu harus upgrade diri dalam hal 4 kompetensi bahasa seperti membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan. Lalu, bagaimana caranya agar mampu menulis ke dalam target bahasa seperti native?
Berikut ini tips dari Lister yang bisa kamu praktekkan!
Jangan Menerjemahkan Kata Per Kata
Kesalahan umum yang sering dilakukan pemula yang ingin menerjemahkan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris misalnya, adalah menerjemahkan kata per kata. Contohnya begini:
“Bisa menjadi contoh untuk penerus organisasi selanjutnya”
Bahasa Indonesia yang diterjemahkan ke bahasa Inggris menjadi : “Can be example for the descendant of the organization”.
Seharusnya diterjemahkan menjadi, “Can be a role model for the upcoming new members of the organization”.
Tidak ada jalan pintas selain lebih banyak mengkonsumsi konten berbahasa Inggris dari penutur asli dan juga berlatih menulis.
Terkait menulis esai, tidak semua konten bahasa Inggris akan membantu kita, konten-konten yang perlu dikonsumsi juga harus berupa esai atau karya sastra. Semakin kamu banyak membaca berbagai jenis esai dari berbagai bidang dan era, semuanya akan membantu kita mengenali berbagai ungkapan dan kosa kata yang biasa dipakai dan juga bagaimana sebuah esai distruktur menurut selera penutur asli.
Saat menulis esai, jika kamu kesulitan mencari padanan kata yang tepat dalam bahasa Inggris, kamu bisa menggunakan kamus atau aplikasi penerjemahan online. Tetapi, jangan langsung dipakai, kamu bisa membaca dulu definisi, penggunaan, ataupun halaman wikinya.
Baca dulu:
- Konteks kata
- Contoh kalimat yang menggunakan kata tersebut
- Semakin banyak contoh yang dibaca dan dipelajari, semakin paham konteks yang dibalik kata tersebut.
Setelah kamu banyak membaca dan berlatih, kamu akan terlatih untuk berpikir dalam bahasa Inggris tentang informasi/materi apa yang akan ditulis. Tentu saja ini bukan proses instan dan proses belajar menulis ini tidak akan selesai-selesai.
Bahkan, secara ideal, alangkah baiknya memiliki kenalan/tutor/teman yang native speaker agar bisa membantu kita memoles tulisan secara terus menerus.
Tips selanjutnya adalah mencari padanan kata, slang, idiom dalam bahasa Inggris yang umum digunakan para native speaker. Jangan menulis esai dalam bahasa Indonesia lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Atau hindari memikirkan apa yang akan ditulis dalam bahasa Indonesia, lalu mencari padanannya dalam bahasa Inggris. Tapi, mulailah berpikir dalam bahasa Inggris lalu tentukan apa yang akan ditulis dalam bahasa nggris secara langsung. Hal ini untuk menghindari adanya frasa/kalimat yang tidak lazim digunakan dalam suatu target bahasa.
Bagaimana? Siap mencoba?