Apa Kepanjangan P5? Ini 4 Contoh Penerapannya dalam Kurikulum Merdeka

kepanjangan P5

Kursus Academic EnglishKepanjangan P5 tampaknya belum banyak yang diketahui oleh tenaga pendidik maupun praktisi pendidikan. Ringkasnya, ini adalah projek khusus yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang diterapkan hampir di seluruh sekolah. 

Kepanjangan P5 dan Pengertiannya 

Melansir laman resmi Kemdikbud.go.id, kepanjangan P5 adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Ini menjadi satu dari sekian banyak program yang saling terkait di dalam implementasi Kurikulum Merdeka. 

Secara umum terkait dengan kepanjangan P5, dapat dipahami bahwa P5 merupakan upaya mewujudkan generasi peserta didik mendatang yang berperilaku berdasarkan prinsip-prinsip Pancasila. Hal ini sekaligus menjadi sarana dalam pencapaian profil Pelajar Pancasila. 

Adapun enam dimensi dari Profil Pelajar Pancasila, meliputi: 

  • Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
  • Berkebinekaan global.
  • Bergotong-royong.
  • Mandiri.
  • Bernalar kritis.
  • Kreatif. 

Uniknya, implementasi P5 bukan hanya terintegrasi dalam setiap mata pelajaran, melainkan memiliki bagian tersendiri dalam setiap alokasi waktu belajar. Ini memberikan siswa kesempatan untuk mengasah pengetahuan, keterampilan dan sikap mereka dengan belajar dari rekan-rekan, guru, hingga tokoh masyarakat. 

Baca Juga: Mengenal Sejarah Koperasi Dulu Hingga Kini

Prinsip-prinsip dalam P5 Kurikulum Merdeka 

Dari kepanjangan P5 beserta pengertiannya tersebut di atas, dapat dimengerti bahwa implementasi projek ini pada akhirnya mampu menumbuhkan sikap kolaboratif antara guru dan peserta didik. Tentunya, diimbangi dengan alokasi waktu yang efektif di lingkungan sekolah. 

Dalam penerapannya, P5 mengacu pada prinsip-prinsip dasar yang harus dijunjung. Dilansir dari Ditsmp.kemdikbud.go.id, prinsip-prinsip dalam penerapan P5 Kurikulum Merdeka adalah sebagai berikut: 

1. Prinsip Holistik 

Prinsip holistik merujuk pada pendekatan yang memandang sesuatu secara keseluruhan dan terpadu, bukan terfragmentasi atau terbagi-bagi. Dalam konteks merancang P5, kerangka berpikir holistik mendorong pemahaman sebuah topik secara komprehensif. Pun mengetahui hubungan antara berbagai aspek untuk memahami isu tersebut secara detail. 

2. Kontekstual 

Prinsip kontekstual berfokus pada pembelajaran yang berakar pada pengalaman sehari-hari. Prinsip ini mendorong pendidik dan siswa untuk menggunakan lingkungan dan realitas kehidupan mereka sehari-hari sebagai sumber utama materi belajar.

3. Berpusat pada Siswa 

Prinsip ini merujuk pada metode belajar di mana siswa diarahkan untuk menjadi pelaku aktif yang mengatur proses belajarnya sendiri. Pendidik diharapkan untuk mengurangi peran sebagai penyampai materi dan pemberi instruksi dominan.

4. Eksploratif 

Prinsip eksploratif mengarah pada semangat membuka ruang luas untuk penelitian dan pengembangan diri. Proyek P5 tidak dibatasi oleh struktur intrakurikuler yang terkait dengan skema formal pengaturan mata pelajaran. Jadi, proyek ini memiliki luas area eksplorasi dalam hal cakupan materi, alokasi waktu, dan penyesuaian tujuan pembelajaran.

4 Contoh Penerapan P5 pada Kurikulum Merdeka 

1. Gerakan Peduli Sampah 

Contoh penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau kepanjangan P5 pertama adalah melakukan kegiatan peduli sampah. Alasannya adalah gerakan ini mencerminkan prinsip-prinsip Pancasila dalam praktek, yaitu gotong royong, keadilan sosial, dan kemanusiaan yang adil dan beradab. 

2. Pembuatan Karya Produk dengan Kearifan Lokal 

Pembuatan karya produk dengan kearifan lokal bisa menjadi contoh penerapan hakikat kepanjangan P5 berikutnya. Aktivitas positif ini mencerminkan penghormatan terhadap pengetahuan dan nilai-nilai tradisional setempat, yang sejalan dengan prinsip-prinsip Pancasila. 

3. Diskusi Lintas Agama Bersama Tokoh Masyarakat 

Dalam diskusi lintas agama, peserta didik diajak untuk memahami dan menghargai keragaman agama dan keyakinan yang ada di Indonesia. Ini mencerminkan prinsip persatuan dan toleransi dalam Pancasila. 

4. Budidaya Tanaman Lokal Setempat 

Budidaya tanaman lokal setempat dapat menjadi contoh dari penerapan hakikat kepanjangan P5. Ketika budidaya dilakukan secara komunal atau kolektif, hal ini mempromosikan nilai persatuan dan kerja sama, yang juga merupakan bagian dari Pancasila. 

Baca Juga: Paulo Freire, Filsuf Pendidikan untuk Kaum Tertindas

Gabung Kursus Academic English, Raih Sukses Karier Studi 

Di balik kepanjangan P5 ternyata ada makna mendalam untuk menunjang kemajuan dunia pendidikan Indonesia. Mengingat era kemajuan pendidikan dunia yang semakin masif, para pelajar agaknya penting juga untuk mempelajari skill bahasa Inggris. 

Dalam konteks akademis, program Kursus Academic English di Lister bisa menjadi modal awal untuk para pelajar yang ingin meningkatkan kemampuan bahasa asing, terutama bahasa Inggris. 

Para pelajar nantinya bebas memilih jumlah kelas, bahkan menentukan tutor dan kelas pengganti dalam program tersebut. Selengkapnya, ikuti Instagram Lister untuk mengetahui informasi terbaru dan menarik lainnya. 

Gunakan kode promo BLOGLISTER10 untuk mendapatkan diskon sebesar 10 persen, minimal pembelian kelas seharga satu jutaan (maksimal diskon Rp500.000). Ambil promonya dan hubungi via WhatsApp mendaftar sekarang!

Share:

Haris Setyawan
Haris Setyawan
Pekerja seni di dunia kata, menulis cerita yang enak dibaca dan perlu

Social Media

Get The Latest Updates

Subscribe To Our Weekly Newsletter

No spam, notifications only about new products, updates.
Next On

Related Posts

"Langkah Terakhir untuk Klaim Kode Promo 50% dari Lister"

Isikan data diri kamu di sini.