Elastisitas Permintaan: 5 Jenis, Rumus, dan Cara Menghitung

rumus elastisitas permintaan

Kursus Academic EnglishDalam dunia ekonomi, pemahaman mengenai bagaimana permintaan dan penawaran berfungsi adalah esensial. Salah satu aspek krusial dalam analisis ini adalah elastisitas permintaan.

Secara sederhana, elastisitas permintaan adalah ukuran yang menunjukkan seberapa besar perubahan jumlah permintaan ketika harga barang berubah. Bagaimana konsep ini bekerja dalam dunia ekonomi? Mari kita telusuri lebih lanjut.

Apa itu elastisitas permintaan?

Sebelum membahas lebih, penting bagi kita untuk memahami konsep dasarnya dalam konteks ekonomi. Dalam ilmu ekonomi, permintaan dan penawaran adalah dua faktor yang menentukan harga dan kuantitas barang atau jasa di pasar.

Namun, bagaimana jika harga suatu barang berubah? Bagaimana hal itu dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli atau meninggalkan produk tersebut? Di sinilah elastisitas ini berperan.

Elastisitas jenis permintaan menggambarkan bagaimana jumlah permintaan suatu barang bereaksi terhadap perubahan harga. Lebih spesifik lagi, itu adalah ukuran perubahan persentase dalam kuantitas barang yang diminta sebagai respons terhadap perubahan harga 1 persen, dengan asumsi semua faktor lain tetap konstan.

Baca Juga: Mengenal 5 Konsep Dasar Ilmu Ekonomi

Jenis-jenis Elastisitas Permintaan

Setiap barang atau jasa di pasar memiliki respons yang berbeda terhadap perubahan harga. Untuk memahaminya dengan lebih baik, kita perlu mengetahui jenis-jenis elastisitas dari permintaan yang ada.

Mengutip buku modul Peran Pelaku Ekonomi dan Kesimbangan Pasar Serta Struktur Pasar (2017), berikut adalah beberapa tipe elastisitas permintaan yang umumnya dikenal dalam ilmu ekonomi:

  1. Elastis: Ini adalah jenis elastisitas di mana persentase perubahan jumlah barang yang diminta lebih besar daripada persentase perubahan harga. Dengan kata lain, barang dengan elastisitas permintaan elastis sangat sensitif terhadap perubahan harga. Sebagai contoh, barang elektronik seperti televisi dan telepon seluler. Jika harganya naik sedikit, permintaan akan turun dengan signifikan.
  2. Inelastis: Pada elastisitas jenis ini, persentase perubahan jumlah barang yang diminta lebih kecil daripada persentase perubahan harganya. Barang dengan elastisitas inelastis kurang sensitif terhadap perubahan harga. Contoh klasik adalah garam. Meskipun harganya naik, permintaannya hampir tidak berubah karena kebutuhan dasar manusia.
  3. Elastis Uniter: Di sini, persentase perubahan jumlah barang yang diminta sama dengan persentase perubahan harganya. Ini berarti perubahan harga tidak memiliki efek besar pada permintaan. Beberapa barang elektronik, seperti VCD player dan DVD player, mungkin masuk dalam kategori ini.
  4. Elastis Sempurna: Barang dengan elastisitas sempurna sangat unik. Dalam kasus ini, setiap perubahan harga, meskipun sangat kecil, akan menyebabkan perubahan drastis dalam permintaan. Harga mungkin tetap konstan, tetapi jumlah yang diminta dapat berfluktuasi dengan signifikan.
  5. Inelastis Sempurna: Ini adalah kebalikan dari elastis sempurna. Untuk barang dengan inelastis sempurna, perubahan harga tidak mempengaruhi permintaan sama sekali. Salah satu contoh paling umum adalah beras di beberapa negara, di mana meskipun harga beras naik atau turun, konsumsi tetap stabil karena merupakan kebutuhan pokok.

Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan bukanlah suatu konsep yang bersifat statis; ia bisa berbeda-beda tergantung pada berbagai faktor. Melansir sumber buku yang sama, berikut beberapa faktor utama yang mempengaruhi elastisitas permintaan:

  1. Ketersediaan Barang Substitusi: Barang yang memiliki banyak substitusi atau alternatif biasanya memiliki elastisitas permintaan yang lebih tinggi. Misalnya, jika harga salah satu merk pasta gigi naik, konsumen dapat dengan mudah beralih ke merk lain, sehingga permintaannya menjadi elastis. Sebaliknya, barang yang kurang memiliki substitusi, seperti obat tertentu, cenderung memiliki elastisitas yang lebih rendah.
  2. Jumlah Penggunaan Barang dan Jasa: Barang yang digunakan dalam banyak aspek kehidupan sehari-hari cenderung memiliki elastisitas yang lebih rendah. Contohnya, listrik digunakan dalam berbagai aktivitas sehari-hari, sehingga kenaikan harga listrik mungkin tidak berpengaruh besar pada konsumsi.
  3. Pengeluaran atas Barang dan Jasa: Barang yang mengambil proporsi besar dari pengeluaran rumah tangga biasanya memiliki elastisitas yang lebih tinggi. Misalnya, kenaikan harga bahan bakar bisa mempengaruhi keputusan seseorang dalam menggunakan kendaraan.
  4. Intensitas Kebutuhan: Barang yang sangat dibutuhkan atau esensial biasanya memiliki elastisitas yang lebih rendah. Kenaikan harga obat untuk penyakit tertentu mungkin tidak berpengaruh banyak pada permintaannya karena kebutuhan yang mendesak.
  5. Masa Penyesuaian: Konsumen mungkin memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan harga. Dalam jangka pendek, elastisitas mungkin rendah karena konsumen belum menemukan alternatif. Namun, dalam jangka panjang, saat konsumen mulai menyesuaikan kebiasaan belanja mereka, elastisitas bisa menjadi lebih tinggi.
  6. Pendapatan Konsumen: Pendapatan juga mempengaruhi elastisitas permintaan. Jika pendapatan konsumen meningkat, mereka mungkin lebih bersedia membeli barang meskipun harganya naik. Sebaliknya, jika pendapatan menurun, kenaikan harga bisa berpengaruh besar pada permintaan.

Rumus Elastisitas Permintaan

Dengan menggunakan rumus elastisitas, kita dapat dengan mudah mengetahui seberapa elastis atau inelastis suatu barang atau jasa. Berikut ini adalah pembahasan mengenai rumus elastisitas permintaan:

Rumus Elastisitas Permintaan
(Rumus Elastisitas Permintaan)

Keterangan:

  • Ed = elastisitas permintaan
  • ΔQ = perubahan jumlah permintaan
  • ΔP = perubahan harga
  • P = harga mula-mula
  • Q = jumlah permintaan awal

Ada lima jenis elastisitas permintaan, antaran lain:

  • E > 1 (permintaan elastis)
  • E = 1 (permintaan unitary elasticity)
  • E < 1 (permintaan inelastis)
  • E = ~ (permintaan elastis sempurna)
  • E = 0 (permintaan inelastis sempurna)

Cara Menghitung Elastisitas Permintaan dan Contohnya

Mengukur elastisitas permintaan memberikan gambaran tentang seberapa besar perubahan permintaan terhadap perubahan harga. Untuk menghitungnya, kita menggunakan rumus elastisitas permintaan yang telah dibahas sebelumnya.

Langkah-langkah Menghitung Elastisitas Permintaan:

  1. Tentukan perubahan jumlah permintaan (ΔQ) dengan mengurangkan jumlah permintaan awal dari jumlah permintaan setelah perubahan harga.
  2. Tentukan perubahan harga (ΔP) dengan mengurangkan harga awal dari harga setelah perubahan.
  3. Masukkan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus elastisitas permintaan.

Contoh Perhitungan:

Soal:
Harga buah apel di pasar turun dari Rp 30.000 per kilogram menjadi Rp 20.000 per kilogram. Jumlah permintaan di pasar meningkat dari 200 kilogram menjadi 300 kilogram. Berapakah tingkat elastisitas permintaannya?

Diketahui:
ΔQ = 300 kilogram – 200 kilogram = 100 kilogram
ΔP = Rp 30.000 – Rp 20.000 = Rp 10.000
P = 30.000
Q = 200

  1. Hitung persentase perubahan permintaan yaitu 100/200 = 0.5 atau 50%
  2. Hitung persentase perubahan harga: 10.000/30.000 = 0.33 atau 33.33%
  3. Masukkan kedua nilai tersebut ke dalam rumus elastisitas permintaan sehingga menghasilkan angka 1.5

Sehingga, tingkat elastisitas permintaan buah apel adalah 1,5, yang berarti permintaan buah apel tersebut adalah elastis.

Dari contoh di atas, kita dapat memahami bahwa ketika harga buah apel turun sebesar 33,33%, permintaan buah apel meningkat sebesar 50%. Dengan informasi ini, pedagang dan produsen dapat membuat keputusan yang tepat dalam penetapan harga dan strategi pemasaran.

Baca Juga: Istilah Ekonomi dalam Bahasa Inggris, Penting Untuk Diketahui!

Kuasai Istilah-istilah Asing Elastisitas Permintaan Bersama Lister

Terkadang, dalam dunia ekonomi, kita seringkali menemui istilah-istilah asing yang sulit dipahami. Hal ini bisa menjadi kendala saat kamu ingin mendalami atau menerapkan konsep seperti elastisitas permintaan dalam praktik sehari-hari atau dalam studi akademik.

Lister menawarkan kursus Academic English yang dirancang khusus untuk membantumu menguasai dan memahami istilah-istilah asing dengan lebih mudah. Dengan tutor berpengalaman dan materi up-to-date, kamu akan dipandu untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris akademikmu.

Kamu bisa bebas memilih jumlah kelas, bahkan menentukan tutor dan kelas pengganti dalam program tersebut. Selengkapnya, ikuti Instagram Lister untuk mengetahui informasi terbaru dan menarik lainnya. 

Gunakan kode promo BLOGLISTER10 untuk mendapatkan diskon sebesar 10 persen, minimal pembelian kelas seharga satu jutaan (maksimal diskon Rp500.000). Ambil promonya dan hubungi via WhatsApp mendaftar sekarang! 

Share:

Haris Setyawan
Haris Setyawan
Pekerja seni di dunia kata, menulis cerita yang enak dibaca dan perlu

Social Media

Get The Latest Updates

Subscribe To Our Weekly Newsletter

No spam, notifications only about new products, updates.
Next On

Related Posts

"Langkah Terakhir untuk Klaim Kode Promo 50% dari Lister"

Isikan data diri kamu di sini.