Kemajuan zaman selalu menuntut kita untuk terus mengembangkan diri, salah satunya adalah dengan mempelajari bahasa asing. Kamu bisa mencari Program Lister yang paling cocok dengan tujuan pembelajaranmu.
Salah satu bentuk perkembangan zaman di dunia pendidikan adalah munculnya metode pembelajaran blended learning. Metode ini dinilai mampu menjawab berbagai tantangan di dunia pendidikan masa depan.
Apa itu Blended Learning?
Blended learning adalah metode belajar di mana proses belajar tatap muka dipadukan dengan proses electronic learning (e-learning).
Blended learning dianggap menyempurnakan e-learning. Pasalnya pada metode e-learning siswa belajar sepenuhnya secara daring.
Dengan blended learning, pembelajaran akan menjadi lebih efektif. Siswa dapat lebih memahami pelajaran karena adanya komunikasi dua arah secara langsung.
Metode belajar blended learning muncul sebagai salah satu dampak dari pandemi Covid-19. Selama masa pandemi, pembelajaran tatap muka sangat dibatasi atau bahkan ditiadakan.
Walaupun muncul sebagai akibat dari pandemi Covid-19, blended learning dianggap mampu menjawab kebutuhan pendidikan di masa depan.
Unsur-Unsur dalam Blended Learning
Ada beberapa komponen yang harus diperhatikan dalam pengadaan blended learning di institusi pendidikan.
1. Tatap Muka
Sistem tatap muka tetap diperlukan agar proses pembelajaran dapat berlangsung efektif.
2. Mandiri
Siswa berkesempatan belajar secara mandiri. Pembelajaran tidak hanya berasal dari pengajar, tetapi juga dari siswa itu sendiri.
3. Pengaplikasian pada Masalah
Siswa akan diberikan materi berbasis masalah, lalu diminta mencari solusi dengan berbagai konsep yang dipelajari.
4. Kerja Sama dan Evaluasi
Kerja sama dan evaluasi diperlukan untuk mengukur efektivitas proses pembelajaran tatap muka maupun secara virtual.
Jenis-Jenis Blended Learning
Ada berbagai jenis blended learning yang bisa diterapkan dalam pembelajaran.
1. Flipped Classroom Model
Dalam flipped classroom model, pengajar memberi materi secara virtual dan tatap muka pada waktu yang bersamaan.
2. Enriched Virtual Model
Dalam enriched virtual model, siswa tidak bertemu secara tatap muka dengan guru setiap hari. Namun pembelajaran lebih banyak dilakukan secara daring.
3. Individual Rotation Model
Dalam individual rotation model, materi pembelajaran disesuaikan dengan algoritma siswa. Siswa dapat memiliki jadwal khusus yang disesuaikan berdasarkan program.
4. Flex Model
Flex model menekankan proses belajar mandiri melalui modul, kerja kelompok, latihan, dan kolaborasi. Model ini dirancang untuk membantu siswa yang belum menuntaskan sekolah menengah.
5. A La Carte Model
A la carte model membebaskan siswa untuk memilih materi. Model ini mementingkan kemandirian belajar.
Manfaat Blended Learning
Apa saja manfaat menerapkan blended learning? Berikut penjelasannya.
1. Efisien dalam Biaya dan Waktu
Pendidikan konvensional membutuhkan banyak waktu dan biaya. Kedua hal tersebut dapat ditekan dengan menerapkan blended learning. Pasalnya siswa dapat mengakses pembelajaran dari mana saja dan kapan saja.
2. Lebih Fleksibel
Blended learning dapat membantu siswa yang memiliki akses terbatas. Waktu pembelajaran dapat disesuaikan dengan kegiatan harian siswa.
3. Meningkatkan Partisipasi
Metode pembelajaran e-learning hanya menggunakan media satu arah, seperti teks, video, atau grafik. Sementara itu dalam blended learning siswa dapat berpartisipasi dan berinteraksi langsung dengan pengajar.
4. Siswa Dapat Belajar Sesuai Ritmenya
Blended learning tidak menekankan pada kecepatan menyelesaikan tugas. Siswa dapat belajar menurut ritmenya sendiri.
5. Lebih Mudah Diukur
Blended learning menggunakan learning management system (LMS). Hal ini dapat membantu mempermudah mengukur efektivitas pembelajaran.