Penggemar manga dan anime Jepang pasti mengenal sosok Aoyama Gosho, siapa lagi kalau bukan mangaka pencipta serial Detective Conan.
Karya-karya Aoyama Gosho memang selalu laris di pasar Jepang maupun dunia. Sebelum meraih ketenaran, ia menjalani proses yang tak mudah.
Aoyama Gosho
Aoyama Gosho (青山剛昌, Aoyama Gōshō) bernama asli Aoyama Yoshimasa. Ia lahir pada 21 Juni 1963 di Hokuei, Prefektur Tottori, Jepang.
Gosho terkenal sebagai manga artist Jepang, atau disebut dengan mangaka. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah Detective Conan.
Masa Muda
Aoyama Gosho sudah menunjukkan ketertarikan pada dunia seni sejak masih kecil. Ia gemar menggambar dan mencoret-coret buku sekolahnya.
Namun Gosho harus diam-diam membaca manga. Orang tuanya melarang keras karena menganggap manga tidak ada gunanya.
Melihat sikap orang tuanya, Gosho menyerah bercita-cita sebagai mangaka. Ia akhirnya memilih menjadi guru seni dengan masuk Nihon University College of Art. Di sana ia bergabung dengan Klub Manga.
Gosho bertemu dengan mangaka Abe Yutaka. Dari sini karier Gosho sebagai mangaka dimulai. Yutaka meminta Gosho menggambar manga.
Gosho sempat mengikuti kontes komik untuk mahasiswa baru pada 1986. Ia memenangkan kontes tersebut. Hal ini menjadi batu loncatan baginya dalam karier sebagai mangaka.
Karier
Gosho mengirimkan karya pertamanya berjudul The Casual Lupin ke Weekly Shonen Magazine. Ia mendapat penghargaan dari majalah tersebut.
Sebelum mendapat pekerjaan tetap, Gosho bekerja paruh waktu. Ia sangat miskin. Saat mencoba mengirimkan karya ke majalah, ia ditolak.
Pada 1986, Gosho mengirimkan karya Wait a Minute ke masalah Weekly Shonen Sunday. Ia mendapat penghargaan Newcomer Award di sana.
Gosho lalu mulai mengerjakan Magic Kaito pada 1987. Namun pihak editor majalah meragukan karya tersebut akan laris.
Pada 1988, Gosho mengerjakan karya lainnya, yakni Yaiba yang terbit di Weekly Shonen Sunday. Manga tersebut sukses besar, terutama di antara pembaca anak muda.
Judul tersebut meraih penghargaan Shogakukan Manga Award. Yaiba juga diadaptasi menjadi serial anime.
Gosho akhirnya menciptakan Detective Conan pada 1994. Serial ini melejitkan namanya. Ia mengaku awalnya tidak menyangka komik Detektif Conan akan bertahan lebih dari tiga bulan.
Detective Conan lalu diadaptasi menjadi serial anime, film, video games, dan lain-lain.
Karya Populer
Chotto Matte (1987)
Chotto Matte atau Wait a Minute adalah karya manga pertama Aoyama Gosho yang diterbitkan di Weekly Shonen Sunday. Manga ini mengisahkan seorang anak jenius bernama Takai Yutaka yang menciptakan mesin waktu agar bisa bersama dengan kekasihnya.
Magic Kaito (1987-sekarang)
Magic Kaito mengisahkan Kuroba Kaito, seorang pemuda yang menggantikan ayahnya sebagai pesulap bernama Kaito Kid. Sosok Kaito Kid sering muncul dalam serial Detective Conan.
Yaiba (1988-1993)
Yaiba menceritakan kisah samurai muda Kurogane Yaiba.
3rd Base 4th (1993)
3rd Base 4th adalah serial satu volume yang mengisahkan Nagashima Shigeo, seorang pemain bisbol di SMA. Ia membeli tongkat bisbol misterius yang dapat memukul otomatis, tetapi ia harus membayar setiap pukulannya.
Koleksi Cerita Pendek (1994, 2011)
Aoyama Gosho menerbitkan koleksi cerita pendek yang ditulis selama kariernya sebagai mangaka.
Detective Conan (1994-sekarang)
Detective Conan menceritakan kisah detektif remaja bernama Shinichi Kudo. Ia berubah menjadi anak-anak setelah dicekoki racun. Shinichi lalu mengubah namanya menjadi Conan Edogawa dan memburu kelompok yang mencekokinya dengan racun.
Fakta Unik
- Gosho adalah asisten Abe Yutaka semasa kuliah. Kemudian Abe Yutaka menjadi asisten Gosho saat sudah menjadi mangaka.
- Pada 5 Mei 2005, Gosho menikah dengan Takayama Minami, penyanyi yang mengisi suara Yaiba dan Conan. Namun keduanya bercerai pada 10 Desember 2007.
- Gosho menggunakan pena 05, .1, dan .8 dalam serialnya.
- Gosho sempat ditolak majalah karena gaya menggambarnya yang dinilai tidak sesuai selera.
- Gosho memiliki dua saudara laki-laki. Satu bekerja sebagai dokter yang memberi informasi tentang hal-hal medis, satu lagi bekerja sebagai teknisi yang memberi informasi tentang mobil.
- Gosho berteman dengan seorang polisi yang memberitahunya tentang keseharian di kantor polisi. Ia juga berteman dengan inspektur dan detektif.
- Gosho membuat tokoh Kaito Kid berdasarkan dirinya. Saat itu Gosho memiliki tinggi 1,74 meter, berat 58 kilogram, golongan darah B, dan tidak ahli bermain seluncur es.
- Manga pertama yang dibaca Gosho adalah Ore wa Teppei, yang menginspirasinya bergabung dalam klub kendo.
Budaya populer Jepang memang menarik. Tentu lebih seru lagi jika kamu menguasai bahasa Jepang saat menonton anime atau membaca manga. Kamu dapat mengikuti Kursus Bahasa Jepang di Lister sebagai awal mula. Di sini kamu akan belajar bersama tutor ahli dan berpengalaman dengan harga terjangkau.