Sebagai manusia yang hidup di dunia, kita dituntut untuk belajar terus menerus tiada henti. Ya, mempelajari apapun itu mengikuti perkembangan dunia yang semakin maju.
Hal ini dikarenakan memiliki bekal ilmu yang cukup, akan membuat seseorang lebih bijak dalam bersikap maupun bertindak. Tak hanya itu, dengan berilmu, kita juga akan lebih hati-hati dalam menjalani kehidupan.
Ilmu tidak harus kita dapatkan di bangku sekolah atau perkuliahan lho, namun kita bisa mendapatkan ilmu darimana saja, bahkan dari sebuah obrolan dengan seseorang di tempat yang tidak kita duga.
Itulah mengapa, penting bagi seseorang mencari ilmu dengan baik, tekun, dan sepanjang hayat. Selain itu, dalam mencari ilmu juga harus penuh semangat dan tidak mudah menyerah.
Sebagai makhluk sosial memiliki ilmu pengetahuan adalah sebuah keharusan. Dengannya, kita dapat menjalani kehidupan dengan baik dan benar serta menggapai segala impian yang dimilki.
Henry Ford pernah berkata, “siapa saja yang berhenti untuk terus belajar, maka ia bisa dikatakan sudah tua.”
Begitu pula, Harvard Health Publications mengungkapkan bahwa, tingkat pendidikan formal yang lebih tinggi berkaitan dengan fungsi mental yang lebih baik di masa tua nanti.
Seperti itulah pentingnya belajar dan terus meningkatkan keilmuan yang dimiliki karena membuat otak dan mental lebih sehat di masa senja.
“Ilmu saat ini adalah teknologi masa depan.” -Edward Teller
Teknik Sederhana Untuk Belajar Apapun Lebih Baik
Setelah memahami pentingnya belajar, pasti kita jadi merasa semangat untuk terus mencoba hal baru, bukan?
Tapi, terkadang sulit juga untuk memahami ilmu atau keahlian baru yang sedang dipelajari, bukannya makin bisa eh malah makin desperate!
Pernah begitu?
Seorang fisikawan dari Amerika, Richard Feynman yang memenangkan penghargaan Nobel di bidang fisika pada tahun 1965 telah mengembangkan teori seni belajar atau dikenal dengan The Feynman Learning Technique.
Formula The Feynman Learning Technique diyakini dapat membantu memahami sebuah informasi sulit , ilmu pengetahuan baru, dan ide kompleks ke dalam hal-hal yang mudah diterapkan.
Formula seperti ini dapat kamu terapkan tatkala berproses mempelajari sebuah keahlian baru lebih mudah dan cepat. Lalu, bagaimana caranya? Simak pembahasan di bawah sampai akhir ya!
Baca juga: Cara Mudah Belajar Bahasa Asing Paling Efektif dan Cepat
7 Cara Belajar Apapun lebih Cepat Dengan Mengajar
“I hate this topic! I don’t understand it and I’m never going to! And even if I did, how am I supposed to remember this anyway, huh?”
Proses belajar memang tidak mudah terlebih jika kamu harus mempelajari materi yang tidak kamu sukai. Pernah merasakan hal itu?
Lalu bagaimana cara mensiasatinya? Pada bagian ini Lister sudah merangkum teknik mengatasi masalah tersebut dari fisikawan Amerika, Richard Feynman.
Pernah mendengar ungkapan seperti “when we teach, we learn?”
Beberapa hal yang akan kamu dapatkan ketika belajar dengan mengajar:
- Terdorong untuk meninjau kembali hal yang dipelajari
- Terdorong untuk mengorganisir pengetahuan yang dimiliki
- Membantu menemukan gap/celah untuk melakukan perbaikan pada materi yang belum dipahami
- Tercipta proses belajar yang lebih practical, rewarding, dan meaningful.
Ambil Satu Topik dan Buat List Pertanyaan Kamu Tentang Topik Itu
Langkah utama menerapkan formula ini adalah menentukan satu topik yang hendak kamu pelajari dan buatlah pertanyaan sebanyak-banyaknya. Untuk apa? Untuk men-trigger otak agar berpikir lebih jauh dan mencari pemahaman tentang ilmu baru tersebut.
Pilih satu tema dari daftar tersebut dan tulis di atas kertas kosong
Pada langkah ini, tulis segala sesuatu yang kamu pahami dari tema itu. Coba biarkan hal itu mengalir tanpa membuka buku catatan atau mencari di halaman pencarian terlebih dahulu.
Nah, ketika sudah benar-benar tidak tahu, kamu boleh melengkapi kekosongan dengan membuka buku catatan.
Membayangkan sedang mengajarkan konsep tersebut pada orang lain
Kemudian, lakukan langkah selanjutnya yaitu menciptakan ruangan atau kamar yang terdapat whiteboard untuk memulai mengajar konsep itu. Bagaimana jika tidak ada orang lain yang mau mendengarkan kita?
Lakukan saja sendiri tidak masalah. Lalu, bayangkan pertanyaan seperti apa yang akan muncul dalam benak mereka serta bagaimana konsep ini akan relate kepada kehidupan mereka.
Identifikasi hal – hal yang masih belum bisa kamu jelaskan dengan baik
Tahap ini adalah tahap dimana kita mengevaluasi diri pada bagian apa kita sulit menjelaskan sehingga harus dipelajari lagi.
Pelajari lagi konsep itu dan explore cara lain untuk menjelaskannya
Buka kembali catatan bukunya, browsing, bertanya pada guru atau mentor untuk menjelaskan secara lebih simpel.
Lalu ulangi step 2 dan 3.
Menyederhanakan penjelasan menggunakan kata simpel dan analogi
Sampai di tahap 6 ini seharusnya kamu sudah mampu menjelaskan konsep tersebut dengan baik. Selamat!
Saatnya tantang diri kamu sendiri untuk kembali menjelaskan dengan cara yang lebih simpel dari sebelumnya. Gunakan kata-kata yang lebih mudah dipahami, disertai analogi yang visual.
Proses ini akan membantu menanamkan konsep pada otak dan mengubah pemahaman kamu dari baik menjadi sangat baik!
Ajarkan konsep yang telah kamu pelajari pada orang lain
Jadilah mentor atau guru. Tulislah buku atau artikel yang membahas konsep tersebut. Mulailah bersenang-senang dengan membagi informasi itu pada orang-orang yang membutuhkan.
“If you can’t explain something simply, you dont understand it well enough.”
Albert Einsten
Itulah beberapa formula The Freynman Technique yang bisa kamu coba, fellas. Selamat mencoba!
Baca juga artikel menarik lainnya:
- I Guess Artinya, Penggunaan dan Bedanya dengan Think
- Apa Itu Klausa? Jenis dan Contohnya Dalam Bahasa Indonesia
- 10 Ide Bisnis Natal dan Tahun Baru, Makin Cuan!
- Pengertian Artikel, Jenis dan Contohnya
- Ano Bahasa Jepang: Arti, Perbedaan dengan Sono, Kono, dan Etto
Referensi: https://theartofliving.com/learning-through-teaching/
Gambar: freepik.com, giphy.com