Kursus Bahasa Mandarin – Setiap makanan yang disajikan dalam perayaan Tahun Baru Imlek memiliki simbol yang dipercaya akan membawa keberuntungan di tahun yang baru. Apa saja makanan khas Imlek dan maknanya? Simak di bawah ini, yuk!
12 Makanan Khas Imlek Beserta Maknanya
Makanan khas Imlek ini populer dikonsumsi bersama dengan keluarga dan kerabat dalam kebersamaan di Tahun Baru Imlek. Berikut makanan tradisional Imlek yang tak hanya lezat, tetapi juga memiliki makna yang penuh arti.
1. Ikan: bertambah makmur
Dalam budaya China, ikan adalah menu sajian makan malam pada saat Tahun Baru Imlek. Ikan dalam bahasa Mandarin (鱼/yú) juga dapat diartikan berlebih. Orang Tionghoa percaya jika mengalami surplus di akhir tahun, maka akan dapat menghasilkan lebih banyak di tahun berikutnya.
Berdasarkan China Highlights, ikan disajikan sebagai hidangan terakhir yang tersisa saat perayaan malam Tahun Baru Imlek. Hal ini bermakna menguntungkan, karena ada surplus atau kelebihan di akhir tahun.
Beberapa jenis ikan yang populer digunakan sebagai menu makanan Imlek yakni ikan mas Crucian, ikan mas lumpur China, dan ikan lele. Jenis ikan ini memiliki arti homofon dengan pembawa keberuntungan.
2. Pangsit atau jiaozi: kekayaan
Selama lebih dari 1800 tahun, pangsit (饺子/jiǎozi ) menjadi makanan tradisional yang selalu disajikan saat Tahun Baru Imlek sebagai simbol kekayaan. Dalam sebuah legenda, disebutkan bahwa semakin banyak pangsit yang dimakan selama perayaan Tahun Baru Imlek, maka semakin banyak pula uang yang akan dihasilkan di tahun yang baru.
Pangsit biasanya terbuat dari daging atau sayuran cincang yang dibungkus dengan adonan kulit tipis, kemudian dimasak dengan cara direbus, dikukus, digoreng, atau dipanggang.
3. Ayam utuh: keberuntungan dan kemakmuran
Ayam dalam bahasa Mandarin memiliki adalah homofon dengan kata (吉/ ji) yang bermakna keberuntungan dan kemakmuran. Oleh karena itu, ayam biasanya disajikan utuh, termasuk kepala hingga kaki untuk melambangkan kesatuan dan keutuhan sebagai tanda awal dan akhir yang baik pada tahun tersebut.
4. Kue keranjang atau niangao: kemakmuran
Kue keranjang (年糕/niángāo) adalah kue beras ketan yang bermakna kemakmuran. Dalam budaya China, menyantap kue ini bermakna “semakin lebih tinggi di tahun berikutnya”.
Selain itu, dalam kepercayaan Tionghoa, semakin tinggi juga dapat dimaknai semakin makmur dalam bisnis atau kehidupan. Tak hanya kue keranjang, ada banyak kue khas Imlek lainnya yang bermakna filosofis. Simak dalam ulasan 12 Kue Imlek Populer, Tak Hanya Manis tetapi juga Filosofis.
5. Lumpia: kemakmuran
Lumpia (春卷/chūnjuǎn) merupakan hidangan populer yang dimakan saat Festival Musim Semi. Saat memakan lumpia, diucapkan kata-kata dalam bahasa Mandarin 黄金万两 (huángjīn wàn liǎng), artinya satu ton emas atau sebagai tanda kemakmuran.
Hal ini juga berhubungan dengan bentuk lumpia yang menyerupai batangan emas.
6. Mi panjang umur: kebahagiaan dan umur panjang
Mi (长寿面/chángshòu miàn) bermakna harapan untuk umur panjang. Bentuk mi yang panjang dan tidak terputus merupakan simbol hidup panjang bagi mereka yang memakannya.
7. Bakso kepala singa: kesatuan keluarga
Bakso kepala singa (狮子头/shīzitóu) yang disajikan dengan sayuran dan campuran saus manis kental ini memiliki bentuk menyerupai kepala singa.
Dalam kebudayaan Tionghoa, singa melambangkan kekuatan, sedangkan bakso memiliki makna kesatuan keluarga karena bentuknya yang bulat.
8. Daging babi kukus: kesejahteraan
Daging babi merupakan simbol kehidupan yang sejahtera, kekayaan, kekuatan, dan rezeki yang berlimpah. Menyajikan makanan ini dalam perayaan Tahun Baru Imlek menjadi ungkapan terhadap harapan untuk tahun baru yang sejahtera.
9. Udang: kebahagiaan
Hidangan udang dalam Tahun Baru Imlek memiliki makna kebahagiaan, keberuntungan, dan kegembiraan. Udang adalah makanan Imlek populer di masyarakat Kanton. Dalam bahasa Kanton, udang disebut dengan “ha” yang terdengar seperti tawa, sehingga udang menjadi simbol kebahagiaan.
10. Sayur-sayuran: kekayaan, kemajuan, harmoni
Sajian sayuran sering dihidangkan saat acara makan bersama perayaan Tahun Baru Imlek. Sayuran memiliki makna pembaharuan, energi, kemajuan, kekayaan, dan tanda musim semi.
Setiap sayuran memiliki makna yang berbeda-beda, seperti selada melambangkan kekayaan, sawi sendok menandakan kekayaan dan keberuntungan, kailan melambangkan harmoni, dan lain-lain.
11. Buah-buahan: kekayaan dan kesempurnaan
Buah-buahan yang populer disajikan selama periode Tahun Baru Imlek adalah jeruk dan pomelo (jeruk bali). Buah yang berbentuk bulat dan berwarna menyerupai emas ini merupakan simbol kesempurnaan dan kekayaan.
Memakan atau menyajikan jeruk dalam perayaan Imlek diyakini akan menjadi pembawa keberuntungan dan rezeki. Dalam bahasa Mandarin, jeruk disebut dengan (橙/chéng) yang merupakan homofon dari kata sukses (成/chéng).
Cara lainnya untuk menuliskan kata jeruk adalah 桔 (jú), di mana di dalamnya terdapat karakter 吉 (jí) yang bermakna keberuntungan.
Sementara itu pomelo dipercaya sebagai pembawa kemakmuran terus-menerus. Dalam bahasa Mandarin, pomelo (柚/yòu) adalah homonim dengan kata memiliki (有/yǒu) dan lagi (又/yòu). Oleh karena itu, semakin banyak memakan pomelo, dipercaya akan semakin banyak pula kekayaan yang didapatkan.
12. Permen: kehidupan yang manis
Permen sering disajikan sebagai makanan ringan selama Tahun Baru Imlek. Permen atau camilan manis memiliki makna kehidupan yang manis.
Kursus Bahasa Mandarin, Raih Mimpi ke Negeri Tirai Bambu!
Belajar budaya China dapat dimulai dengan menguasai bahasa Mandarin. Kamu dapat mengikuti di Kursus Bahasa Mandarin Lister.
Di Lister kamu dapat memilih jumlah kelas sendiri, bahkan tutor dan kelas pengganti. Selain itu, dapatkan Garansi Skor untuk kelas tertentu.
Gunakan kode promo BLOGLISTER10 untuk mendapatkan diskon 10 persen, minimal pembelian kelas seharga satu jutaan (maksimal diskon Rp500 ribu).