Bagaimana membentuk kalimat dalam tata bahasa Italia? Di artikel ini kamu akan mendapat jawabannya.
Apabila kamu tertarik mempelajari bahasa Italia, kamu disarankan mengikuti kursus bahasa Italia. Di sini kamu akan bisa mempraktikkan langsung kemampuanmu berbahasa Italia.
Struktur Kalimat Dasar Bahasa Italia
Struktur kalimat dasar dalam bahasa Italia sama dengan bahasa Neo-Latin pada umumnya, yakni subjek-verba-objek (SVO).
Perhatikan kalimat berikut.
Eva mangia una mela. – Eva makan sebutir apel.
Subjek adalah siapa yang melakukan tindakan. Dalam kalimat tersebut adalah Eva.
Verba adalah tindakan yang dilakukan, dalam kalimat di atas adalah mangia. Sementara itu objek adalah tujuan dari tindakan, dalam hal ini adalah una mela.
Kalimat Tanya
Struktur kalimat tidak berubah-ubah, bahkan jika kamu membuat kalimat tanya. Bahkan dalam bahasa Italia tidak ada pembalikan susunan kalimat menjadi S-V, tidak seperti bahasa Eropa lainnya.
Jika kamu ingin membuat kalimat tanya, kamu cukup menambahkan nada tanya dan tanda tanya. Perhatikan contoh kalimat berikut.
Eva mangia una mela. – Eva makan sebutir apel.
Eva mangia una mela? – Apakah Eva makan sebutir apel?
Studi l’italiano. – Kamu belajar bahasa Italia.
Studi l’italiano? – Apakah kamu belajar bahasa Italia?
Dalam bahasa Italia, secara umum kamu bisa mengabaikan kata ganti orang sebagai objek (io, tu, lui/lei, noi, voi, loro). Kecuali jika ada kemungkinan kalimat menjadi ambigu atau kamu ingin menekankan pada orang yang melakukan tindakan tersebut.
Kalimat Negatif
Lalu bagaimana membuat kalimat negatif? Kamu cukup menambahkan kata keterangan negatif di depan kata kerja.
Perhatikan contoh kalimat berikut ini.
Eva non mangia una mela. – Eva tidak makan sebutir apel.
Eva non mangia una mela? – Tidakkah Eva makan sebutir apel?
Non studi l’italiano. – Kamu tidak belajar bahasa Italia.
Non studi l’italiano? – Tidakkah kamu belajar bahasa Italia?
Kalimat Majemuk
Seperti yang dapat kamu lihat, kalimat positif maupun kalimat negatif tidak mengubah struktur kalimat. Hal ini selalu menjadi struktur kalimat dasar, bahkan jika kalimat berubah menjadi lebih kompleks.
Sebagai contoh, kamu dapat menggunakan keseluruhan klausa sebagai subjek.
La prima donna che abita sulla terra mangia la mela. – Wanita pertama yang hidup di bumi makan sebuah apel.
Kamu juga dapat menggunakan keseluruhan klausa sebagai objek.Eva mangia quel frutto rosso o giallo o verde che chiamiamo mela. – Eva makan buah berwarna merah atau kuning atau hijau yang disebut dengan apel.