Tidak ada orang yang berhasil kuliah di luar negeri dengan beasiswa hanya karena kebetulan semata. Semuanya membutuhkan kesiapan yang matang dan pengorbanan waktu, tenaga, dan materi yang tidak murah dan mudah. Contohnya, mau lolos gerbang awal melamar beasiswa luar negeri seperti IELTS saja, butuh waktu dan materi yang tidak sedikit bukan? Mungkin mereka yang terbukti sudah lolos pun tidak terima jika diberi label, “ah lagi hoki aja dia”. Hal ini karena proses perjalanannya memang sangat panjang, bisa tahunan.
Hanya orang-orang yang bertahan akan ketatnya proses seleksilah yang berhasil dan bisa dikatakan benar-benar ‘niat’.
Bermimpi seperti mereka? Yuk benahi mindset kamu dulu dari sekarang!
Pertama, Pahami Dulu
Studi luar negeri adalah pilihan yang besar bagi banyak pelajar di seluruh dunia. Dampak positifnya bukan main lho. Menurut banyak orang yang sudah merasakan, ia mampu memberikan pengalaman hidup yang luar biasa sekaligus memaksimalkan pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki!
Namun, besar biaya yang mesti dikeluarkan untuk sampai dan bertahan di sana juga sangat banyak. Inilah yang membuat para perlajar berbondong-bondong mencari akal untuk lolos jalur beasiswa. Berbagai macam beasiswa akhirnya menjadi jalan atau bala bantuan yang sangat dinantikan. Dari sini, persyaratan beasiswa kuliah di luar negeri yang bervariasi dan berbeda dari setiap institusi sudah menanti diperjuangkan! Jadi, masih berpikir mereka yang berhasil mendapatkan beasiswa cuma sakadar hoki?
Melanjutkan Studi Adalah Keputusan Besar
Meskipun secara kasat mata, melanjutkan studi hanya mengambil jatah waktu satu sampai dua tahun (untuk jenjang master) dari hidup kamu. Tapi itu tetap tergolong keputusan besar lho, fellas.
Bayangin aja deh, aktivitas dan peluang karir seperti apa yang akan kamu lewatkan ketika menghabiskan waktu selama dua tahun itu untuk fokus mempelajari bidang ilmu secara formal. Bagaimana jika bidang ilmu yang dipelajari tidak sesuai ekspektasi? Apa yang akan kamu lakukan? Lari dan putar balik? Hmmm, tidak semudah itu buddy!
Seorang narasumber di seminar beasiswa LPDP yang dihadiri puluhan calon awardee pernah menyampaikan, “Ingatlah, setiap awardee yang berhasil melanjutkan studi ibaratnya mereka mengantongi uang satu miliar dari rakyat. Jadi menuntaskan amanah dengan sebaik-baiknya adalah kewajiban. Pulanglah ke tanah air dan bawalah dampak yang baik di lingkunganmu nanti. Jika tidak bisa satu kota, satu desa, jika masih belum bisa, satu orang yang kamu beri dampak positif jauh lebih baik daripada tidak sama sekali.”
Segala keputusan memiliki konsekuensi termasuk kuliah ke luar negeri
Mungkin kamu akan menyaksikan, teman-teman seperjuangan yang dulu satu jurusan atau universitas, tiba-tiba sudah menempati posisi yang bagus di tempatnya bekerja.
Sedangkan bisa jadi setelah lulus kuliah dan sekembalinya di tanah air, kamu akan memulai segalanya dari awal lagi. Mulai mencari lowongan pekerjaan yang sesuai dan sekiranya cocok dengan gelar yang sudah kamu perjuangkan mati-matian, berkutat dengan proses rektrutmen dan adaptasi lingkungan kerja yang baru ((lagi)). Bahkan tidak menutup kemungkinan kamu pun akan tertarik memulai usaha baru yang kamu inginkan selama ini.
Namun, semakin luasnya sudut pandang yang kamu punya nantinya, jangan khawatir ya semoga kita bisa meluruskan niat baik untuk menggapai mimpi keluar negeri.