Workaholic adalah: Dampak, Penyebab & Contoh dalam Bahasa Inggris

workaholic adalah

Workaholic adalah istilah dalam bahasa Inggris yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang terlalu terobsesi dengan pekerjaan hingga sering kali mengabaikan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional.

Dalam bahasa Indonesia, workaholic artinya adalah “pecandu kerja,” yang merujuk pada individu yang tidak bisa berhenti bekerja bahkan di luar jam kerja normal.

Apa Itu Workaholic?

Workaholic adalah istilah yang berasal dari kata “work” dan “alcoholic,” yang menggambarkan individu yang “kecanduan” bekerja.

Orang yang termasuk workaholics adalah mereka yang sulit memisahkan waktu kerja dengan waktu pribadi. Mereka sering merasa bersalah atau tidak nyaman ketika tidak sedang bekerja.

Fenomena ini dikenal dengan istilah workaholism, yaitu kondisi di mana pekerjaan menjadi pusat dari seluruh aktivitas hidup seseorang.

Untuk anda : Apa itu Multitasking: Kekurangan, Kelebihan & Tipsnya

Dalam jangka panjang, workaholism dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik, mental, dan hubungan sosial.

Orang yang workaholic seringkali memiliki dorongan yang kuat untuk terus bekerja, meskipun pekerjaan tersebut sudah selesai atau tidak mendesak.

Hal ini bukan hanya karena tuntutan pekerjaan, tetapi juga karena perasaan internal yang terus mendorong mereka untuk selalu produktif.

workaholic adalah
workaholic adalah | sumber gambar: freepict

Workaholic dalam Bahasa Inggris

Dalam bahasa Inggris, istilah ini sering digunakan dalam konteks informal untuk menggambarkan kebiasaan kerja seseorang. Misalnya:

  • “John is such a workaholic; he works even on weekends.”
    (Kalau diterjemahkan: “John benar-benar seorang pecandu kerja; dia bahkan bekerja di akhir pekan.”)

Di sisi lain, dalam bahasa Indonesia, kata “workaholic” sering dipakai langsung tanpa diterjemahkan, terutama dalam percakapan profesional. Contohnya:

  • “Dia itu workaholic, makanya sering lupa istirahat.”
    Artinya, orang tersebut sangat terfokus pada pekerjaan hingga melupakan waktu istirahat.

Contoh Penggunaan Workaholic dalam Kalimat

  1. “He is such a workaholic that he rarely takes time off to relax.”
    (Dia begitu pecandu kerja sehingga jarang mengambil waktu untuk bersantai.)
  2. “As a workaholic, she often prioritizes work over her family.”
    (Sebagai pecandu kerja, dia sering mengutamakan pekerjaan dibanding keluarganya.)
  3. “Being a workaholic may seem productive, but it can harm your health.”
    (Menjadi pecandu kerja mungkin terlihat produktif, tetapi bisa merugikan kesehatanmu.)
  4. “Her workaholic tendencies make it hard for her to maintain friendships.”
    (Kecenderungannya sebagai pecandu kerja membuatnya sulit mempertahankan persahabatan.)
  5. “The company values his dedication, but his workaholic behavior worries his colleagues.”
    (Perusahaan menghargai dedikasinya, tetapi perilaku pecandu kerjanya membuat rekan kerjanya khawatir.)
  6. “If you’re a workaholic, it’s crucial to set boundaries for yourself.”
    (Jika kamu seorang pecandu kerja, penting untuk menetapkan batasan untuk dirimu sendiri.)
  7. “He admitted being a workaholic, which caused him to miss important family events.”
    (Dia mengakui sebagai pecandu kerja, yang membuatnya melewatkan acara keluarga penting.)
  8. “Her workaholic habits often leave her feeling exhausted by the weekend.”
    (Kebiasaannya sebagai pecandu kerja sering membuatnya merasa lelah di akhir pekan.)
  9. “John’s workaholic lifestyle eventually led to health issues.”
    (Gaya hidup John yang pecandu kerja akhirnya menyebabkan masalah kesehatan.)
  10. “The documentary highlights the struggles of workaholics in the modern workplace.”
    (Dokumenter itu menyoroti perjuangan para pecandu kerja di dunia kerja modern.)

Dalam Bahasa Indonesia

  1. “Sebagai seorang workaholic, dia sering lembur hingga larut malam.”
  2. “Workaholic tidak selalu produktif, kadang justru mengorbankan kesehatan.”
  3. “Dia dikenal sebagai workaholic di kantor karena selalu menyelesaikan tugas lebih cepat.”
  4. “Workaholic biasanya sulit mengambil cuti karena merasa pekerjaannya belum selesai.”
  5. “Kebiasaan menjadi workaholic membuatnya jarang bertemu keluarga.”
  6. “Jika kamu seorang workaholic, cobalah belajar untuk lebih santai.”
  7. “Sebagai seorang workaholic, dia lebih sering menghabiskan waktu di kantor daripada di rumah.”
  8. “Workaholic sering merasa bersalah jika tidak produktif setiap saat.”
  9. “Dia sadar bahwa menjadi workaholic bukanlah gaya hidup yang sehat.”
  10. “Workaholic cenderung sulit menikmati waktu libur karena pikirannya tetap fokus pada pekerjaan.”

Workaholic adalah istilah yang menunjukkan pola pikir dan gaya hidup seseorang. Meskipun terdengar produktif, workaholism sering kali berdampak negatif pada kesehatan mental, hubungan sosial, dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Baca juga : 6 Skill Kerja Remote yang Dibutuhkan, Sudah Punya?

Oleh karena itu, penting untuk memahami konteks penggunaannya dan mengenali batasan sehat antara kerja dan istirahat.

Penyebab Workaholism

Workaholism tidak muncul begitu saja. Beberapa penyebab utama workaholism meliputi tekanan dari lingkungan kerja, ambisi pribadi, dan pola asuh yang mengajarkan nilai-nilai perfeksionisme.

Lingkungan kerja dengan budaya “selalu sibuk” dapat memicu individu untuk bekerja berlebihan. Selain itu, ambisi untuk mencapai kesuksesan yang tinggi juga dapat membuat seseorang melupakan batas waktu kerja. Pola asuh yang menuntut kesempurnaan sejak kecil juga bisa menjadi faktor pendorong.

Populer : Freelance untuk Mahasiswa & IRT di Rumah, Ada Situsnya

Namun, penting untuk diingat bahwa workaholism bukan hanya tentang pekerjaan. Ini juga berkaitan dengan pola pikir seseorang yang sulit merasa puas dengan hasil kerja mereka.

Perasaan ini memicu siklus yang terus-menerus, di mana mereka merasa harus terus bekerja untuk mencapai “kesempurnaan.”

Dampak Workaholism pada Kehidupan

Workaholism dapat memiliki dampak serius pada berbagai aspek kehidupan. Secara fisik, kebiasaan bekerja berlebihan bisa menyebabkan kelelahan, insomnia, atau gangguan kesehatan seperti tekanan darah tinggi.

Secara mental, workaholism dapat meningkatkan risiko stres, kecemasan, dan depresi. Dalam hubungan sosial, individu yang terlalu fokus pada pekerjaan cenderung mengabaikan keluarga dan teman, sehingga hubungan menjadi renggang.

Menarik dibaca: Wajib Tahu! 10 Pekerjaan yang Dibutuhkan di Masa Depan

Dampak ini menunjukkan bahwa menjadi produktif memang baik, tetapi terlalu berlebihan dapat merugikan diri sendiri.

Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda workaholism dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya.

Cara Mengatasi Workaholism

Mengatasi workaholism memerlukan kesadaran diri dan perubahan pola pikir. Langkah pertama adalah menetapkan batas waktu kerja yang jelas, seperti tidak membawa pekerjaan ke rumah atau mematikan notifikasi email setelah jam kerja.

Selain itu, kamu bisa mencoba melibatkan diri dalam aktivitas di luar pekerjaan, seperti olahraga, hobi, atau menghabiskan waktu dengan keluarga.

Artikel terbaru : Jurusan yang Sedikit Peminat Tapi Peluang Kerja Besar

Aktivitas ini membantu menciptakan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Jika merasa kesulitan, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau pelatih profesional. Mereka dapat membantu kamu memahami penyebab mendalam dari workaholism dan memberikan strategi untuk mengatasinya.

Kursus Bahasa Inggris Khusus Karyawan untuk Menjaga Produktivitas Seimbang

Sebagai karyawan, kemampuan bahasa Inggris yang baik bisa membantu kamu meningkatkan produktivitas tanpa harus menjadi seorang workaholic.

Lister menyediakan kursus bahasa Inggris for business yang dirancang khusus untuk kebutuhan profesional.

Program ini memberikan fleksibilitas jadwal belajar, mulai dari 2 hingga 80 pertemuan, sehingga kamu bisa menyeimbangkan pekerjaan dan pengembangan diri.

Belajar dilakukan secara online, sehingga kamu dapat mengakses kelas dari mana saja tanpa mengganggu rutinitas.

Selain itu juga ada kelas english conversation maupun english business presentation dan english business writing buat kamu para pekerja!

Konsultasikan kebutuhanmu sekarang melalui WhatsApp dan dapatkan pengalaman belajar yang mendukung karier tanpa mengorbankan keseimbangan hidup.

Sumber gambar sampul: freepict

Share:

Sekar Arum Kinanti
Sekar Arum Kinanti
Do my best now. Full time learner. Focus on writing and digital marketing.

Social Media

Get The Latest Updates

Subscribe To Our Weekly Newsletter

No spam, notifications only about new products, updates.
Next On

Related Posts