Perbedaan Tes Bahasa Jepang JTEST, NAT-TEST, EJU, dan JLPT

jtest, nat-test, eju, jlpt

Dalam penilaian kecakapan berbahasa Jepang, ada serangkaian tes yang dapat diikuti. Di antaranya adalah JTEST, NAT-TEST, EJU, dan JLPT.

Setiap tes tersebut memiliki fungsinya masing-masing, sesuai kebutuhan institusi yang memintanya. Berikut penjelasan lebih lengkapnya.

Jitsuyou Nihongo Kentei / Test of Practical Japanese (JTEST)

JTEST adalah tes kemampuan berbahasa Jepang untuk calon siswa baru di sekolah, calon tenaga kerja asing di perusahaan, dan calon perawat (caregiver) di Jepang.

Kecakapan berbahasa Jepang dibagi menjadi level dari F sampai A. F merupakan level terendah dan A merupakan level tertinggi. Selain itu, ada level bisnis yang membutuhkan sertifikasi kecakapan berbahasa Jepang di sektor bisnis.

JTEST diselenggarakan enam kali per tahun. Dalam ujian ini, tidak ada sistem Lulus/Tidak Lulus. Penilaian peserta hanya dikelompokkan sesuai level kecakapannya dalam berbahasa Jepang.

Nihongo NAT-TEST

Tes ini bertujuan menguji kecakapan penutur non-native bahasa Jepang. Tes yang termasuk di dalamnya adalah kekayaan kosa kata, tata bahasa, membaca, dan mendengarkan.

NAT-TEST merupakan evaluasi umum kemampuan bahasa Jepang bagi pesertanya. NAT-TEST diselenggarakan enam kali setahun, yakni pada Februari, April, Juni, Agustus, Oktober, dan Desember.

Soal yang diujikan sama dengan ujian JLPT. Sertifikat NAT-TEST juga diakui pemerintah Jepang.

Pendaftaran NAT-TEST dilakukan secara online. Selain itu, hasilnya dapat diketahui selambat-lambatnya 3 minggu pascaujian.

Examination for Japanese University Admission for International Students (EJU)

Ditujukan kepada calon mahasiswa asing yang ingin kuliah di universitas di Jepang. Tujuan ujian adalah mengukur kecakapan berbahasa Jepang serta kemampuan akademik dasar yang dibutuhkan di universitas.

Hampir seluruh universitas negeri menggunakan nilai EJU untuk menyeleksi mahasiswa asing. EJU diadakan dua kali setahun, yakni pada Juni dan November.

Mata ujian yakni terdiri dari bahasa Jepang, IPA, Jepang dan Dunia, Matematika, serta mata ujian pilihan yang sesuai dengan universitas yang dituju. Walaupun begitu, mata ujian IPA dengan Jepang dan Dunia tidak dapat dipilih bersamaan.

Catatan yang harus diingat calon mahasiswa asing yakni nilai EJU berlaku selama dua tahun.

Japanese Language Proficiency Test (JLPT)

Ujian umum yang tujuannya mengevaluasi dan memberi sertifikasi kemampuan bahasa Jepang kepada pembicara non-native. Ujian ini disponsori oleh Japan Education Exchanges and Services.

Ujian ini diadakan dua kali setahun, yakni di bulan Juli dan Desember baik di Jepang maupun di luar Jepang. Sertifikasi ini diperlukan untuk studi maupun bekerja di Jepang.

Terdapat lima level kemampuan JLPT, yakni N1 sampai N5. N1 merupakan level tertinggi, sedangkan N5 merupakan level terendah.

Untuk kuliah, biasanya universitas negeri di Jepang mensyaratkan lulus N2 dan N1. Namun untuk sekolah bahasa, syaratnya hanya N5. Walaupun begitu, beberapa institusi tidak menjadikan hal ini sebagai syarat mutlak karena ada pertimbangan lain selain kecakapan berbahasa Jepang.

Bahan yang diujikan yakni pengetahuan karakter, kosa kata, tata bahasa, membaca, dan mendengarkan.

Share:

Brigitta Winasis
Brigitta Winasis
A lifetime learner, a magical world wanderer through books and stories. Writing for professional purposes and personal interests.

Social Media

Get The Latest Updates

Subscribe To Our Weekly Newsletter

No spam, notifications only about new products, updates.
Next On

Related Posts

"Langkah Terakhir untuk Klaim Kode Promo 45% dari Lister"

Isikan data diri kamu di sini.