Ingin kuliah ke luar negeri, tapi masih belum mahir bahasa Inggris? Apakah mungkin?
Eits, mungkin banget! Karena ada beberapa negara di dunia yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar utama. Contohnya, negara Cina, Brunei, Malasyia, sampai Jerman!
Caranya gimana?
Simak penjelasan lebih lengkap dan beasiswa yang layak kamu coba dengan membaca artikel ini sampai selesai!
Baca juga: Pembelajaran Bahasa Asing Menggunakan Strategi Multiple Intelligences
Perancis
Negara Perancis adalah negara studi yang tidak mewajibkan calon pelajarnya untuk menyerahkan persyaratan TOEFL namun wajib mempunyai sertifikasi kemampuan bahasa Perancis (DELF). Mereka akan didorong untuk menguasai bahasa Perancis minimal level Delf B2 untuk dapat mendaftar di berbagai perguruan tinggi terbaik di Perancis. Untuk belajar bahasa Perancis di Indonesia, kamu bisa gabung di kursus bahasa Perancis online di Lister.
Baca juga: Kenali 4 Sertifikat Kemampuan Bahasa Asing Non-Inggris (Part 2)
Jerman
Sama seperti di Perancis, negara Jerman juga menyediakan perkuliahan dengan bahasa pengangtar Jerman dan bahasa Inggris. Adapun beasiswa DAAD contohnya, beasiswa yang terbuka untuk jenjang S2 dan S3 dengan bahasa Jerman sebagai pengantar di perkuliahan. Sebagai gantinya, kamu harus mengikuti DSH 2 atau TestDAF 4 dan harus selesai pada level A2.
Beasiswa yang patut dicoba: Beasiswa DAAD
Rusia
Negeri Rusia ini menyediakan kelas persiapan bahasa Rusia selama setahun bagi para pelajar internasional sebelum memasuki masa pendidikan.
Beasiswa yang patut dicoba: NRTPU dalam skema NRTPU Rosatom State Scholarships.
Beasiswa tanpa TOEFL pemerintah Rusia biasa dibuka saat akhir tahun, sekitar Oktober-Desember.
Cek beasiswa Rusia: https://russia.study/en
Brunei Darussalam
Mau kuliah ke luar negeri tanpa TOEFL? Kamu bisa mendaftar di negara studi Brunei Darussalam. Tak jauh dan masih dalam lingkup Asia Tenggara, menimba ilmu di negara ini layak kamu pertimbangkan.
Beasiswa yang patut dicoba: Brunei Darussalam Government Scholarship to Foreign Students.
Beasiswa prestisius ini biasanya dibuka di awal tahun sekitar Januari-Februari. Namun, beasiswa tersebut menggunakan batasan usia. Pelamar program Diploma dan S1 berusia antara 18 s/d 25 tahun dan bagi pelamar program S2 berusia maksimal 35 tahun.
Cina
Setiap tahunnya, Negeri Tirai Bambu tersebut menerima pelajar internasional termasuk dari Indonesia dengan kemampuan bahasa Inggris standar namun dapat menguasai bahasa China dengan baik. Pada beberapa universitas, ada yang menawarkan program master dan doktoral dengan bahasa pengantar Mandarin dan dengan bahasa Inggris. Nah, jika kamu memilih untuk bahasa Mandarin sebagai bahasa pengantar, maka pihak universitas akan memberikan kursus bahasa Mandarin terlebih dahulu selama maksimal 2 tahun sebelum memulai perkuliahan.
Beasiswa yang patut dicoba: Chinese Goverment Scholarship (CGS), beasiswa Pemerintah China yang biasanya dibuka pada bulan Desember akhir tahun hingga awal tahun, bulan Februari atau Maret.
Baca juga: Beasiswa Chinese Government Scholarship (CGS) 2021
Belajar Bahasa Asing dari Sekarang, Rasakan Manfaatnya
Melansir dari suara.com, belajar bahasa baru dapat meningkatkan kemampuan dan fungsi koginitif seseorang lho. Diantaranya; meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, kemampuan berbicara lebih terlatih, kemampuan daya ingat meningkat, memperluas daya pikir yang kreatif dan lebih fleksibel, dan yang terakhir membantu memperbaiki etika dalam berbahasa dan berbudaya.
Tunggu apa lagi? Pelajari bahasa asing sekarang!
Referensi:
Sulaiman, Reza. 5 Manfaat Belajar Bahasa Asing Bagi Otak, Benar Perkuat Daya Ingat?. Suara.com. https://www.suara.com/health/2020/12/10/184645/5-manfaat-belajar-bahasa-asing-untuk-otak-benar-bisa-perkuat-daya-ingat?page=all
Halimatussa’dyah. Jangan Sedih, 6 Beasiswa Ini Bisa Dilamar Tanpa IELTS/TOEFL. anakrantau.id. https://anakrantau.id/education/beasiswa/beasiswa-ini-bisa-dilamar-tanpa-toefl-ielts/
Gambar: Freepik.com,