Kuliah di Luar Negeri: Ekspektasi vs Realita

kuliah di luar negeri

Bimbingan Master Degree – Banyak yang berpikiran bahwa perjuangan kuliah di luar negeri sudah selesai begitu telah diterima di universitas pilihan mereka, padahal perjuangan baru saja di mulai loh.

Sebelum daftar kuliah di Luar negeri ada baiknya melihat beberapa fakta kuliah di negara orang terlebih dahulu. Agar bisa menyesuaikan ekspektasi ya, guys!

Ekspektasi vs Realitas kuliah di luar negeri

Agar kamu tidak kaget dan bisa mempersiapkan dirimu dengan lebih baik, yuk, simak artikel ini supaya kamu bisa menyesuaikan ekspektasimu dengan realita yang ada.

1. Culture Shock

Sudah tahu dong kalau budaya yang ada di Indonesia sangat berbeda dengan budaya negara tujuan kamu berkuliah?

Mungkin kalau kamu memilih kuliah di negara-negara yang masih dalam cakupan Asia Tenggara, culture shock-nya tidak akan sebesar kamu kuliah di negara-negara barat.

Walaupun kamu sudah merasa familiar dengan budaya mereka lewat menonton video dan film ataupun lewat membaca novel,

kamu harus tahu bahwa menyaksikan sebagai orang ketiga sangat berbeda dengan mengalami sendiri lewat perspektif orang pertama.

Kamu tidak hanya perlu paham tapi kamu harus menyesuaikan diri agar tidak menjadi the sore thumb.

Ekspektasi Kuliah di Luar Negeri Realita Kuliah di Luar Negeri
Tersenyum pada semua orang dianggap ramahTersenyum pada orang tidak dikenal dianggap creepy
Jalan kaki sesuka hatiJalan kaki ada tata tertib dan lalu lintasnya
Ada bidet di toiletHanya tisu yang tersedia
Kuliah di Luar Negeri: Ekspektasi vs Realita

2. Biaya hidup

Selanjutnya adalah masalah biaya hidup dan biaya pendidikan.

Seperti yang kita ketahui, sebagai negara yang masih berkembang, konversi nilai mata uang kita masih cukup rendah dibandingkan dengan negara-negara maju seperi Amerika Serikat, Inggris, dan lainnya.

Kalau kamu berkesempatan untuk kuliah di negara-negara tersebut, sangat mungkin akan merasa banyak hal yang mahal.

Misalnya biaya course, biaya kost, biaya listrik dan air juga dengan biaya laundry atau makan.

Biarpun kamu mendapat tunjangan bulanan dari beasiswa,

kamu harus tahu bahwa perbulannya mahasiswa Indonesia yang kuliah keluar negeri membutuhkan biaya mulai dari $800 untuk negara dengan biaya hidup murah.

Dan $3000 untuk negara-negara seperti Australia ataupun Amerika.

Dengan biaya sebesar itu, tentunya kamu akan butuh penghasilan tambahan seperti bekerja parttime, tapi ingat, jangan sampai kuliahmmu terganggu.

Ekspektasi Kuliah di Luar NegeriRealita Kuliah di Luar Negeri
Uang tunjangan dari beasiswa bisa ditabung Uang beasiswa tidak cukup untuk biaya sehari-hari
Bisa kerja part timeTidak semua negara memperbolehkan mahasiswa kerja part time
Hidup dengan uang saku beasiswa Uang beasiswa mungkin saja telat cair
Kuliah di Luar Negeri: Ekspektasi vs Realita

3. Makanan

Ini dia yang biasanya akan membuat kamu sangat homesick. Memang sih, makan pizza setiap hari terasa seperti dream comes true.

Akan tetapi, akan ada titik dimana kamu sangat merindukan makanan-makanan Indonesia seperti nasi dan tahu tempe.

Tentunya kamu bisa mengakses nasi di negara-negara Asia Tenggara maupun negara-negara barat,

bahkan kamu juga bisa mencari restoran yang menjual makanan Indonesia, tetapi harganya akan sangat mahal.

Ekspektasi Kuliah di Luar NegeriRealita Kuliah di Luar Negeri
Lidah akan menyesuaikan tempat tinggal; makanan luar negeri tidak masalahAdaptasi tentang makanan ternyata tidak semudah yang dibayangkan
Kuliah di Luar Negeri: Ekspektasi vs Realita

4. Akademik

Jika kamu berpikir kamu bisa mengatasi 3 hal di atas, tantangan terakhirmu adalah yang terberat dan terbesar: ekspektasi dan realita akademik.

Jika kamu berpikir kamu bisa bersantai-santai saat kuliah karena kamu termasuk pelajar teratas Indonesia yang berhasil menerima beasiswa ke luar negeri, lebih baik dikoreksi lagi.

Kuliah di luar negeri berarti kamu akan bersaing dengan orang-orang yang seumur hidupnya sudah biasa belajar dengan gaya pembelajaran negara yang kamu pilih.

Belum lagi masalah bahasa. Sebagus apapun skill bahasamu, kamu bukanlah native speaker. Proses yang terjadi di otak kamu jadi dua kali lipat dibanding native speaker.

Kamu masih harus menerjemahkan baru bisa mencerna materi perkuliahan.

Jangan lupa bahwa tekanan dari kuliah di luar negeri sangat besar.

Kamu tidak hanya dituntut untuk ideal dalam hal akademik tapi juga keorganisasian.

Jadi, sesuaikan ekspektasimu ketika akan ber kuliah di luar negeri ya, guys!

Ekspektasi Kuliah di Luar NegeriRealita Kuliah di Luar Negeri
Nilai Straight ATidak perlu mengulang mata kuliah saja sudah syukur
Academik pasti aman Bisa dapat rata-rata standar saja sudah keajaiban
Pasti bisa bersosial dan ikut organisasi kampus atau sosial Keterlibatan aktif adalah syarat minimum untuk bisa dianggap anggota organisasi
Kuliah di Luar Negeri: Ekspektasi vs Realita

Nah, kira-kira itu dia beberapa ekspektasi vs realita yang bisa kamu jadikan acuan untuk menyesuaikan ekpektasi kamu. Tentunya, ekspektasi dan realita ini menyesuaikan negara dimana universitas kamu berada.

baca juga : Cek 7 Cara Mendapatkan Beasiswa Kuliah Gratis di Luar Negeri

Persiapan untuk adaptasi kuliah di luar negeri

Akan hidup dan mengejar pendidikan di negeri orang, tentunya kita harus berusaha agar hidup bisa berjalan dengan baik di sana nantinya.

Untuk membantu kamu beradaptasi dan hidup dengan baik di luar negeri kamu bisa melakukan beberapa hal, seperti :

1. Mempelajari budaya yang ada

Salah satu cara yang membantu kamu merencakan hidup di luar negeri ke depannya adalah dengan mempelajari budaya yang ada.

Kamu tidak akan mengalami culture shock yang berat ketika sudah memiliki gambaran bagaimana kehidupan di luar negeri.

Ada beberapa poin yang perlu dipelajari terkait budaya misalnya

  • Etika bersosial
  • Hari penting di negara tersebut
  • Karakter penduduknya
  • Bagaimana pemerintahan disana
  • Gambaran biaya
  • Transportasi

Dengan memiliki gambaran maka kamu sudah mempersiapkan bekal di negeri orang.

2. Cari referensi pengalaman hidup di negara tersebut

Kamu juga bisa mencari tahu cerita tentang pengalaman hidup seseorang yang pernah tinggal di negara tersebut.

Cerita seperti ini akan jauh lebih detail dan umumnya tidak ditemukan di artikel atau buku kebudayaan negara.

Kamu bisa cari tahu pengalaman orang lain melalui sosial media, grup alumni maupun teman sejawat.

Informasi mengenai tips berpakaian ketika musim dingin, perkumpulan mahasiswa Indonesia maupun cara menemukan teman dan bersosial bisa terbantu lewat informasi seperti ini.

3. Siapkan kebutuhan pokok sedini mungkin

Hidup di negara lain membuat kita juga perlu mempelajari kebutuhan pokok kita selama disana, misalnya kebutuhan pakaian, jaket pelindung, dokumen penting sampai dengan makanan.

Dengan persiapan yang bagus kamu tidak akan keteteran hidup di negeri orang.

baca juga : Jarang Dibahas, 9 Fakta Dibalik Beasiswa Kuliah Luar Negeri

Cari beasiswa luar negerinya dulu!

Tidak mudah bersaing dengan ribuan pelajar Indonesia untuk bisa dapatkan beasiswa kuliah di luar negeri.

Tapi kamu bisa dapat kesempatan lebih besar dengan persiapan yang matang. Ada Lister yang bantu kamu siapkan kuliah di luar negeri.

Ikuti kursus persiapan kuliah S2 Luar negeri. Kamu bisa dapat konsultasi gratis, pengarahan dari tutor yang berpengalaman juga strategi mendapatkan beasiswa luar negeri.

Jika tertarik kamu bisa banget langsung daftar program Lister melalui Whatsapp Lister ya!

Manfaatkan juga promo 10% dari Lister dengan klaim kode promo BLOGLISTER10 untuk minimal pembelian kelas seharga satu jutaan (maksimal promo 500ribu).

Persiapan kuliah luar negeri lebih terarah bersama Lister!

Share:

Fatimatuzuhroh
Fatimatuzuhroh
A passionate writer who loves reading self-help books!

Social Media

Get The Latest Updates

Subscribe To Our Weekly Newsletter

No spam, notifications only about new products, updates.
Next On

Related Posts

"Langkah Terakhir untuk Klaim Kode Promo 30% dari Lister"

Isikan data diri kamu di sini.

Open chat
Ada yang bisa kami bantu?