Kisah ini berasal dari cerita seorang senior tax consultant bernama Widya Nur Apriani, seorang perempuan yang mengaku berasal dari kalangan menengah kebawah, tidak cantik seperti selebgram, tidak terlalu pintar, dan dulunya sering mengalami keterbatasan finansial. Ia pun baru merasa bisa dan menguasai lapangan setelah terjun ke dunia kerja saja istilahnya Learning by Doing, keadaannya sama seperti kebanyakan masyarakat Indonesia.
Lalu, apa yang membuat Widya berhasil?
Namun, justru dari kelemahan itulah ia belajar banyak dan mengetahui kelemahan dan kekuatan dirinya. Widya mengaku hanya memiliki modal lulusan UI yang sudah ia lewati susah payah. Dirinya menuturkan, modal terpenting yang membuat dia bisa bangkit dan perlahan sejahtera adalah sikap NEKAD DAN KEMAUAN YG KERAS.
Modal nekad dan kemauan yang keras itu yang membuat ia berhasil kerja di MNC atau Multy National Company.
Magang di Perusahaan Jepang
Pada tahun 2016 dulu pertama kalinya Widya bekerja di MNC di daerah Sudirman, perusahaannya ada di gedung MidPlaza 2. Perusahaan MNC milik Jepang. Pada saat itu Widya melamar untuk posisi magang sebagai prasyarat kelulusan perkuliahan. Pucuk dipuja, ulam pun tiba, ada tawaran mengisi posisi Temporary Staff yang gaji dan tunjangan jika di total bisa dapat mencapai 2 digit dalam sebulan. Selama 3 bulan magang/bekerja, ia pun mengaku sangat bersyukur selain mendapatkan ilmu, koneksi, juga tambahan uang saku untuk biaya kuliah.
Berlatih Psikotes
Modal utama yang harus dimiliki ialah membiasakan untuk melatih diri tes psikotest, karena perusahaan MNC atau perusahaan besar biasanya mengadakan seleksi awal psikotest.
Kuasai Bidang Perkuliahan
Kedua, kuasai bidang perkuliahan yang sedang kita tekuni. Hal ini sebagai cara untuk menangkis jebakan saat interview user. Jangan lupa kita juga harus melakukan riset mendalam terkait perusahaan dan track record-nya.
Miliki Sikap yang Baik
Ketiga, kuasai diri dalam hal memperkenalkan diri. Hindari bersikap sombong dan jangan menjual kisah hidup. Miliki sifat jujur dan komunikasi yang baik karena sangat menentukan kesuksesan kita ketika melamar kerja dan cocok atau tidaknya dengan user. Widya menuturkan keharusan untuk tunduk dan menghargai atasan. Selain itu, berikan solusi terbaik yang kita miliki saat diminta memecahkan studi kasus perusahaan. Namun, jika kamu pintar sampaikanlah dengan rendah hati dan tidak terkesan menggurui. Ingat, attitude itu nomer satu!
Bersikap Tenang
Keempat, tenangkan diri dan jangan gugup, anggaplah mereka hanya teman diskusimu. Percayalah 100% pada dirimu bahwa kamu bisa!
Kuasai Bahasa Inggris Secara Maksimal!
Kelima adalah faktor terpenting yaitu KUASAI BAHASA INGGRIS. Widya mengakui bahwa dirinya tidak memiliki privilige dan bermodal kemampuan bahasa Inggris yang pas-pasan. Namun, ingatlah masih ada Tuhan dan modal otak yang luar biasa hebatnya. Di akhir, Widya menyampaikan bahwa benar di dalam kantor tersebut banyak expatriat Jepang yang hanya bisa berbicara dalam bahasa inggris. Jadi itulah kenapa bahasa inggris diperlukan dalam salah satu step penerimaan karyawan.