Apa itu frasa? Perbedaannya dengan kata itu apa? Jadi keduanya merupakan kesatuan dalam Bahasa Indonesia yang dapat berubah makna sesuai konteksnya.
Jangan sampai kamu keliru dalam memahami frasa ya, pelajari contoh dan perbedaannya dengan kata maupun klausa melalui penjelasan di bawah ini.
Rekomendasi tempat belajar bahasa Indonesia : Kursus BIPA untuk Penutur Asing
Apa Itu Frasa?
Secara sederhana, frasa adalah suatu kesatuan yang berupa gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif atau tidak memiliki predikat
dan memiliki satu makna gramatikal atau makna yang dapat berubah-ubah sesuai dengan konteks.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri frasa adalah sebagai berikut:
- Terdiri dari dua kata atau lebih.
- Memiliki satu makna gramatikal.
- Frasa tidak memiliki predikat atau bersifat nonpredikatif.
- Menduduki atau memiliki suatu fungsi gramatikal pada kalimat.
- Sekarang udah tau kan apa aja ciri-ciri frasa, yuk lanjut ke pengkategorian frasa.
Baca juga : Frasa, Klausa, dan Kalimat Bahasa Inggris: Apa Bedanya?
Apa Bedanya Frasa dan Kata?
Kata adalah satuan-satuan terkecil yang diperoleh sesudah sebuah kalimat dibagi atas bagian-bagiannya, dan mengandung sebuah ide (Keraf, 1991: 44). Sehingga sifatnya tunggal, hanya ada satu unsur bahasa di dalamnya.
Misalnya saya, meja, kursi, dan sebagainya yang memang memiliki makna. Namun ketika digunakan untuk kebutuhan komunikasi maka harus diikuti kata lainnya. Sehingga kata tidak bisa berdiri sendiri.
Sementara frasa adalah gabungan dari dua kata atau lebih yang terdiri atas unsur inti dan unsur keterangan.
Untuk anda : Silakan atau Silahkan, Mana yang Benar dan Kapan Menggunakannya?
Sehingga dua kata yang disatukan bisa membentuk frasa. Namun, ketika hanya ada satu kata, maka disebut dengan kata, bukan frasa.
Frasa juga memiliki makna, akan tetapi tidak bisa berdiri sendiri. Sehingga ada kata atau kelompok kata lain yang menyertainya agar berkembang menjadi klausa atau kalimat utuh.
Dimana ada unsur SPOK seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Bedanya Frasa dan Klausa
Jika kamu sudah paham mengenai perbedaan kata dan frasa, ada istilah lain yang hampir mirip dengan keduanya yakni klausa.
Lantas apa nih perbedaannya sama frasa? Kalau menurut KBBI, klausa artinya adalah satuan gramatikal yang mengandung predikat dan berpotensi menjadi kalimat.
Terdapat tiga hal yang membedakan frasa dan klausa, yaitu:
- Klausa memiliki subjek dan predikat, sedangkan frasa tidak memiliki keduanya
- Frasa memiliki gabungan kata yang tidak menyampaikan arti dan tidak dapat berdiri sendiri. Sedangkan, klausa merupakan pernyataan mandiri yang menyampaikan pemikiran atau gagasan
- Jika kombinasi kata-kata mengandung subjek dan kata kerja, itu dianggap sebagai klausa. Bila tidak mengandung keduanya, itu disebut sebagai frasa
Jenis-Jenis Frasa
Pengelompokan frasa itu ada beragam, salah satunya ialah jenis frasa berdasarkan kategori kata yang menjadi unsur pusat.
Terdapat beberapa jenis frasa yang masuk dalam kategori kata yang menjadi unsur pusat, seperti:
1. Frasa Preposisional (Frasa Depan)
Apa itu frasa preposisi? Frasa preposisi merupakan frasa ditandai dengan adanya preposisi atau kata depan yang berguna sebagai penunjuk.
Frasa ini juga diikuti dengan sebuah atau beberapa kata yang bukan termasuk klausa dan berdiri sebagai pertanda.
2. Frasa Nominal
Frasa nomina merupakan frasa yang memiliki unsur pusat, berbentuk kata nomina dan dibedakan menjadi beberapa jenis, contohnya yaitu:
Nomina Sebenarnya | Frasa pronominal | Frasa nomina |
Mobil itu berwarna hijau. Supermarket itu milik keluarga Hamzah. Kelengkeng ini manis sekali. Ban sepedanya kempes. Kemeja itu berwarna putih. | Dia itu seorang dokter. Kami ini perwakilan kelas. Mereka itu bersaudara. Kita itu selalu bergembira. | Dimitri itu saudara kandung saya. Ibu Andin seorang guru. Mayesha itu memang terkenal baik dan pintar. Ardan itu anak dari Pak Sugeng. Andara itu kakak saya. |
3. Frasa Verbal (Frasa Kerja)
Frasa verbal merupakan frasa yang memiliki unsur pusat berupa kata verba dan ditandai oleh adanya afiks verba. Dalam frasa verbal dapat ditambahkan imbuhan kata.
Frasa verbal atau frasa kerja dapat ditambahkan “sedang” untuk kata kerja aktif dan kata “sudah” untuk menyatakan keadaan. Contohnya, sedang sakit, akan tiba, baru datang, tidak tidur, sudah selesai dan lain-lain.
Untuk anda : Reduplikasi adalah, Jenis dan Contohnya dalam Bahasa Indonesia
4. Frasa Adjektiva (Frasa Sifat)
Frasa adjektiva merupakan jenis frasa yang terdapat unsur pusat, berupa kata adjektiva. Unsur pada frasa ini dapat diberikan imbuhan ‘ter’ sebagai pengganti kata paling.
Frasa adjektiva umumnya menduduki fungsi menjadi predikat dalam sebuah kalimat. Contoh frasa adjektiva adalah Rumahnya terbesar, Kamu itu seenaknya sendiri dan lain-lain.
5. Frasa Numeralia (Frasa Bilangan)
Frasa numeralia merupakan jenis frasa yang memiliki unsur pusat berupa kata numeralia. Numeralia adalah kata yang menyatukan sebuah bilangan atau jumlah tertentu.
Pada frasa numeralia dapat diberikan kata bantu bilangan. Contohnya seperti satu ekor, lima ikat, dua jenis, dan sebagainya.
6. Frasa Konjungsi: Frasa yang berfungsi sebagai penghubung, menghubungkan kata, frasa, atau klausa. Contoh: “Dia bekerja di sana sejak lama.”
7. Frasa Endosentrik: Frasa yang memiliki kepala, yaitu elemen yang menentukan jenis dan fungsi frasa.
Contoh: “Pria berjas itu adalah direktur perusahaan.”
8. Frasa Koordinatif: Frasa yang terdiri dari bagian yang setara, tidak ada elemen yang lebih penting dari yang lain.
Contoh: “Ibu dan bapak pergi berbelanja.”
9. Frasa Atributif: Frasa yang berfungsi sebagai atribut, memberikan informasi tambahan tentang nama.
Contoh: “Dia adalah mahasiswa berprestasi di universitasnya.”
10. Frasa Apositif: Frasa yang menjelaskan atau menegaskan kata sebelumnya, sering digunakan dalam penjelasan. Contoh: “Pramoedya, pengarang terkenal, menulis banyak novel.”
11. Frasa Eksosentrik: Frasa yang tidak memiliki kepala, elemen-elemen di dalamnya setara dan tidak ada yang dominan. Contoh: “Dia pergi ke luar rumah tanpa memberitahu siapa-siapa.”
12. Frasa Setara: Frasa yang memiliki bagian yang setara, semua elemen memiliki fungsi yang sama dalam kalimat. Contoh: “Dia suka lari dan berenang di pagi hari.”
14. Frasa Setara Bertingkat: Frasa yang lebih kompleks, memiliki struktur setara dalam setara, menjelaskan hubungan yang lebih kompleks. Contoh: “Hari liburku dihabiskan untuk makan, tidur, dan bermain.”
Contoh Frasa
Sebagian contoh frasa sudah kamu ketahui berdasarkan penjelasan di atas, sekarang kamu bisa menyebutkan lebih banyak contoh frasa sesuai daftar di bawah ini:
Berikut adalah tabel yang memuat contoh frasa preposisional, frasa verbal, dan frasa numeralia:
Frasa Preposisional | Frasa Verbal | Frasa Numeralia |
Dari sekolah | Belajar berenang | Tiga puluh lima |
Dari arah timur | Pergi bekerja | Empat ratus ribu |
Di depan kamar | Membantu ibunda | Dua ratus rupiah |
Di beranda rumah | Menjenguk sahabat | Sepuluh ekor |
Ke jalan | Membawa tas belanja | Dua puluh delapan tandan |
Ke arah yang sama | Berlari mengelilingi GBK | Dua ratus juta dolar |
Menuju supermarket | Sedang mengepel | Delapan puluh ringgit |
Untuk anda | Berlari cepat | Tiga belas tangkai |
Untuk semua orang yang mengikuti acara |
Rekomendasi kursus self improvement : Kursus English Conversation
Temukan pengalaman belajar Bahasa Indonesia terbaik hanya di Lister!
Bagi penutur asing, Ingin belajar Bahasa Indonesia dengan cara yang seru dan efektif? Lister punya jawabannya!
Dengan program BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing), kamu bisa belajar mulai dari tingkat dasar hingga mahir melalui metode pembelajaran interaktif seperti permainan edukatif, diskusi, dan praktik langsung.
Didampingi tutor profesional yang berpengalaman dan bersertifikasi, perjalanan belajarmu akan terasa menyenangkan dan penuh manfaat.
Jangan khawatir soal jadwal, karena pembelajaran di Lister fleksibel dan bisa menyesuaikan dengan kesibukanmu.
Yuk, bergabung sekarang dan rasakan pengalaman belajar Bahasa Indonesia yang berbeda bersama Lister. Konsultasikan kebutuhan belajarmu melalui Whatsapp Lister!
Sumber gambar sampul: freepict